Setelah menempuh ke-empat tahap sosialiasi tersebut, maka akan menghasilkan socializarion outomes, atau hasil yang lebih besar dan
berlangsung dalam kurun waktu yang lama. Keluaran dari sosialiasi ini tentunya akan menguntungkan setiap individu maupun perusahaan.
Para individu akan mampu mengatasi masalah yang terjadi di dalam perusahaan, mereka akan lebih mampu untuk berorganisasi secara
lebih dekat. Outcomes pun akan menciptakan suatu iklim kerja yang mendukung, yang akan meningkatkan kinerja setiap pegawai dan akan
mampu meningkatkan performa setiap perusahaan. Untuk menciptakan outcomes, sebuah strategi sangat diperlukan dalam mensosialisasikan
budaya perusahaan atau organisasi.
4. Strategi Sosialisasi
Dalam mensosialisasikan nilai-nilai perusahaan core values di dalam sebuah organisasi tentu saja diperlukan sebuah strategi
sosialisasi agar dapat menjadi pedoman organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan dari perusahaan tersebut. Selain itu strategi juga
dapat menjadi cara pandang bagi organisasi dalam mensosialisasikan budaya yang dianut kepada publiknya agar organisasi tepat dalam
menentukan cara untuk mensosialisasikan budaya organisasi tersebut. Menurut Poerwanto 2008: 156 dalam bukunya Budaya
Perusahaan menjelaskan bahwa strategi merupakan rumusan komprehensif dan terintegrasi dengan teknik atau cara penyampaian
tujuan-tujuan. Sedangkan menurut Ahmad S. Adnanputra Ruslan, berlangsung dalam
m ku
kurun waktu ya yang
ng lama. Keluaran dari sosialiasi ini
tentunya ya
akan menguntungkan setiap ind d
iv ivid
i u maupun perusahaan.
Pa Pa
ra individu akan
m mam
am pu
pu m
m en
en ga
ga ta
ta si masalah yan
n g
g terjadi di dalam
perusahaan an
, me me
reka akan lebih mamp mp
u u
un un
tuk berorgan nisasi secara
le le
bi bih
h dekat.
. O
O ut
co mes pun akan m
enci i
pt pt
ak a
an s sua
uatu tu
i i
kl k
im ker rja
j yang
me nd
nd ukun
g, yang akan meningkatkan ki ne
rj a se
ti ti
ap peg g
aw aw
ai ai
dan a
akan m
ma mpu meningkatkan performa setiap
p erusahaan.
U U
n ntuk m
m en
en ciptaka
an outcomes, sebuah
s trateg
i sa
ngat d ip
erlukan dalam me n
nsosia ia
li li
sa sa
si s
kan budaya
p er
us ahaan
at au
o rg
an is
asi.
4. Strategi Sosia li
sa si
Dala m
m me
me ns
ns os
os ia
ia lisasikan nila
la i-
i- ni
ni la
la i
i pe
pe ru
ru sa
ha an co
re re
v alues
di di
dalam sebuah organisas as
i te
tentu saja diperlukan sebuah str trat
ateg eg
i sosialisasi agar dapat menjadi pedoman organisasi untu
tu k
k me menc
nc ap
ap ai
sasaran da
da n
n tu
tu j
juan d
dar ar
i i
pe peru
rusa saha
haan terse se
bu bu
t. t. S
S l
el i
ain i
itu stra ra
te tegi
gi juga
da pa
pa t
t m
menjadi cara pan andang b
b a
agi organisasi d
d al
al am
am men
n so
so si
sialisasikan budaya yang dianut
kepada pu ubliknya agar organisasi tepat dalam
menentukan cara untuk k mensosia
ialisasikan budaya organisasi tersebut. Menurut Poerwanto
o 2
2008: 156 dalam bukunya Budaya Perusahaan
menjelaskan bahwa
strategi merupakan
rumusan
2007: 133 mendefinisikan strategi sebagai bagian terpadu dari suatu rencana plan, sedangkan rencana merupakan produk dari suatu
perencanaan, yang pada akhirnya perencanaan adalah suatu fungsi dasar dari proses manajemen.
