Strategi Sosialisasi Kerangka Konsep

1. Strategi Sosialisasi

Strategi sosialisasi merupakan sebuah rumusan perencanaan dalam proses mengkomunikasikan suatu hal kepada anggota internal perusahaan, yang komprehensif dan terintegrasi dengan teknik atau cara penyampaian tertentu untuk mengenalkan tujuan-tujuan perusahaan. Menurut Mintzberg 1991: 23, strategi merupakan cara dari suatu organisasi atau pola tindakan konsisten yang dijalankan organisasi dalam jangka waktu yang tertentu Sosialisasi merupakan salah satu proses komunikasi internal dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Di dalam sebuah perusahaan, sosialisasi sangat dibutuhkan untuk berinteraksi dan menyampaikan informasi, khususnya dengan publik internal perusahaan yaitu anggota karyawan. Proses pengadaptasian karyawan dengan budaya organisasi tersebut yang disebut sebagai suatu proses sosialisasi. Sosialisasi budaya itu sendiri menurut Poerwanto 2008: 51, terdiri dari dua tahap pokok yaitu pembelajaran dan adaptasi. Tahap pembelajaran adalah waktu dimana karyawan belajar tentang pola kehidupan organisasi. Karyawan mempelajari berbagai aturan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas serta pola perilaku organisasional. Tahap adaptasi merupakan waktu dimana karyawan sudah melakukan penyesuaian terhadap sistem keorganisasian. Proses adaptasi karyawan berjalan melalui berbagai macam cara, yaitu keteladanan dari para proses mengkom m un un ik ikasikan sua uatu tu hal kepada anggota internal perusaha a a an, yang komprehensif dan terint t eg egrasi dengan teknik atau ca ca ra penyampaian n t t er r te t nt nt u u un n tu tu k mengenal l ka ka n tujuan-tujuan perusahaan an . Me Me nurut Mintzberg 1 1 99 99 1: 1: 2 23 3, strategi mer r up u akan cara da da ri r s suatu o o rg rg an isasi atau pola ti ndak k an an konsi sis sten en y y ang di i ja jalankan orga a ni ni sa si d alam jangka wa kt u yang tertent u Sosialisasi me rupakan sa lah satu p ro ses komuni ka asi s int t er er na n l dalam m sebuah organisas i atau p er usahaa n. Di dalam sebu ah h per er us us ah ah aan, sosialis asi sa ngat d ibut uh ka n un tu k berint erak si dan m e enyampaika kan n informasi, khusu snya d engan pu bl ik int ernal perusahaan y a aitu ang nggot ta karyaw an n. Pr Pr os os es es p p en en gadaptasian ka ka ry ry aw aw an an de ngan b ud ay y a a organisa sa si si tersebut yang disebut se seba ag gai suatu proses sosialisasi. Sosial al is isas as i budaya itu sendiri menurut Poerwanto 2008: 51, terdi di ri ri d d ar ari d dua t ta h hap po poko kok k yaitu pe e mb mb el el aj ajar ar a an dan a a da dapt pt as a i i. T T h ahap pem m be be la la j jaran ad al al ah ah waktu diman n a a karyaw awan belajar ten en ta ta ng g p p ol ol a a k kehidupan organisasi. Karyawan n mempela ajari berbagai aturan yang berkaitan dengan pelaksanaan t tug u as serta ta pola perilaku organisasional. Tahap adaptasi merupakan w w aktu u dimana karyawan sudah melakukan penyesuaian terhadap sistem m keorganisasian Proses adaptasi karyawan pemimpin, penokohan yaitu cerita tentang para pendahulu dalam membesarkan perusahaan, rutinitas, simbol, dan slogan atau kredo. Dalam mensosialisasikan budaya perusahaan tentu saja diperlukan sebuah strategi agar dapat menjadi pedoman bagi organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan sosialisasi budaya perusahaan tersebut. Selain itu, strategi juga menjadi cara pandang sebuah organisasi dalam mensosialisasikan budaya perusahaan kepada publiknya agar organisasi tepat dalam menentukan cara untuk mensosialisasikan budaya perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan budaya organisasi merupakan komitmen bersama dalam upaya pembentukan norma-norma atau aturan yang disepakati untuk menentukan sikap, tindakan, dan perilaku yang dapat diterima seutuhnya dalam suatu organisasi atau perusahaan, mulai dari pimpinan puncak hingga pelaksana oleh para karyawannya, serta menunjukkan bagaimana peran dimainkan oleh budaya organisasi dalam pemecahan masalah. Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, strategi sangat diperlukan oleh sebuah organisasi, karena tanpa ada perencanaan yang baik, sebuah organisasi tidak akan bisa mencapai tujuan-tujuannya, baik tujuan sekarang dan tujuan di masa yang akan datang. Strategi sosialisasi dalam penelitian ini akan lebih difokuskan bagi anggota organisasi. Menurut Susanto 1997: 45, strategi yang diarahkan ke dalam mulai ditentukan apakah budaya perusahaan akan Dalam menso o si si al al i isasikan bud day ay a a perusahaan tentu saja diperlukan sebuah s s tr trategi agar dapat menjadi pedom m an an bagi organisasi untuk me mencapai sasaran d d a an t t uj uj ua a n n so so sial al isasi budaya per erusahaan tersebut. Selain itu u , , st tr rate te gi juga menjadi cara pan an da da ng n sebuah orga a ni n sasi dalam me me ns nso osialisa sa si si k kan budaya perus ahaa a n n kepa ada da p publiknya ya agar orga a ni ni sa si t ep at dalam menentukan cara u nt tuk u men enso sosi si al a isas s ik i an b bu daya perus ahaa n terseb ut . Hal ini dika re nakan bu daya o rganisasi merupa ka kan ko ko mi mit tmen bersam a da lam upay a pe mb en tu ka n norm a-n orma atau aturan yan ang g disepakati untuk men en tukan si ka p, tin dakan, dan perilak u u yang d dapa at di te ri ma s s eu eu tu tu hn hn ya ya d d alam suatu o o rg rg an an is is as as i i at at au perusah aa n, n, m ulai d d a ar i i pimpinan puncak hingga ga p p el elaksana oleh para karyawannya, se sert rt a menunjukkan bagaimana peran dimainkan oleh buday ay a a or r ga gani nis sasi d da l lam pe pe me me ca ca h han masa sa la lah. h. Se Se p perti yang tel el ah a dijab abarkan sebelumn mnya ya , , stra ra te tegi sangat diperlukan oleh sebua ah organisas si, karena tanpa ada perencanaan yang baik, sebuah organisa asi tidak a akan bisa mencapai tujuan-tujuannya, baik tujuan sekarang dan n tujua uan di masa yang akan datang. Strategi sosialisasi dalam a penelitian ini akan lebih difokuskan bagi banyak diindoktrinasi oleh manajer puncak atau menggunakan sistem sel dan memanfaatkan core people sebagai agen dan penyampai budaya perusahaan. Langkah yang terbaik dan ideal dalam melakukan sosialisasi adalah kombinasi antara kedua hal di atas, sehingga Susanto 1997:47 menyatakan bahwa strategi sosialisasi yang disarankan adalah untuk bagian internal perusahaan adalah in house campaign, dimana proses sosialisasi diarahkan pada seluruh anggota organisasi di dalam perusahaa, yang menyangkut semua tindakan yang ada di dalam aktivitas kerja sehari-hari. Strategi sosialisasi tersebut dapat memanfaatkan beberapa orang kunci dalam perusahaan, seperti: 1. Top manager Untuk menunjukkan komitmen manajemen puncak terhadap kebijaksanaan ini. 2. Core people Core people dipilih dari anggota organisasi yang memiliki antusiasme yang tinggi terhadap penerapan dari budaya perusahaan yang telah ditetapkan. Core people dapat dipilih dari berbagai tingkatan dalam organisasi. Selain pemimpin puncak dalam suatu organisasi dikenal juga manajer yang berperan sebagai core people. budaya perusahaa a n. n. Lang ng ka kah yang terbaik dan ideal dal l am am melakukan sosialisasi ad adalah kombinasi ant nt ar r a a ke k du du a a ha ha l di d atas, sehingga a Su S santo 1997:47 menyatak ka an b b ah ah wa strategi sosial l i isasi i ya ya ng ng disarankan ad ad alah untuk ba ba gi gi an an inter r na na l l peru sahaan a dalah in h h ou ouse s cam mpa paig ig n, n, dimana na proses sosial al i is asi diarahkan pada seluruh ang go ta o o rganis s as as i i di d d d al a am p pe rusahaa, yan g menyan gk ut semua t in dakan ya ng ng ada da d d i dalam m ak tivitas kerja se hari-h ar i. Str at eg i sosialisasi te e rs r eb but ut d d apat mema nf aa tkan beber ap a or an g ku nc i dalam pe ru sahaan, se p perti: 1. Top ma na ger Un Un tu tu k k me me nu nu njukkan komi mi tm tm en en m m an an aj j emen pun ca cak k terhad d ap ap kebijaksanaan in i i. 2. Core people Co Core re p eople di dipi pili li h h da dari ri anggo o ta ta o o rg rg an i isas i i yang g m mem emiliki antusiasme yan ang ting g g gi terhadap pe e ne ne rapa p n da dari budaya