Unsur-unsur dasar
organisasi seperti di atas dipahami secara
selektif untuk menciptakan evaluasi dan reaksi yang menunjukkan apakah yang dimaksud oleh setiap unsur dasar tersebut dan seberapa
baik unsur-unsur ini beroperasi bagi kebaikan anggota organisasinya Pace, 1998: 151-153.
Didalam sebuah organisasi selalu terdapat rangkaian hierarki yang artinya bahwa di dalam organisasi selalu terdapat apa yang dinamakan
atasan pimpinan dan apa yang dinamakan bawahan karyawan. Dalam hal ini, organisasi bersifat dinamis yaitu individu-individu yang
menduduki jabatan-jabatan dalam rangkaian hierarki itu bisa berganti- ganti pada saat tertentu.
Individu-individu di dalam sebuah organisasi bertindak sesuai dengan sistem nilai yang berlaku di dalam organisasi tersebut. Setiap
organisasi memiliki acuan perilaku manusia yang berorientasi pada pencapaian tujuan atau target yang telah ditetapkan. Seperangkat nilai
dan acuan perilaku inilah yang pada umumnya disebut dengan budaya organisasi.
2. Budaya Organisasi
Semua organisasi memiliki budaya dalam arti organisasi terikat dalam budaya sosial tertentu dan merupakan bagian dari budaya
tersebut. Edgar Schein mendefinisikan budaya organisasi sebagai pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan, atau dikembangkan oleh
kelompok tertentu saat mereka menyesuaikan diri dengan masalah- apakah yang dima
ma ks
ks d
ud oleh se ti
tiap ap u
u nsur dasar tersebut dan seberapa
baik uns s
u ur-unsur ini beroperasi bagi kebai
i ka
ka n anggota organisasinya
P P
ac e, 1998: 151-153
3 .
Didala a
m m
se se
b buah organisasi selalu t
t er
e da
da pa
pa t rangkaian
hi hi
erarki yang ar
ar ti
tiny ny
a bahw
w a
a d
di dal am org
an isasi
se la
lu lu t
t er
e dapa
at t ap
apa a
ya y
ng din nam
a akan
atas an
an pimpinan dan ap
a yang dinamakan
b b
awah h
an an
ka ka
ryaw wan.
D Dala
m hal in i,
o rganisasi
be rsifat dinam
is yaitu ind
iv id
idu-in n
di divi
vi du yan
n g
g menduduki jabata
n- jabata
n da
lam ra ng
kaian hierarki i tu
b b
isa a
be be
rg rg
anti- ganti pa
da s
aat terten tu
. Individu-ind
ividu di dalam sebua h organisasi berti
n ndak s
s e
esua ai
de ngan
s is
is te
te m
m ni
ni la
la i
i ya
y ng berlaku
u d
d i
i da
da la
la m
m or
o ga
g ni
sa si
ter se
seb but. Set
t ia
ia p
p organisasi memiliki acua
ua n
n pe
p rilaku manusia yang berorientasi
p pad
ad a
pencapaian tujuan atau target yang telah ditetapkan. Sep p
er er
an an
gk gk
at at
n n
i ilai
d dan acua
a n
n pe pe
ri ri
l laku i
i ni
ni la
lah h
ya yang
ng p
pada umum umny
nya a
di dise
b but
d deng
g an
an b
bu udaya
orga ga
ni ni
s sa
si .
2. Budaya Organisas si
Semua organisasi memiliki
i budaya dalam arti organisasi terikat dalam budaya sosial te
erten n
t tu dan merupakan bagian dari budaya
tersebut Edgar Schein men n
definisikan budaya organisasi sebagai pola
masalah eksternal dan integrasi internal yang telah bekerja cukup baik serta dianggap berharga, dan karena itu diajarkan pada anggota baru
sebagai cara yang benar untuk menyadari, berpikir, dan merasakan hubungan dengan masalah tersebut Luthans, 2006 : 124.
Joanne Martin Luthans, 2006: 124 menekankan bahwa saat individu berhubungan dengan organisasi, mereka berhubungan dengan
norma berpakaian, cerita orang-orang mengenai apa yang terjadi, aturan dan prosedur formal organisasi, kode perilaku formal, ritual,
tugas, sistem gaji, bahasa, dan lelucon yang hanya dimengerti oleh orang dalam, dan sebagainya. Elemen tersebut merupakan beberapa
manifestasi budaya organisasi. Budaya organisasi bukan hanya milik manajemen tapi milik semua
anggota organisasi.Analisis budaya bertujuan untuk menemukan bagaimana budaya dijalankan atau disajikan melalui
komunikasi.Apabila seseorang mengerti gagasan kinerja dalam suatu organisasi dan maknanya, maka hal ini merupakan langkah awal
menuju pemahaman budaya. Budaya organisasi sangat kompleks. Kebanyakan definisi
mengakui pentingnya nilai dan norma yang sama yang memandu perilaku anggota organisasi. Ada penelitian yang membuktikan bahwa
pendatang baru tidak hanya perlu diajarkan nilai-nilai budaya, tetapi juga perlu mencari dan memelajari budaya organisasi.