Maka dari definisi yang telah dikemukakan tersebut, dapat disimpulkan bahwa strategi sosialisasi merupakan sebuah rumusan
perencanaan dalam proses mengkomunikasikan budaya kepada anggota internal perusahaan, yang komprehensif dan terintegrasi
dengan teknik atau cara penyampaian tujuan-tujuan perusahaan. Proses yang mengadaptasi karyawan dengan budaya perusahaan
disebut sebagai proses sosialisasi Robbins, 2008: 269. Proses sosialisasi ini dibutuhkan oleh setiap organisasi untuk mengenalkan
para karyawan dengan budaya perusahaan. Menurut Mc Shane 2007: 262, sosialisasi budaya organisasi merupakan salah satu proses
komunikasi internal organisasi karena merupakan pengembangan arus komunikasi di dalam perusahaan mengenai budaya perusahaan kepada
karyawan. Mc Shane 2007: 263 mengatakan pula bahwa sosialisasi budaya organisasi ditujukan kepada para karyawan.
Sosialisasi merupakan aktivitas komunikasi yang bertujuan untuk menciptakan perubahan pengetahuan, sikap mental, dan perilaku
khalayak sasaran terhadap ide pembaruan inovasi yang ditawarkan.Dalam kegiatan komunikasi, sosialisasi melibatkan tiga
tahapan besar yang harus diperhatikan agar berhasil dalam perencanaan, yan
n g
g p
pada akhirny y
a a
pe p
rencanaan adalah suatu fungsi dasar da
a ri
ri proses manajemen. Maka dari defi
fi ni
n si
s y
y an
an g
g te
t la
la h dikemukaka
an n
tersebut, dapat disimpulka
ka n
n ba
ba hwa strategi sosia
l lisa
a si
si m
m e
erupakan sebua uah rumusan
pe pe
re re
nc nc
anaan n
d da
la m
proses meng ko
mu munikasi
i ka
ka n
n bu
b daya
kepada angg
g o
ot a in
te rnal perusah
aa n, yang kompre
he ens
n if
d dan
an t
t er
er integr
grasi d
de ngan teknik
at au cara pe
ny ampaian tu
ju an-tujuan
pe e
ru r
saha haan
an. Proses yang
me ngad
ap ta
si kar ya
wan dengan bud ay
ya pe pe
ru ru
sa sa
ha h
an disebut
se bagai pr
os es
sos ia
li sa
si Ro bb
ins, 2008: 2
2 69. Pros
se s
sosialisasi ini di
butu hk
an oleh se
tiap organisasi untuk
m mengen
n a
alka n
n para
k ar
ya ya
wa wa
n n
de de
ng ng
an budaya pe pe
ru ru
sa sa
ha ha
an an.