perusahaan ya ang telah d ditetapkan. Core people dapat dipilih dari berbagai tingkatan n dalam organisasi. Selain pemimpin puncak dalam s s ua u tu organisasi dikenal juga manajer yang berperan sebagai core people 3. Rekan kerja Rekan kerja yang lebih dulu bergabung, diarahkan pada anggota yan baru bergabung, yang berperan sebagai komunikator adalah rekan sekerja. Selain itu, strategi dalam mensosialisasikan budaya organisasi dapat dilakukan dengan media. Media merupakan alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan. Dalam penelitian ini, yang dimaksud komunikator adalah orang-orang kunci yang mensosialisasikan budaya perusahaan, sedangkan yang dimaksud dengan komunikan adalah para karyawan yang bekerja dalam sebuah perusahaan. Proses sosialisasi budaya perusahaan bukanlah hal yang mudah karena pada dasarnya setiap individu memiliki latar belakang yang berbeda-beda dan memiliki budaya yang berbeda-beda pula. Oleh karena itu, menurut Susanto 2008: 172 dalam mensosialisasikan budaya perusahaan, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan dalam proses sosialisasi budaya perusahaan, yaitu sebagai berikut: 1. Inhouse campaign Sosialisasi internal akan mengadakan inhouse campaign, yang diarahkan pada seluruh anggota organisasi di dalam perusahaaan, yang menyangkut semua tingkatan dalam aktivitas sehari-hari. Program ini dapat memanfaatkan beberapa orang kunci dalam perusahaan seperti manajer anggota ya ya n n baru b b er erga ga bung, yang berperan sebagai ko komunikator adalah rekan sekerja. Selain itu, strate te gi i d d al l am am m m en en sosialisasikan b b udaya organisasi dapat dila aku ku k kan n dengan media. Me di di a me meru ru p pakan alat atau u sarana yang di di gu guna n kan un un tu k menyam pa ikan pes an an dari ko komu mu nikator kepada k komu mu ni kan. Dalam penel it ia n ini, yang di ma ks ud ud komun unik ikat at or o ada dalah o or ang-orang ku nci yang mensosial is asikan b ud d ay aya pe peru ru sahaan n, sedangkan yang d imaksud de ngan k omunikan adalah p para k kar ar ya ya wan yang b ek er ja dalam seb ua h pe ru saha an. Proses sos ia lisa si budaya perusaha an bukanlah hal y yang m m u udah h karena p p ad ad a a da da sa sa rn rn ya ya setiap indi di vi vi du du m m em em iliki la tar be la lak kang yan an g g berbeda-beda dan mem m il ilik k i i b budaya yang berbeda-beda pula. O O le leh h karena itu, menurut Susanto 2008: 172 dalam mens ns os os i iali li sa sasi sik kan b bu d daya p p er erus us ah ahaan, t t er er da da pa pa t t be bebe berapa h h al al y yan an g g d dapat di dilakuka kan n d dalam pr p os os es es sosialisasi buday aya perusa a h haan, yaitu seba baga ga i be ri ku ku t: t: 1. Inhouse campa aign Sosialisasi inte ernal akan n mengadakan inhouse campaign, yang diarahkan pada a sel eluruh anggota organisasi di dalam perusahaaan yang g menyangkut semua tingkatan dalam puncak untuk menunjukan komitmennya. Core people yang merupakan anggota organisasi yang memiliki antusiasme tinggi terhadap penerapan budaya organisasi yang dipilih dari berbagai tingkatan dalam organisasi, serta rekan kerja yang lebih dulu bergabung. 2. Gimmick products Gimmick products dapat berupa emblem, gantungan kunci, dompet, tempat pulpen, seragam yang tujuannya adalah untuk memaksa secara halus para pengguna barang-barang tersebut untuk memahami slogan yang terantum dalam produk-produk tersebut, terutama yang dikaitkan dengan produk yang dapat dilihat oleh pihak luar perusahaan. 3. Poster Poster yang berisi slogan budaya perusahaan yang dimiliki perusahaan, ditempatkan pada sisi-sisi strategis sehingga mudah terbaca atau terlihat oleh semua anggota organisasi. Tujuannya adalah untuk memaksa dan memahami budaya perusahaan secara halus. Dengan cara demikian seluruh anggota organisasi mau tidak mau harus memahami budaya perusahaan. 4. Buku pedoman Tujuan dari buku pedoman adalah sebagai acuan melaksanakan budaya organisasi secara ideal. terhadap p p en enerapan b ud ud ay ay a a organisasi yang dipilih dari be berbagai tingkatan dalam organisas s i, i, serta rekan kerja yang lebih dulu ber er ga a bu bu ng g . . 