Strategi Sosialisasi Strategi Sosia li

Setelah menempuh ke-empat tahap sosialiasi tersebut, maka akan menghasilkan socializarion outomes, atau hasil yang lebih besar dan berlangsung dalam kurun waktu yang lama. Keluaran dari sosialiasi ini tentunya akan menguntungkan setiap individu maupun perusahaan. Para individu akan mampu mengatasi masalah yang terjadi di dalam perusahaan, mereka akan lebih mampu untuk berorganisasi secara lebih dekat. Outcomes pun akan menciptakan suatu iklim kerja yang mendukung, yang akan meningkatkan kinerja setiap pegawai dan akan mampu meningkatkan performa setiap perusahaan. Untuk menciptakan outcomes, sebuah strategi sangat diperlukan dalam mensosialisasikan budaya perusahaan atau organisasi.

4. Strategi Sosialisasi

Dalam mensosialisasikan nilai-nilai perusahaan core values di dalam sebuah organisasi tentu saja diperlukan sebuah strategi sosialisasi agar dapat menjadi pedoman organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan dari perusahaan tersebut. Selain itu strategi juga dapat menjadi cara pandang bagi organisasi dalam mensosialisasikan budaya yang dianut kepada publiknya agar organisasi tepat dalam menentukan cara untuk mensosialisasikan budaya organisasi tersebut. Menurut Poerwanto 2008: 156 dalam bukunya Budaya Perusahaan menjelaskan bahwa strategi merupakan rumusan komprehensif dan terintegrasi dengan teknik atau cara penyampaian tujuan-tujuan. Sedangkan menurut Ahmad S. Adnanputra Ruslan, berlangsung dalam m ku kurun waktu ya yang ng lama. Keluaran dari sosialiasi ini tentunya ya akan menguntungkan setiap ind d iv ivid i u maupun perusahaan. Pa Pa ra individu akan m mam am pu pu m m en en ga ga ta ta si masalah yan n g g terjadi di dalam perusahaan an , me me reka akan lebih mamp mp u u un un tuk berorgan nisasi secara le le bi bih h dekat. . O O ut co mes pun akan m enci i pt pt ak a an s sua uatu tu i i kl k im ker rja j yang me nd nd ukun g, yang akan meningkatkan ki ne rj a se ti ti ap peg g aw aw ai ai dan a akan m ma mpu meningkatkan performa setiap p erusahaan. U U n ntuk m m en en ciptaka an outcomes, sebuah s trateg i sa ngat d ip erlukan dalam me n nsosia ia li li sa sa si s kan budaya p er us ahaan at au o rg an is asi.

4. Strategi Sosia li

sa si Dala m m me me ns ns os os ia ia lisasikan nila la i- i- ni ni la la i i pe pe ru ru sa ha an co re re v alues di di dalam sebuah organisas as i te tentu saja diperlukan sebuah str trat ateg eg i sosialisasi agar dapat menjadi pedoman organisasi untu tu k k me menc nc ap ap ai sasaran da da n n tu tu j juan d dar ar i i pe peru rusa saha haan terse se bu bu t. t. S S l el i ain i itu stra ra te tegi gi juga da pa pa t t m menjadi cara pan andang b b a agi organisasi d d al al am am men n so so si sialisasikan budaya yang dianut kepada pu ubliknya agar organisasi tepat dalam menentukan cara untuk k mensosia ialisasikan budaya organisasi tersebut. Menurut Poerwanto o 2 2008: 156 dalam bukunya Budaya Perusahaan menjelaskan bahwa strategi merupakan rumusan 2007: 133 mendefinisikan strategi sebagai bagian terpadu dari suatu rencana plan, sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan, yang pada akhirnya perencanaan adalah suatu fungsi dasar dari proses manajemen. Maka dari definisi yang telah dikemukakan tersebut, dapat disimpulkan bahwa strategi sosialisasi merupakan sebuah rumusan perencanaan dalam proses mengkomunikasikan