Me M
nurut Mc
S S
ha hane 20
07 07
: :
262, sosialisasi budaya ya
o or
rganisasi merupakan salah satu p pro
rose se
s komunikasi internal organisasi karena merupakan pengem
m ba
bang ng
an an
a a
r rus
k komu
i ni
ka ka
si si
d d
i i
d dalam
pe pe
ru ru
sa sa
ha ha
an an mengena
na i
i bu
bu d
daya perusahaa aa
n n ke
ke pada
ka ry
ry aw
awan. Mc Shane 2007: 26
263 mengatakan n
pu pu
la b
ahwa wa sosialisasi
budaya organisasi ditu ujukan kepa
ada para karyawan. Sosialisasi merupa
akan aktiv vitas komunikasi yang bertujuan untuk
menciptakan perubahan n
pen ngetahuan, sikap mental, dan perilaku
khalayak sasaran
terha a
dap ide
pembaruan inovasi
yang
pelaksanaannya, yaitu tahap prasosialisasi, tahap pelaksana sosialisasi, dan tahap konsekuensi. Ketiga tahapan ini merupakan tahapan proses
sosialisasi Rogers, 1971: 263. a. Tahapan prasosialisasi
Tahapan ini menunjukkan adanya beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dan dicermati sebelum melakukan kegiatan
sosialisasi. Faktor-faktor tersebut berkenaan dengan situasi dan kondisi khalayak sasaran, baik yang menyangkut karakteristik
sosiodemografis, karakteristik psikografi, maupun kebutuhan- kebutuhan nyata dan kebutuhan yang dirasakan oleh khalayak
sasaran program sosialisasi pada saat sekarang dan pada masa yang akan datang. Selain itu, harus dicermati pula karakteristik
sistem sosial dimana khalayak sasaran berada, yakni meliputi pencermatan terhadap norma-norma dan nilai-nilai sistem
sosial yang dianut, tradisi, kebiasaan, dan budaya yang berkembang, serta unit-unit komunikasi yang
tersedia.Identifikasi dan pencermatan terhadap faktor-faktor tersebut dikategorikan pada tahap persiapan sosialisasi.
Tahapan prasosialisasi dikategrikan dalam 7 tahapan yaitu: 1. Pengumpulan data
Pengumpulan data, baik data primer maupun data sekunder.Pengumpulan data primer dapat ditempuh melalui
kegiatan survey, focus group discussion FGD.Sedangkan sosialisasi Rogers,
s, 1
1 97
971: 263. a. Ta
Ta h
hapan prasosialisasi Tahapan ini
me menu
nu nj
j uk
uk ka
ka n
n ad
ad anya beberapa
a fa
f ktor yang harus
di i
pe pe
rt rt
im im
bangkan dan dicerm at
at i
i se
sebe belum melaku
uka k
n kegiatan sosial
al is
is as
i. Faktor-fa kt
or terse bu
t t
be b
rkenaa aa
n n
de de
ng n
an sit t
ua u
si dan ko
ndisi khalayak s
as aran, baik y
an g me
ny nyangk
gk ut
ut k
kar ar
ak a
teri ristik
sosiodemografis, k
ar akteristik
psi kografi, m
au aupun
n ke ke
b butuhan
n- kebutuha
n ny
ata da n
kebutu ha
n yang dirasakan
o o
leh h
kh kh
al ala
ayak k
sa sa
ran prog ram
so si
alis asi
pada saa t
se karang d
an n pada ma
a sa
sa yang aka
n da tang
. Selain i
tu, ha rus dicermati pula
k karakte
e r
ristik k
si st
st em
em s
s os
os ia
ia l
l dimana khala
la ya
ya k
k sa
sa sa
sa ra
ra n
be ra
da ,
ya a
kn kni
i melipu pu
ti ti
pencermatan te rh
rhad ad
ap ap
norma-norma dan nilai-nilai s s
is iste
te m
m sosial yang dianut, tradisi, kebiasaan, dan bu
bu da
daya ya y
ya ang
be be
rk rk
em em
b bang,
se se
rt rta
a unit-u
u ni
nit t
k komuni
ka si
i yang
t tersedia.Identif
f ik
i asi da
a n
n pencermatan te
te rh
rh adap
ap f
f ak
aktor-faktor tersebut dikate
egorikan pa ada tahap persiapan sosialisasi.
Tahapan prasos sialisasi d
d i
ikategrikan dalam 7 tahapan yaitu: 1. Pengumpulan
n data
a Pengumpulan
data baik
data primer
maupun data
pengumpulan data sekunder data ditempuh melalui penelahaan bahan tertulis, baik berupa dokumen maupun
bahan-bahan referensi lainnya. 2. Analisis kebutuhan
Aktivitas untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan, sehingga situasi, kondisi, dan kebutuhan nyata serta
kebutuhan yang dirasakan oleh khalayak sasaran dapat diidentifikasi secara cermat dan akurat. Ketepatan dalam
menganalisis kebutuhan ini akan sangat mempengaruhi dalam merancang strategi sosialisasi yang akan dilakukan
sehingga menghasilkan efek yang sesuai dengan yang diharapkan.