sebagai cara yang g
be benar untuk
k me
me nyadari, berpikir, dan merasakan
hubunga ga
n n
d dengan masalah tersebut Luthans
s ,
20 2
06 : 124. Joanne Martin L
ut u
ha h
ns ns
, , 20
20 06
06 : 124 menek
k an
ankan bahwa saat individu b
b er
erhu hubu
b ngan dengan orga
i nisa
a si
si ,
, me
me reka berhubu
ung n
an dengan no
no rm
rma a berp
rp ak
ak aian
, cerita o
rang-ora ng
m m
engena na
i i ap
apa yang terjadi,
atur an
an d
an prosedur form al
organisasi, k
od e
pe pe
rilaku ku
f for
orma ma
l, rit itual,
t tuga
s, sistem ga
ji, bahasa ,
dan leluco n
yang han ya
a dim
m en
enge ge
rti oleh eh
orang dalam, dan sebagai ny
a. Ele me
n tersebut merup
a akan b
b eb
eb er
e apa
manife st
as i
budaya o rg
anis as
i. Budaya organ
isas i
bukan ha ny
a mi li
k manajemen tapi m
milik s s
e emu
ua angg
ot a
or or
ga ga
ni ni
sa sa
si si
.A .A
nalisis buda da
ya ya
b b
er er
tu tu
ju ju
an u ntuk
m menemuk
k an
an bagaimana budaya
d d
ij ija
alankan atau disajikan m
m el
elal al
u ui
komunikasi.Apabila seseorang mengerti gagasan kinerj j
a da da
la lam
m su sua
atu orga
i nisa
a si
si d d
a an mak
k na
nany nya,
a, m
mak aka hal
in in
i i
me m
rupa k
kan la
ng g
ka ka
h h
awal menu
nu ju
ju pemahaman b b
ud u
aya. Budaya organisa
asi sangat t kompleks. Kebanyakan definisi
mengakui pentingnya a nilai da
a n
n norma yang sama yang memandu perilaku anggota organis
sas a
i. A Ada penelitian yang membuktikan bahwa
pendatang baru tidak hanya perlu diajarkan nilai-nilai budaya tetapi
Budaya di dalam perusahaan menjadi aturan main di dalam perusahaan yang akan menjadi pegangan dari sumber daya manusia
SDM dalam menjalankan tugasnya berdasarkan nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan. Asumsi-asumsi dasar budaya organisasi
Nurjaman Umam, 2012: 161 antara lain: a. Artefak dan kreasi semua fenomenagejala
b. Nilai-nilai filosofi, visi dan misi, tujuan, larangan-larangan, standar c. Asumsi dasar hubungan dengan lingkungan, hakikat, waktu dan ruang,
sifat manusia, aktivitas manusia d. Simbol atau lambang-lambang
e. Perspektif norma sosial dan peratuan baik tertulis tidak tertulis yang mengatur perilaku anggota dalam situasi tertentu
Budaya organisasi berasal dari kebiasaan, tradisi, dan berbagai cara umum yang ada dalam organisasi. Sumber utama budaya organisasi
pada umumnya adalah dari refleksi visi dan misi organisasi yang juga berasal dari para pendiri organisasi tersebut. Ide-ide mengenai apa
yang harus dilakukan dalam sebuah organisasi biasanya berasal dari para pendiri organisasi yang kemudian menginternalisasikannya
kepada seluruh anggota organisasi. Visi dan misi organisasi merupakan gambaran dari rencana
strategis para pendiri organisasi. Dari situlah budaya organisasi dibentuk kemudian disebarluaskan kepada seluruh anggota melalui
cerita-cerita, ritual, simbol, dan bahasa. Dalam hal ini, pemimpin SDM dalam me
me nj
njalankan tuga gasn
sn ya
y berdasarkan nilai-nilai yang
dianut o o
le leh perusahaan. Asumsi-asumsi
da d
sar budaya organisasi N
Nurjaman Umam m
, ,
20 20
12 12
: 16 16
1 1
ant nt
ara lain: a. Artefak dan
n k
k re
re as
as i semua fenomena
geja jala
la b. N
Nil il
ai ai-n
-n ilai fi
fi lo
lo so
fi ,
vi si dan
m isi, tujua
n, l
l ar
ar angan-
n-la la
ra ra
ng ngan, stan
nda d
r c.
c. A
A sums
ms i
i dasa
r hubungan de
ng an lingkungan, h
ak k
ik ik
at, wa a
kt kt
u u
da da
n ru u
an a
g, si
si fa
t manusia, a
kt ivitas man
us ia
d d.
S im
bol atau lamba ng
-lamba ng
e. Perspek ti
f norma sos
ia l da
n pe
ra tu
an baik
te rtul
is tidak te
t rtulis yan
ang g
mengatur perilaku anggota dalam
si tuas
i tertentu
Bu daya
ya o
o rg
rg an
an is
is as
as i berasal dari
i k
k eb
eb ia
ia sa
sa an
an ,
, tradis
i, d an
b b
er er
b bagai ca
ca ra
ra umum yang ada dalam
o orga
ga n
nisasi. Sumber utama budaya orga a
ni ni
sa a
s si
pada umumnya adalah dari refleksi visi dan misi organisa sa
si si y
y an
ang g
ju ju
ga b
berasa l
l da
da ri
ri p
para pe nd
ndir ir
i i
or orga
gani nisasi ter
r se
se bu
but. t.
I I
d de
i -i
d de men
n ge
gena na
i i apa
ya y
ng ng
h h
ar us dilakukan
dalam s s
e ebuah organisa
si si
b b
iasany y
a a
be berasal dari
para pendiri organi isasi yang
kemudian menginternalisasikannya kepada seluruh anggota
ta organis a
asi. Visi dan misi orga
ganisa asi merupakan gambaran dari rencana
strategis para pendiri org rg
anisasi Dari situlah budaya organisasi
bertindak sebagai komunikator dalam menyampaikan informasi mengenai budaya organisasi termasuk di dalamnya nilai-nilai yang
dianut oleh organisasi.
3. Sosialisasi