budaya kepada anggota internal perusahaan, yang komprehensif dan terintegrasi dengan teknik atau cara penyampaian tujuan-tujuan perusahaan. Proses yang mengadaptasi karyawan dengan budaya perusahaan disebut sebagai proses sosialisasi Robbins, 2008: 269. Proses sosialisasi ini dibutuhkan oleh setiap organisasi untuk mengenalkan para karyawan dengan budaya perusahaan. Menurut Mc Shane 2007: 262, sosialisasi budaya organisasi merupakan salah satu proses komunikasi internal organisasi karena merupakan pengembangan arus komunikasi di dalam perusahaan mengenai budaya perusahaan kepada karyawan. Mc Shane 2007: 263 mengatakan pula bahwa sosialisasi budaya organisasi ditujukan kepada para karyawan. Sosialisasi merupakan aktivitas komunikasi yang bertujuan untuk menciptakan perubahan pengetahuan, sikap mental, dan perilaku khalayak sasaran terhadap ide pembaruan inovasi yang ditawarkan.Dalam kegiatan komunikasi, sosialisasi melibatkan tiga tahapan besar yang harus diperhatikan agar berhasil dalam perencanaan, yan n g g p pada akhirny y a a pe p rencanaan adalah suatu fungsi dasar da a ri ri proses manajemen. Maka dari defi fi ni n si s y y an an g g te t la la h dikemukaka an n tersebut, dapat disimpulka ka n n ba ba hwa strategi sosia l lisa a si si m m e erupakan sebua uah rumusan pe pe re re nc nc anaan n d da la m proses meng ko mu munikasi i ka ka n n bu b daya kepada angg g o ot a in te rnal perusah aa n, yang kompre he ens n if d dan an t t er er integr grasi d de ngan teknik at au cara pe ny ampaian tu ju an-tujuan pe e ru r saha haan an. Proses yang me ngad ap ta si kar ya wan dengan bud ay ya pe pe ru ru sa sa ha h an disebut se bagai pr os es sos ia li sa si Ro bb ins, 2008: 2 2 69. Pros se s sosialisasi ini di butu hk an oleh se tiap organisasi untuk m mengen n a alka n n para k ar ya ya wa wa n n de de ng ng an budaya pe pe ru ru sa sa ha ha an an. Me M nurut Mc S S ha hane 20 07 07 : : 262, sosialisasi budaya ya o or rganisasi merupakan salah satu p pro rose se s komunikasi internal organisasi karena merupakan pengem m ba bang ng an an a a r rus k komu i ni ka ka si si d d i i d dalam pe pe ru ru sa sa ha ha an an mengena na i i bu bu d daya perusahaa aa n n ke ke pada ka ry ry aw awan. Mc Shane 2007: 26 263 mengatakan n pu pu la b ahwa wa sosialisasi budaya organisasi ditu ujukan kepa ada para karyawan. Sosialisasi merupa akan aktiv vitas komunikasi yang bertujuan untuk menciptakan perubahan n pen ngetahuan, sikap mental, dan perilaku khalayak sasaran terha a dap ide pembaruan inovasi yang pelaksanaannya, yaitu tahap prasosialisasi, tahap pelaksana sosialisasi, dan tahap konsekuensi. Ketiga tahapan ini merupakan tahapan proses sosialisasi Rogers, 1971: 263. a. Tahapan prasosialisasi Tahapan ini menunjukkan adanya beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dan dicermati sebelum melakukan kegiatan sosialisasi. Faktor-faktor tersebut berkenaan dengan situasi dan kondisi khalayak sasaran, baik yang menyangkut karakteristik sosiodemografis, karakteristik psikografi, maupun kebutuhan- kebutuhan nyata dan kebutuhan yang dirasakan oleh khalayak sasaran program sosialisasi pada saat sekarang dan pada masa yang akan datang. Selain itu, harus dicermati pula karakteristik sistem sosial dimana khalayak sasaran berada, yakni meliputi pencermatan terhadap norma-norma dan nilai-nilai sistem sosial yang dianut, tradisi, kebiasaan, dan