3. Perumusan Tujuan Menetapkan hasil akhir yang akan dicapai dari kegiatan
sosialisasi yang dilakukan. Perlu dirumuskan perilaku apa yang harus diupayakan setelah proses sosialisasi
berlangsung. 4. Inventarisasi pencapaian tujuan
Menginventarisasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.Sumber daya yang perlu
diinventarisasi meliputi sumber daya komunikasi seperti forum komunikasi, media komunikasi, sumber daya
ekonomi biaya, tenaga, pelaksana, tempat, waktu, dan bahan-b
-b ah
ahan referen i
si l
l ai
ai nnya.
2. 2.
Analisis kebutuhan Aktivitas
s un
n tu
tu k
k me
me ng
ng an
an al
a isis data yang
t t
el e
ah dikumpulkan, se
e hi
hin ngga situasi, kond
d is
i i,
, d
d an
n kebutuhan
n n
yata serta ke
ke bu
bu tu
ha n yang dirasakan
o o
le le
h kh hal
alay ay
ak ak
sasaran an dapat
di identifikasi
sec ara cermat dan a
ku ura
r t. K
K et
etep epat
at an
a d
d al
a am
me ng
analisis k eb
utuhan i ni
akan sang at
at mem em
pe pe
ngaruh hi
dalam me
ranc an
g strategi
s osialisasi yang
ak akan
d dil
il ak
ak uk
u an
se hingga
m en
gh asil
ka n
efek y an
g sesuai d
d engan ya
a ng
ng diha
ra pkan.
3. Pe
Pe ru
ru mu
mu sa
sa n Tujuan
Menetapkan h
has as
il il
akhir yang akan dicapai dari kegi giat
at a
an sosialisasi yang dilakukan. Perlu dirumuskan p
p e
eril l
ak aku
u a
apa ya
yang har
r us
us d
d iu
iu pa
payakan se
se te
te la
la h
h proses
s s
os os
ia alisasi
berlangsung g.
4. Inventarisa asi pencapa
aian tujuan Menginven
ntarisasi s
sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tuj
j ua
u n-tu
tujuan tersebut.Sumber daya yang perlu diinventarisasi me
m liputi sumber daya komunikasi seperti
sumber daya teknis segala sesuatu yang memudahkan proses pelaksanaan kegiatan.
5. Perumusan rencana strategis Kegiatan merancang strategi-strategi sosialisasi yang akan
dilakukan. 6. Perumusan rencana operasional
Proses penetapan teknis pelaksanaan kegiatan di lapangan. Tahapan ini meliputi penetapan personel lapangan, jadwal
kegiatan, tempat kegiatan, fasilitas yang dibutuhkan, anggaran biaya, dan tahapan-tahapan kegiatan yang harus
dilaksanakan di lapangan. 7. Perumusan rencana evaluasi
Tahap penyusunan indikator kerja untuk menilai kemajuan program, hasil-hasil program dan dampak program. Oleh
karena itu, perlu dilakukan penyusunan instrument evaluasi mulai dari evaluasi proses, evaluasi hasil, dan evaluasi
dampak program. b. Tahapan pelaksanaan sosialisasi
Tahapan ini menunjukkan adanya tahap-tahap sosialisasi yang harus ditempuh secara sitematis yang terdiri dari tahapan
pengenalan, tahap persuasi, dan tahap keputusan.Ketiga tahapan inilah yang merupakan inti dari kegiatan sosialisasi.
