commit to user
Awalnya beliau hanya menjadi prajurit. Namun kemudian di tahun 1982, ketika HUT PMS ke-50, pemeran Semar yang harusnya pentas hari itu meninggal dunia.
Dan akhirnya sutradara memilih Adjie Chandra yang memerankan Semar, sampai sekarang. Adjie Chandra dipilih menjadi pemeran Semar karena sebagai
rohaniawan Konghuchu, beliau dianggap cocok memerankan tokoh Semar. Namun sekarang, profesi tetapnya bukanlah seorang pemain wayang orang,
melainkan sebagai rohaniawan Kong Hu Chu. Menjadi pemain wayang orang hanyalah sekedar hobi menurutnya. Hobi yang menyenangkan. Karena, beliau
senang melakukannya dan dapat menghasilkan uang. Karena beliau tidak menjadi pemain tetap wayang orang, beliau menganggap dirinya adalah bukan profesional.
Tapi beliau selalu mengataka n, ”Saya bukan pemain profesional, saya pemain
amatir. Tapi, keahlian saya tidak kalah dengan yang profesiona l.”
5. RETNO TAN
Nama : Retno Tri Astuti
TempatTgl Lahir : Yogyakarta, 23 Oktober 1981 Suami
: Arief Satika Pendidikan
: a. SD Kanisius Keprabon b. SMP Bintang Laut
c. SMAN 3 d. S1 Universitas Atmajaya
– International Management e. D3 Lasalle College Jakarta
– Fashion Design f. D1 Susan Budiharjo Semarang
– Fashion Design g. S2 ISI Solo
– Penciptaan Seni, 2008 – sekarang
commit to user
Profesi : a. Fashion Designer
b. International Latin Dancer Sejarah
: Berawal dari SMA menyukai Batik, kemudian semua bajunya dia bikin sendiri
dari bahan Batik. Batiknya pun harus Batik tulis. Retno Tan, biasa ia disebut, sangat idealis. Menurutnya Batik itu ya Batik tulis, bukan Batik printing. Namun
setelah lulus SMA, Retno Tan tidak bisa langsung melanjutkan kuliahnya ke jurusan Fashion Designer, karena ayahnya menuntutnya untuk meraih gelar S1,
maka dari itu ia menempuh S1 di Universitas Atmajaya – International
Management. Baru setelah lulus, dia baru bisa mengambil D3 Fashion Designer di Lasalle College, dan selanjutnya. Sampai akhirnya Retno Tan membuka usaha
sendiri yang berawal dari teman yang ingin dibuatkan gaun, kemudian puas lalu bilang orang lain, dan begitu seterusnya. Namun, karena idealisnya dibawa ke
pekerjaannya, kadang banyak orang yang tidak suka dengan hasil karyanya. Tapi dia acuh tak acuh
. ”Kalo mau ya silakan, kalo nggak, yaudah gapapa.” katanya dengan tegas. Tapi di balik itu semua, dia sangat senang karena ini merupakan
hobinya dari dulu sampai sekarang akhirnya bisa menghasilkan uang. Wanita yang mempunyai hobi olahraga, bersaing, menari, dan jalan-jalan ini pernah
mengikutsertakan karya-karyanya ke pameran Jogja Fashion Week sebanyak 2 kali dan sekali di sebuah pameran otomotif.
6. GOEI PING LIANG
Nama : Goei Ping Liang
TempatTgl Lahir : Boyolali, 1 Juli 1954 Alamat
: Belakang Pasar Kadipolo
commit to user
Istri : Almh. Lien Nio
Anak : a. Agus Sasipasa
b. Bagus Dwi Saputra Pendidikan
: SD s.d. SMA di Boyolali Profesi
: a. Bekerja di sebuah pabrik sepeda b. Bekerja di sebuah toko sparepart
c. Bekerja di sebuah bengkel dan toko sparepart Sejarah
: Berawal dari hobi mengutak-atik motor, Om Liang, biasa ia disebut, kemudian
otodidak mempelajari itu semua, dari tanya ke orang lebih senior, dan lain-lain. Kemudian beliau mulai bekerja di mana-mana, dan akhirnya beliau membuka
bengkel sendiri pada tahun 1987. Jaman dulu belum begitu banyak bengkel seperti saat ini. Berbeda dari orang Tionghoa lainnya, Om Liang ini selalu terjun sendiri
menangani motor pelanggannya. Walaupun, dulu kadang ada anak-anak magang dari STM, tapi Om Liang tetap terjun sendiri.
Merupakan kepuasan tersendiri karena hobinya menjadi sesuatu yang menghasilkan yang bisa menghidupi keluarganya. Meskipun dulu suka ada
masalah yang tidak bisa terselesaikan, karena motor jaman dahulu susah-susah, tidak seperti motor jaman sekarang.
Om Liang tidak pernah mempromosikan bengkelnya sendiri. Istilahnya ”Getuk Tular”. Jadi, orang lain setelah puas di bengkel Om Liang, dengan sendirinya
bilang ke orang yang lainnya lagi, dan begitu seterusnya.
commit to user
7. CHRISTINA XIE