budaya yang berkembang, serta unit-unit komunikasi yang tersedia.Identifikasi dan pencermatan terhadap faktor-faktor tersebut dikategorikan pada tahap persiapan sosialisasi. Tahapan prasosialisasi dikategrikan dalam 7 tahapan yaitu: 1. Pengumpulan data Pengumpulan data, baik data primer maupun data sekunder.Pengumpulan data primer dapat ditempuh melalui kegiatan survey, focus group discussion FGD.Sedangkan sosialisasi Rogers, s, 1 1 97 971: 263. a. Ta Ta h hapan prasosialisasi Tahapan ini me menu nu nj j uk uk ka ka n n ad ad anya beberapa a fa f ktor yang harus di i pe pe rt rt im im bangkan dan dicerm at at i i se sebe belum melaku uka k n kegiatan sosial al is is as i. Faktor-fa kt or terse bu t t be b rkenaa aa n n de de ng n an sit t ua u si dan ko ndisi khalayak s as aran, baik y an g me ny nyangk gk ut ut k kar ar ak a teri ristik sosiodemografis, k ar akteristik psi kografi, m au aupun n ke ke b butuhan n- kebutuha n ny ata da n kebutu ha n yang dirasakan o o leh h kh kh al ala ayak k sa sa ran prog ram so si alis asi pada saa t se karang d an n pada ma a sa sa yang aka n da tang . Selain i tu, ha rus dicermati pula k karakte e r ristik k si st st em em s s os os ia ia l l dimana khala la ya ya k k sa sa sa sa ra ra n be ra da , ya a kn kni i melipu pu ti ti pencermatan te rh rhad ad ap ap norma-norma dan nilai-nilai s s is iste te m m sosial yang dianut, tradisi, kebiasaan, dan bu bu da daya ya y ya ang be be rk rk em em b bang, se se rt rta a unit-u u ni nit t k komuni ka si i yang t tersedia.Identif f ik i asi da a n n pencermatan te te rh rh adap ap f f ak aktor-faktor tersebut dikate egorikan pa ada tahap persiapan sosialisasi. Tahapan prasos sialisasi d d i ikategrikan dalam 7 tahapan yaitu: 1. Pengumpulan n data a Pengumpulan data baik data primer maupun data pengumpulan data sekunder data ditempuh melalui penelahaan bahan tertulis, baik berupa dokumen maupun bahan-bahan referensi lainnya. 2. Analisis kebutuhan Aktivitas untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan, sehingga situasi, kondisi, dan kebutuhan nyata serta kebutuhan yang dirasakan oleh khalayak sasaran dapat diidentifikasi secara cermat dan akurat. Ketepatan dalam menganalisis kebutuhan ini akan sangat mempengaruhi dalam merancang strategi sosialisasi yang akan dilakukan sehingga menghasilkan efek yang sesuai dengan yang diharapkan. 3. Perumusan Tujuan Menetapkan hasil akhir yang akan dicapai dari kegiatan sosialisasi yang dilakukan. Perlu dirumuskan perilaku apa yang harus diupayakan setelah proses sosialisasi berlangsung. 4. Inventarisasi pencapaian tujuan Menginventarisasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.Sumber daya yang perlu diinventarisasi meliputi sumber daya komunikasi seperti forum komunikasi, media komunikasi, sumber daya ekonomi biaya, tenaga, pelaksana, tempat, waktu, dan bahan-b -b ah ahan referen i si l l ai ai nnya. 2. 