5. Perumu mu
sa san rencana st
t ra
rate te
gi g
s Kegiatan merancang strategi-stra
a te
te gi
g sosialisasi yang akan
dilakukan. n
6. Pe Pe
ru u
musan rencana operasio ona
na l
l Pr
Pr o
os es
p enetapa
n teknis
pel l
ak ak
sa s
naan n
k keg
eg ia
ia ta
t n di lap
apangan. a
Ta hapan ini me
li puti penetap
an per
so o
ne n
l la
lapa pang
ngan an
, ja dw
d al
kegi at
an, temp at
kegiata n,
fasilitas y
a ang
di dibu
bu tuhkan
n, anggar
an biaya
, dan ta
ha pa
n-tahapan kegi at
a an y
yan ang
g ha
h rus
di laksan
akan d
i la pa
ng an
. 7. Peru
mu sa
n rencana ev
al uasi
Ta Ta
ha ha
p p
pe pe
nyusunan ind d
ik ik
at at
or or
k k
er er
ja ja
u ntuk
men il
l ai
ai kemajua
ua n
n program, has
sil il-h
-h as
as i
il program dan dampak program. O
O le
leh h
karena itu, perlu dilakukan penyusunan instrum m
en ent ev
eval al
ua u
si mu
mu l
lai da ri
ri e
e va
valu luas
asi i proses,
ev ev
al alua
u i si
h has
il il, dan
n ev ev
a aluasi
dampak pro o
gr g
am. b. Tahapan pelak
ksanaan sos ialisasi
Tahapan ini me menunjukka
kan adanya tahap-tahap sosialisasi yang harus ditempuh
seca ara sitematis yang terdiri dari tahapan
pengenalan tahap persuasi
dan tahap keputusan Ketiga
Tahapan pelaksanaan sosialisasi yaitu: 1. Tujuan akhir adalah terciptanya rasa kesadaran awareness
Khalayak sasaran akan ide atau program baru yang diperkenalkan. Mereka memperoleh pengetahuan dan
pemahaman tentang program yang ditawarkan, memahami bagaimana program berfungsi baik secara teknis maupun
secara sosial. Pada tahap ini informasi-informasi yang berkaitan dengan sosialisasi mulai disebarkan kepada
khalayak sasara, baik melalui media massa surat kabar, siaran radio, siaran televisi, internet, maupun melalui
media nirmassa poster, billboard, leaflet, booklet, spanduk, brosur, selebaran serta media-media interpersonal tokoh
masyarakat, pejabat. Proses sosialisasi ada tahap pengenalan ini lebih dititikberatkan pada sosialisasi yang
bersifat informatif. 2. Tahap persuasi
Proses sosialisasi diarahkan untuk membentuk sikap khalayak yang berupa sikap berkenan mau menerima atau
tidak berkenan tidak mau menerima terhadap program baru yang diperkenalkan. Oleh karena itu, pada tahap
persuasi ini aktivitas mental khalayak yang perlu dibangkitkan adalah afektif perasaan, yang secara teoritis
Khalay ay
ak ak sasaran a
ka ka
n n
ide atau program baru yang diperkenalkan. Mereka memp
er er
oleh pengetahuan dan pemahama
ma n
n te
e nt
nt an
an g
g pr
p og
og ram yang ditaw
war a
kan, memahami ba
ba ga
ga imana program be
f rfun
ngs gs
i i ba
baik secara te kn
kn is maupun
se se
c ca
ra sosial. P
ada ta ha
p in
in i
i info
orm rm
as as
i- i-
informas asi yang
be rkaitan deng
an sosialisasi mul
ai ai dis
eb ebar
arka kan
n kep
pada kh
al ay
ak sasar a,
baik mela lu
i media
ma a
ss s
a s s
ur ur
at a
kabar ar,
siaran r
adio, siar
an tel ev
isi, internet, ma
a up
u un
n m
m el
e alui
i media nirm
as sa
po st
er ,
billboard, l
eaflet, bo ok
k le
l t, spandu
u k,
k bros
ur, se
le baran s
er ta
med ia-media interpers
onal to
toko h
h ma
ma sy
sy ar
ar ak
ak at, pejabat
t. Pr
Pr os
os es
es s
os ia
li sa
si a
a d
da tah h
ap ap
pengenalan i
i ni
ni l l
eb eb
ih dititikberatkan pada sosialisasi ya
ya n
ng bersifat informatif.