2. Gi Gimm mmic c k k products Gimm mm ic ic k pr oducts da pat be ru pa pa emble em, m, g g an a tungan n kunci, dompet, tempat pul pe n, seragam y an g tu uju ju anny y a a ad adal al ah u u nt n uk memaks a secara h al us para pe ng guna baran g- g-bara a ng ng tersebu ut untuk me ma hami slo gan ya ng terantum dalam p produk uk -p -p ro ro duk k ters ebut, teru ta ma yan g di ka itkan de ng an produ k k yang dap p at a dilihat ol eh p ih ak luar pe ru saha an . 3. Po o st st er er Poster yang beri ri si si s s lo logan budaya perusahaan yang dim m il ilik ik i perusahaan, ditempatkan pada sisi-sisi strateg eg is is s s eh ehin ng gga mu muda da h h terbaca a at at au au t ter er li li h hat ol l eh eh s s em em ua anggota o o rg rg an nisasi. T Tujuannya ad d al a ah untu uk memaksa d d an an memah ah am ami budaya perusahaan s s ecara halu us. Dengan cara demikian seluruh anggota organi nisasi mau u tidak mau harus memahami budaya perusahaan. 4 Buku pedoman Dalam strategi sosialisasi yang diarahkan ke internal organisasi juga dapat digunakan beberapa metode dalam proses mensosialisasikan budaya perusahaan. Metode dalam sosialiasi merupakan sebuah cara bagi organisasi dalam memperkenalkan budaya perusahaan kepada karyawan secara komprehensif. Beberapa metode yang dapat digunakan sebagai strategi dalam proses sosialisasi antara lain yaitu Susanto, 1997:66: 1. Indoktrinasi kepada calon pegawai 2. Brain washing ritual 3. Kuliah dan pemutaran film tentang bagaimana seharusnya seorang karyawan perusahaan melakukan pekerjaannya dan berperilaku 4. On the job coaching juga merupakan salah satu metode yang banyak dipergunakan dalam proses sosialisasi. Metode ini dapat dilakukan oleh seorang manajer atau staf senior yang ditunjuk untuk menjadi seorang pelatih. Di dalam program ini, adakalanya diperkenalkan berbagai simbol, jargon, bahasa tertentu yang menjadi karakteristik dari kultur perusahaan tersebut. Untuk mencapai tujuan dari strategi sosialisasi dibutuhkan rencana yang rinci sebagai acuan bagi organisasi salam melakukan proses sosialisasi kepada karyawan. Pada penelitian ini, peneliti membatasi strategi sosialisasi sebagai cara organisasi atau pola tindakan konsisten mensosialisasikan n bu bu da ya perus usah ah aan. Metode dalam sosialiasi merupaka ka n n sebuah cara bagi organisasi i da d lam memperkenalkan bu bu d daya perusahaan k kepa pa da d k k ar ar ya ya wa wa n secara kompr preh e ensif. Beberapa metode yan an g g da da pat digunakan sebaga i st st ra rate te g gi dalam prose ses sosialisasi an an ta ta ra ra lain ya ya it it u S us anto, 19 97:66: 1. 1. In doktrinasi kepada ca lon pegawai 2. Brain washing ritu al 3. Kuliah d an pemut ar an film te ntang bagaim an n a se e ha ha ru ru snya se or ang kary aw an p erus ah aan me la ku ka n peke rj rj aannya d d an an berperil ak u 4. On On t t he he j j ob ob c c oaching juga ga m m er er up up ak ak an an s alah s at u me met tode yan an g g banyak diperguna na ka ka n n dalam proses sosialisasi. Metode de i in ni dapat dilakukan oleh seorang manajer atau staf f s s e enio io r r ya ya ng di ditu tu nj nj k uk untuk uk m m en enja jadi di s seorang p p el elat at ih ih. Di Di d d l alam pro o gr gr am am ini, adakalanya dip iperkenalk kan berbagai si si mb mb ol, , ja ja rg rg o on, bahasa tertentu yang g menjadi karakteristik dari kultur perusahaan tersebut. Untuk mencapai tujuan n dari i strategi sosialisasi dibutuhkan rencana yang rinci sebagai acuan b b agi organisasi salam melakukan proses yang dijalankan organisasi dalam jangka waktu tertentu bagi sebuah organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini dikarenakan peneliti ingin melihat dan meneliti bagaimana cara organisasi atau pola tindakan konsisten yang dijalankan organisasi dalam jangka waktu tertentuuntuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan atau strategi sosialisasi yang dibuat oleh perusahaan kepada karyawan, berkaitan dengan sosialisasi terhadap nilai-nilai budaya perusahaan SIGAP Core Values.

2. Budaya Organisasi