2. Analisis kebutuhan Aktivitas s un n tu tu k k me me ng ng an an al a isis data yang t t el e ah dikumpulkan, se e hi hin ngga situasi, kond d is i i, , d d an n kebutuhan n n yata serta ke ke bu bu tu ha n yang dirasakan o o le le h kh hal alay ay ak ak sasaran an dapat di identifikasi sec ara cermat dan a ku ura r t. K K et etep epat at an a d d al a am me ng analisis k eb utuhan i ni akan sang at at mem em pe pe ngaruh hi dalam me ranc an g strategi s osialisasi yang ak akan d dil il ak ak uk u an se hingga m en gh asil ka n efek y an g sesuai d d engan ya a ng ng diha ra pkan. 3. Pe Pe ru ru mu mu sa sa n Tujuan Menetapkan h has as il il akhir yang akan dicapai dari kegi giat at a an sosialisasi yang dilakukan. Perlu dirumuskan p p e eril l ak aku u a apa ya yang har r us us d d iu iu pa payakan se se te te la la h h proses s s os os ia alisasi berlangsung g. 4. Inventarisa asi pencapa aian tujuan Menginven ntarisasi s sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tuj j ua u n-tu tujuan tersebut.Sumber daya yang perlu diinventarisasi me m liputi sumber daya komunikasi seperti sumber daya teknis segala sesuatu yang memudahkan proses pelaksanaan kegiatan. 5. Perumusan rencana strategis Kegiatan merancang strategi-strategi sosialisasi yang akan dilakukan. 6. Perumusan rencana operasional Proses penetapan teknis pelaksanaan kegiatan di lapangan. Tahapan ini meliputi penetapan personel lapangan, jadwal kegiatan, tempat kegiatan, fasilitas yang dibutuhkan, anggaran biaya, dan tahapan-tahapan kegiatan yang harus dilaksanakan di lapangan. 7. Perumusan rencana evaluasi Tahap penyusunan indikator kerja untuk menilai kemajuan program, hasil-hasil program dan dampak program. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyusunan instrument evaluasi mulai dari evaluasi proses, evaluasi hasil, dan evaluasi dampak program. b. Tahapan pelaksanaan sosialisasi Tahapan ini menunjukkan adanya tahap-tahap sosialisasi yang harus ditempuh secara sitematis yang terdiri dari tahapan pengenalan, tahap persuasi, dan tahap keputusan.Ketiga tahapan inilah yang merupakan inti dari kegiatan sosialisasi. 5. Perumu mu sa san rencana st t ra rate te gi g s Kegiatan merancang strategi-stra a te te gi g sosialisasi yang akan dilakukan. n 6. Pe Pe ru u musan rencana operasio ona na l l Pr Pr o os es p enetapa n teknis pel l ak ak sa s naan n k keg eg ia ia ta t n di lap apangan. a Ta hapan ini me li puti penetap an per so o ne n l la lapa pang ngan an , ja dw d al kegi at an, temp at kegiata n, fasilitas y a ang di dibu bu tuhkan n, anggar an biaya , dan ta ha pa n-tahapan kegi at a an y yan ang g ha h rus di laksan akan d i la pa ng an . 7. Peru mu sa n rencana ev al uasi Ta Ta ha ha p p pe pe nyusunan ind d ik ik at at or or k k er er ja ja u ntuk men il l ai ai kemajua ua n n program, has sil il-h -h as as i il program dan dampak program. O O le leh h karena itu, perlu dilakukan penyusunan instrum m en ent ev eval al ua u si mu mu l lai da ri ri e e va valu luas asi i proses, ev ev al alua u i si h has il il, dan n ev ev a aluasi dampak pro o gr g am. b. Tahapan pelak ksanaan sos ialisasi Tahapan ini me menunjukka kan adanya tahap-tahap sosialisasi yang harus ditempuh seca ara sitematis yang terdiri dari tahapan pengenalan tahap persuasi dan tahap keputusan Ketiga Tahapan pelaksanaan sosialisasi yaitu: 1. Tujuan akhir adalah terciptanya rasa kesadaran awareness Khalayak sasaran akan ide atau program baru yang diperkenalkan. Mereka memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang program yang ditawarkan, memahami bagaimana program berfungsi baik secara teknis maupun secara sosial. Pada tahap ini informasi-informasi yang berkaitan dengan sosialisasi mulai disebarkan kepada khalayak sasara, baik melalui media massa surat kabar, siaran radio, siaran televisi, internet, maupun melalui media nirmassa poster, billboard, leaflet, booklet, spanduk, brosur, selebaran serta media-media interpersonal tokoh masyarakat, pejabat. Proses sosialisasi ada tahap pengenalan ini lebih dititikberatkan pada sosialisasi yang bersifat informatif. 