2. 2. Ta
Ta h
hap pers s
ua uasi
si Proses sos
s ialisasi
diarahkan unt nt
uk uk
membe be
nt nt
uk sikap
khalayak y yang berupa
a sikap berkenan mau menerima atau tidak berke
enan tida ak mau menerima terhadap program
baru yang di diperk
kenalkan. Oleh karena itu, pada tahap persuasi
ini a
aktivitas mental
khalayak yang
perlu
hanya akan terjadi apabila mereka sudah mengenal adanya perubahan yang ditawarkan.
3. Tahap keputusan Pada tahap ini khalayak didorong untuk menerima
perubahan atau menolak perubahan. Tentu saja idealnya proses sosialisasi adalah terjadinya proses penerimaan.
Oleh karena itu, dalam merancang kegiatan sosialisasi perlu diperhitungkan faktor-faktor yang dapat menggagalkan
proses penerimaan selain faktor-faktor yang mendukung keputusan untuk menerima.
c. Tahapan konsekuensi Tahapan ini merupakan faktor yang timbul akibat dari tindakan
pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak perubahan, dapat juga disebut sebagai tahap pasca
sosialisasi.Tahap dimana keseluruhan rangkaian sosialisasi dinilai tingkat keberhasilannya, terutama untuk memperoleh
data tentang tingkat pencapaian tujuan program dan dampak program.Namun dalam penelitian ini, tahap variabel
konsekuensi tidak diteliti karena penelitian ini tidak bertujuan untuk melihat evaluasi dari program.
Sosialisasi budaya sendiri menurut Poerwanto 2008: 51, terdiri dari dua tahap pokok yaitu pembelajaran dan adaptasi.Tahap
pembelajaran adalah waktu dimana karyawan belajar tentang pola 3. Tahap
p ke
ke p
putusan Pada tahap ini khalayak di
i do
do rong untuk menerima
perubaha a
n n at
a au
au m
m en
en ol
o ak
ak p
p erubahan. Te
Tent n
u saja idealnya pr
pr os
s es sosialisasi ada
l lah
h te
te rj
rjad adinya proses
pe p
nerimaan. Ol
Ol h
eh karena itu, dalam mer
an n
ca ca
ng keg gia
ia ta
ta n
n sosialis
a asi perlu
di perhitungkan faktor-faktor
y ang
da d
pat me me
ng ng
gaga a
lk l
an pros
es penerim
aa n selain
f ak
tor-faktor y
y ang
me me
n ndukun
n g
g keputu
sa n untu
k me
nerima. c.
Ta hapan kons
ek ue
ns i
Tahapan ini merupakan
fakt or
yang timbul akibat d
ari tinda daka
n n
pe pe
ng ng
am am
bi bi
la la
n n
keputusan un un
tu tu
k k
me me
ne ri
ma a ta
a u
u meno o
la la
k k
perubahan, dap pat
at j
juga disebut sebagai tahap pa
pa sc
sc a
sosialisasi.Tahap dimana keseluruhan rangkaian an
sos os
ia iali
lis sasi
di di
ni nila
lai i tingka
k t
t ke kebe
be rh
rh as
as il
ilannya, t
t er
er ut
ut ama untu
k k me
e mp
mp e
eroleh d
data tentang t in
in gkat pen
encapaian tujuan n
p p
ro r
gr g
am d d
a an dampak
program.Namu un dalam
m penelitian ini, tahap variabel
konsekuensi ti i
da d
k diteli i
t ti karena penelitian ini tidak bertujuan
untuk melihat ev al
a uasi
si dari program. Sosialisasi budaya sen
d diri menurut Poerwanto 2008: 51 terdiri
kehidupan organisasi.Karyawan mempelajari berbagai aturan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas serta pola perilaku organisasional.