2. Tahap persuasi Proses sosialisasi diarahkan untuk membentuk sikap khalayak yang berupa sikap berkenan mau menerima atau tidak berkenan tidak mau menerima terhadap program baru yang diperkenalkan. Oleh karena itu, pada tahap persuasi ini aktivitas mental khalayak yang perlu dibangkitkan adalah afektif perasaan, yang secara teoritis Khalay ay ak ak sasaran a ka ka n n ide atau program baru yang diperkenalkan. Mereka memp er er oleh pengetahuan dan pemahama ma n n te e nt nt an an g g pr p og og ram yang ditaw war a kan, memahami ba ba ga ga imana program be f rfun ngs gs i i ba baik secara te kn kn is maupun se se c ca ra sosial. P ada ta ha p in in i i info orm rm as as i- i- informas asi yang be rkaitan deng an sosialisasi mul ai ai dis eb ebar arka kan n kep pada kh al ay ak sasar a, baik mela lu i media ma a ss s a s s ur ur at a kabar ar, siaran r adio, siar an tel ev isi, internet, ma a up u un n m m el e alui i media nirm as sa po st er , billboard, l eaflet, bo ok k le l t, spandu u k, k bros ur, se le baran s er ta med ia-media interpers onal to toko h h ma ma sy sy ar ar ak ak at, pejabat t. Pr Pr os os es es s os ia li sa si a a d da tah h ap ap pengenalan i i ni ni l l eb eb ih dititikberatkan pada sosialisasi ya ya n ng bersifat informatif. 2. 2. Ta Ta h hap pers s ua uasi si Proses sos s ialisasi diarahkan unt nt uk uk membe be nt nt uk sikap khalayak y yang berupa a sikap berkenan mau menerima atau tidak berke enan tida ak mau menerima terhadap program baru yang di diperk kenalkan. Oleh karena itu, pada tahap persuasi ini a aktivitas mental khalayak yang perlu hanya akan terjadi apabila mereka sudah mengenal adanya perubahan yang ditawarkan. 3. Tahap keputusan Pada tahap ini khalayak didorong untuk menerima perubahan atau menolak perubahan. Tentu saja idealnya proses sosialisasi adalah terjadinya proses penerimaan. Oleh karena itu, dalam merancang kegiatan sosialisasi perlu diperhitungkan faktor-faktor yang dapat menggagalkan proses penerimaan selain faktor-faktor yang mendukung keputusan untuk menerima. c. Tahapan konsekuensi Tahapan ini merupakan faktor yang timbul akibat dari tindakan pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak perubahan, dapat juga disebut sebagai tahap pasca sosialisasi.Tahap dimana keseluruhan rangkaian sosialisasi dinilai tingkat keberhasilannya, terutama untuk memperoleh data tentang tingkat pencapaian tujuan program dan dampak program.Namun dalam penelitian ini, tahap variabel konsekuensi tidak diteliti karena penelitian ini tidak bertujuan untuk melihat evaluasi dari program. Sosialisasi budaya sendiri menurut Poerwanto 2008: 51, terdiri dari dua tahap pokok yaitu pembelajaran dan adaptasi.Tahap pembelajaran adalah waktu dimana karyawan belajar tentang pola 3. Tahap p ke ke p putusan Pada tahap ini khalayak di i do do rong untuk menerima perubaha a n n at a au au m m en en ol o ak ak p p erubahan. Te Tent n u saja idealnya pr pr os s es sosialisasi ada l lah h te te rj rjad adinya proses pe p nerimaan. Ol Ol h eh karena itu, dalam mer an n ca ca ng keg gia ia ta ta n n sosialis a asi perlu di perhitungkan faktor-faktor y ang da d pat me me ng ng gaga a lk l an pros es penerim aa n selain f ak tor-faktor y y ang me me n ndukun n g g keputu sa n untu k me nerima. c. Ta hapan kons ek ue ns i Tahapan ini merupakan fakt or yang timbul akibat d ari tinda daka n n pe pe ng ng am am bi bi la la n n keputusan un un tu tu k k me me ne ri ma a ta a u u meno o la la k k perubahan, dap pat at j juga disebut sebagai tahap pa pa sc sc a sosialisasi.Tahap dimana keseluruhan rangkaian an sos os ia iali lis sasi di di ni nila lai i tingka k t t ke kebe be rh rh as as il ilannya, t t er er ut ut ama untu k k me e mp mp e eroleh d data tentang t in in gkat pen encapaian tujuan n p p ro r gr g am d d a an dampak program.Namu un dalam m penelitian ini, tahap variabel konsekuensi ti i da d k diteli i t ti karena penelitian ini tidak bertujuan untuk melihat ev al a uasi si dari program. Sosialisasi budaya sen d diri menurut Poerwanto 2008: 51 terdiri kehidupan organisasi.Karyawan mempelajari berbagai aturan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas serta pola perilaku organisasional. Tahap adaptasi merupakan waktu dimana karyawan sudah melakukan penyesuaian terhadap sistem keorganisasian. Proses adaptasi karyawan berjalan melalui berbagai macam cara, diantaranya adalah keteladanan dari para pemimpin, penokohan yaitu cerita tentang para pendahulu dalam membesarkan perusahaan, rutinitas, simbol dan slogan atau kredo. Selain itu, Kinicki et al 1998: 97 mengatakan bahwa proses tahapan sosialisasi juga dapat dilakukan dengan cara mentoring atau pelatihan yang didefinisikan sebagai proses membentuk dan mempertahankan hubungan yang berlangsung secara intensif antara karyawan senior si pelatih dan karyawan junior. Mentoring merupakan bagian dari pengembangan budaya dan prestasi kerja yang penting karena tiga alasan, pertama mentoring menyumbangkan pembentukan rasa kesatuan dengan meningkatkan penerimaan nilai dasar organiasai, kedua aspek sosialisasi mentoring juga meningkatkan rasa keanggotaan, dan yang terakhir mentoring meningkatkan hubungan antar pribadi di antara anggota organisasi. Sedangkan White 1991: 124 mengatakan bahwa budaya perusahaan dapat disosialisasikan melalui penggunaan simbol, bahasa, dan perilaku bahkan juga melalui lingkungan kerja sendiri. Tahap adapta a si si merupakan n w w aktu dimana karyawan sudah melakuka ka n n penyesuaian terhadap sistem m keorganisasian. Proses ad ad ap tasi karyawan be be rj j al al an a m m el el al al ui i b b erbagai macam m cara, diantaranya adalah ket et el e ad ad an an an dari para pemimpi i n, n, p pen en o okohan yaitu c c er e ita tentang pa pa ra ra p p endahu hu lu lu d al am mem be sarkan p er er us us ahaan, n r r ut ut in in itas, simb mbol dan slog g an an a tau kr edo. Selain itu, Kinicki et a l 1998: 9 7 mengata ka an n ba ahw hw a a prose es tahapan sosialisas i juga d ap at dilak uk an dengan cara m mentor or in in g g atau pelatiha n yang d id ef in isik an sebagai pro se s me mb bentuk da dan n mempertahank an hub un gan ya ng ber la ngsung secara in te ensif a a n ntar ra karyaw an n s s en en io io r r s s i i pe pe latih dan k k ar ar ya ya wa wa n n ju ju ni n or. Mentoring merupaka ka n n ba ba gian dari pengembangan buday y a a da dan n prestasi kerja yang penting karena tiga alasan, pertama ma men ento to ri ri ng menyum m ba ba ng ng ka kan pe mb mb en en tu tu ka ka n n rasa k k es es at at ua uan n d dengan men n in ingk gk a atkan pe p ne ne ri