Tahap adaptasi merupakan waktu dimana karyawan sudah melakukan penyesuaian terhadap sistem keorganisasian. Proses
adaptasi karyawan berjalan melalui berbagai macam cara, diantaranya adalah keteladanan dari para pemimpin, penokohan yaitu cerita tentang
para pendahulu dalam membesarkan perusahaan, rutinitas, simbol dan slogan atau kredo.
Selain itu, Kinicki et al 1998: 97 mengatakan bahwa proses tahapan sosialisasi juga dapat dilakukan dengan cara mentoring atau
pelatihan yang didefinisikan sebagai proses membentuk dan mempertahankan hubungan yang berlangsung secara intensif antara
karyawan senior si pelatih dan karyawan junior. Mentoring merupakan bagian dari pengembangan budaya dan
prestasi kerja yang penting karena tiga alasan, pertama mentoring menyumbangkan pembentukan rasa kesatuan dengan meningkatkan
penerimaan nilai dasar organiasai, kedua aspek sosialisasi mentoring juga meningkatkan rasa keanggotaan, dan yang terakhir mentoring
meningkatkan hubungan antar pribadi di antara anggota organisasi. Sedangkan White 1991: 124 mengatakan bahwa budaya
perusahaan dapat disosialisasikan melalui penggunaan simbol, bahasa, dan perilaku bahkan juga melalui lingkungan kerja sendiri.
Tahap adapta a
si si merupakan
n w
w aktu dimana karyawan sudah
melakuka ka
n n penyesuaian terhadap sistem
m keorganisasian. Proses
ad ad
ap tasi karyawan be
be rj
j al
al an
a m
m el
el al
al ui
i b
b erbagai macam
m cara, diantaranya adalah ket
et el
e ad
ad an
an an dari para pemimpi
i n,
n, p
pen en
o okohan yaitu c
c er
e ita tentang
pa pa
ra ra
p p
endahu hu
lu lu
d al
am mem be
sarkan p er
er us
us ahaan,
n r
r ut
ut in
in itas, simb
mbol dan slog
g an
an a tau
kr edo.
Selain itu, Kinicki et a
l 1998: 9
7 mengata
ka an
n ba
ahw hw
a a prose
es tahapan sosialisas
i juga d
ap at dilak
uk an dengan cara
m mentor
or in
in g
g atau
pelatiha n
yang d id
ef in
isik an sebagai
pro se
s me mb
bentuk da dan
n mempertahank
an hub
un gan ya
ng ber
la ngsung secara in
te ensif a
a n
ntar ra
karyaw an
n s
s en
en io
io r
r s
s i
i pe
pe latih dan k
k ar
ar ya
ya wa
wa n
n ju
ju ni
n or.
Mentoring merupaka ka
n n
ba ba
gian dari pengembangan buday y
a a
da dan
n prestasi kerja yang penting karena tiga alasan, pertama
ma men ento
to ri
ri ng
menyum m
ba ba
ng ng
ka kan pe
mb mb
en en
tu tu
ka ka
n n rasa k
k es
es at
at ua
uan n
d dengan men
n in
ingk gk
a atkan
pe p
ne ne
ri ri
m maan nilai dasar
ar organia asai, kedua asp
ek ek
s s
os o
ia li
sa sa
si si mentoring
juga meningkatkan r rasa keangg
gotaan, dan yang terakhir mentoring meningkatkan hubunga
an antar p pribadi di antara anggota organisasi.