ri m maan nilai dasar ar organia asai, kedua asp ek ek s s os o ia li sa sa si si mentoring juga meningkatkan r rasa keangg gotaan, dan yang terakhir mentoring meningkatkan hubunga an antar p pribadi di antara anggota organisasi. Sedangkan White 199 91: 124 mengatakan bahwa budaya perusahaan dapat disosialisa s sikan melalui penggunaan simbol bahasa Sosialisasi budaya perusahaan ini dapat disampaikan melalui berbagai cara: a. Melalui lingkungan kerja Perusahaan yang tidak begitu peduli pada lingkungan kerja karyawannya akan membuat karyawan merasa tidak diperhatikan oleh pihak manajemen. Hal ini akan mengakibatkan karyawan tidak termotivasi dalam bekerja dan tidak produktif. Namun pihak manager yang memperhatikan lingkungan kerja karyawannnya akan selalu menjaga alur komunikasi dengan karyawannya, sehingga karyawan akan merasa senang dan termotivasi. Hal ini akan memudahkan penyampaian budaya perusahaan di kalangan karyawan. b. Melalui tanda dan simbol dalam lingkungan kerja Penggunaan sistem tanda dan simbol yang baik akan memudahkan tamu perusahaan dalam memasuki wilayah kerja perusahaan dan juga memperjelas karyawan guna dari suatu ruangan. c. Melalui artefak yang digunakan atau diproduksi oleh perusahaan Artefak juga mengekspresikan budaya perusahaan. Artefak disini meliputi perabotan kantor, peralatan tulis yang khas dan sebagainya. Semuanya ini memunculkan suatu pernyataan mengenai organisasi dan nilai-nilai yang dianut.Artefak juga a. Melalui li i ng ng k kungan kerja ja Pe Perusahaan yang tidak begitu ped d ul ul i i pada lingkungan kerja karyawanny ya a ak ak an an m m em m buat karyawa a n n merasa tidak di di pe pe rh rh a atikan oleh piha k k ma mana naj jemen. Hal l ini akan me e ng ng ak ib atkan karyawan t idak k t t er er motiva vasi si d d al al am bek ker e ja dan tidak produktif. N am un pihak manag er r y y ang me me mp mp er e hati tikan lingku ng an kerja k aryawann ny a akan sel al alu me me nj nj a aga alu ur komunika si denga n karyaw an nya, sehingga ka karyaw w an an a akan me ra sa sen ang da n te rm o ti vasi. Ha l in i akan m memudahka kan n penyam pa ian bu daya p er usah aa n di kalangan kary a awan. b. Me Me la la lu lu i i ta ta nd nd a dan simbol l d d al al am am l l in in gk gk ungan kerj a Penggunaan sis is te tem m tanda dan simbol yang baik a aka ka n memudahkan tamu perusahaan dalam memasuki wi wi la laya ya h h ke ke rja pe peru ru s sa h haan d d an an j j ug ug a a m memperje j la la s s ka karyawan guna da dar ri suatu ruangan. c. Melalui arte efak yang digunakan atau diproduksi oleh perusahaan Artefak juga m m enge e k kspresikan budaya perusahaan. Artefak disini meliputi per a abotan kantor peralatan tulis yang khas dan digunakan untuk membangun kualitas di antara karyawan perusahaan. d. Melalui ritual Yang termasuk dalam ritual adalah upacara dan acara-acara yang berhubungan dengan tahapan kerja yang dilalui oleh karyawan, seperti acara kenaikan jabatan atau pensiun. e. Melalui bahasa Pihak manajemen perusahaan menggunakan bahasa untuk memberikan instruksi, memotivasi dan mempersuasi karyawan. Penggunaan singkatan-singkatan, frase dan istilah teknis tertentu akan menimbulkan nunansa tersendiri di kalangan kayawan, pihak manajemn perusahaan dapat menyampaikan budaya perusahaan kepada karyawan dengan menggunakan bahasa-bahasa tertentu yang menjadi ciri khas perusahaan tersebut.

5. Karyawan