Sedangkan White 199
91: 124 mengatakan bahwa budaya perusahaan dapat disosialisa
s sikan melalui penggunaan simbol bahasa
Sosialisasi budaya perusahaan ini dapat disampaikan melalui berbagai cara:
a. Melalui lingkungan kerja
Perusahaan yang tidak begitu peduli pada lingkungan kerja karyawannya akan membuat karyawan merasa tidak
diperhatikan oleh pihak manajemen. Hal ini akan mengakibatkan karyawan tidak termotivasi dalam bekerja dan
tidak produktif. Namun pihak manager yang memperhatikan lingkungan kerja karyawannnya akan selalu menjaga alur
komunikasi dengan karyawannya, sehingga karyawan akan merasa senang dan termotivasi. Hal ini akan memudahkan
penyampaian budaya perusahaan di kalangan karyawan. b.
Melalui tanda dan simbol dalam lingkungan kerja Penggunaan sistem tanda dan simbol yang baik akan
memudahkan tamu perusahaan dalam memasuki wilayah kerja perusahaan dan juga memperjelas karyawan guna dari suatu
ruangan. c.
Melalui artefak yang digunakan atau diproduksi oleh perusahaan
Artefak juga mengekspresikan budaya perusahaan. Artefak disini meliputi perabotan kantor, peralatan tulis yang khas dan
sebagainya. Semuanya ini memunculkan suatu pernyataan mengenai organisasi dan nilai-nilai yang dianut.Artefak juga
a. Melalui li
i ng
ng k
kungan kerja ja
Pe Perusahaan yang tidak begitu ped
d ul
ul i
i pada lingkungan kerja
karyawanny ya
a ak ak
an an
m m
em m
buat karyawa a
n n
merasa tidak di
di pe
pe rh
rh a
atikan oleh piha k
k ma
mana naj
jemen. Hal l ini akan
me e
ng ng
ak ib
atkan karyawan t idak
k t
t er
er motiva
vasi si
d d
al al
am bek ker
e ja dan
tidak produktif. N am
un pihak manag er
r y
y ang me
me mp
mp er
e hati
tikan lingku
ng an kerja
k aryawann
ny a akan sel
al alu me
me nj
nj a
aga alu ur
komunika si
denga n
karyaw an
nya, sehingga ka
karyaw w
an an a
akan me
ra sa sen
ang da
n te
rm o
ti vasi.
Ha l
in i akan
m memudahka
kan n
penyam pa
ian bu
daya p er
usah aa
n di kalangan kary a
awan. b.
Me Me
la la
lu lu
i i
ta ta
nd nd
a dan simbol l
d d
al al
am am
l l
in in
gk gk
ungan kerj
a Penggunaan sis
is te
tem m
tanda dan simbol yang baik a
aka ka
n memudahkan tamu perusahaan dalam memasuki wi
wi la
laya ya
h h ke
ke rja
pe peru
ru s
sa h
haan d
d an
an j j
ug ug
a a m
memperje j la
la s
s ka
karyawan guna da dar
ri suatu
ruangan. c.
Melalui arte efak yang
digunakan atau diproduksi oleh perusahaan
Artefak juga m m
enge e
k kspresikan budaya perusahaan. Artefak
disini meliputi per a
abotan kantor peralatan tulis yang khas dan
digunakan untuk membangun kualitas di antara karyawan perusahaan.
d. Melalui ritual
Yang termasuk dalam ritual adalah upacara dan acara-acara yang berhubungan dengan tahapan kerja yang dilalui oleh
karyawan, seperti acara kenaikan jabatan atau pensiun. e.
Melalui bahasa Pihak manajemen perusahaan menggunakan bahasa untuk
memberikan instruksi, memotivasi dan mempersuasi karyawan. Penggunaan singkatan-singkatan, frase dan istilah
teknis tertentu akan menimbulkan nunansa tersendiri di kalangan kayawan, pihak manajemn perusahaan dapat
menyampaikan budaya perusahaan kepada karyawan dengan menggunakan bahasa-bahasa tertentu yang menjadi ciri khas
perusahaan tersebut.
5. Karyawan