Sosialisasi Sosialisas as K Ke

bertindak sebagai komunikator dalam menyampaikan informasi mengenai budaya organisasi termasuk di dalamnya nilai-nilai yang dianut oleh organisasi.

3. Sosialisasi

Sosialisasi mencakup pemeriksaan mengenai lingkungan kultural, lingkungan sosial dari masyarakat yang bersangkutan, interaksi sosial dan tingkah laku sosial.Berdasarkan hal tersebut sosialisasi merupakan mata rantai yang penting diantara sistem-sistem sosial lainnya, karena di dalam sosialisasi ada keterlibatan individu-individu sampai dengan kelompok-kelompok dalam satu sistem untuk berpartisipasi. Sosialisasi menurut Onong Uchajana Effendy 2005: 27 mengandung arti penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif yang menyebabkan ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif di dalam masyarakat. Sedangkan menurut Robbins dalam Effendy, 2005: 35, sosialisasi merupakan salah satu fungsi dari komunikasi disamping sebagai produksi dan pengenalan. Dalam hal ini komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota masyarakat agar tetap sesuai dengan apa yang menjadi perilaku kelompoknya. Selain itu, Poerwanto 2008: 50, menjelaskan bahwa ketika sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan, maka sosialisasi dalam konteks organisasi atau perusahaan dianut oleh organi i sa sa si si.

3. Sosialisas as

i i Sosialisasi menc c ak ak up up pem em er er ik i sa sa an mengenai li ing ng kungan kultural, lingkunga an n so so si si al dari masyarakat yan ng g be be rs rs angkutan, in nte te raksi sosial da da n n ti ti ng kah h la la k ku sos ial.Berdasarka n ha l l te te rs r ebut t s sos os ia ia li li sasi mer erupakan ma ta a r an ta i ya ng penting d ia ntara sistem -s is tem so s sial l l l ai ai nn nnya y , ka a re r na d di d alam sos ia li sasi ada k et erlibatan in di vi du-indiv id d u u samp mp ai ai denga a n ke lompok-kelom po k dala m sa tu sis te m untuk berpartisi pa asi. So si al is asi me nu ru t On on g Uchaja na Effendy 2005: 27 27 mengandung a rti pe nyediaan sum be r ilmu pengetah huan yan g g memu ng g ki ki nk nk an an o o ra ra ng bersikap p da da n n be be rt rt indak se ba ga gai i angg g ot ot a a masyarakat yang efekti tif f ya ya n ng menyebabkan ia sadar akan f f un un gs gs i sosialnya sehingga ia dapat aktif di dalam masyarakat. S Se da dang ngka ka n n menuru u t t Ro Robb bbin in s s dalam E E ff ff en endy dy, 20 20 05 05: 35, , s s os os ia alisasi meru ru pa pa k kan salah satu tu fungsi i dari komunik kas as i i disamp mp in ing sebagai produksi dan pengen nalan. Dalam m hal ini komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilak ku anggota ta masyarakat agar tetap sesuai dengan apa yang menjadi perilak ku ke e l lompoknya. Selain itu Poerwanto o 2008: 50 menjelaskan bahwa ketika lebih mengarah kepada mengkomunikasikan atau memberikan informasi kepada publiknya dimana terjadi suatu proses pertukaran informasi dan pikiran. Proses sosialisasi dapat dikatakan berhasil apabila para karyawan dapat mengerti betul apa yang menjadi tujuan perusahaan, sedangkan proses sosialisasi dikatakan tidak berhasil apabila para karyawan tidak mengetahui apa yang menjadi tujuan perusahaan. Dalam sosialisasi pasti memiliki tujuan dalam prosesnya. Nawawi 2000: 352 menjelaskan sosialisasi dalam organisasi bertujuan untuk: a. Mengembangkan perasaan diterima dan dipartisipasi di lingkungan yang baru, tidak merasa dikucilkan, diremehkan atau diacuhkan. b. Menghindari kejutan budaya yang dapat menimbulkan gangguan psikolgis, seperti frustasi dan stress yang dapat mengurangi efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kerja. c. Mengatasi kesenjangan berupa ketidaksesuaian antara harapan pegawai atau karyawan baru dengan kenyataan yang dihadapinya setelah bekerja di lingkungan organisasi non profit yang berbeda-beda cara meresponnya. Sedangkan menurut Simamora 2003: 269, tujuan umum dari sosialisasi adalah: a. Penguasaan keahlian dan kemampuan kerja b. Penerapan perilaku dan peran yang tepat informasi dan pikir ir an an. Pros s es es sosialisasi dapat dikatakan berha hasi si l apabila para karyawan da da pa t mengerti betul ul a a pa pa yan an g g me m nj nj adi tujuan perus usah a aan, sedangkan proses sos s ia i li lisa a si dikatakan tidak b b er ha ha si si l l ap ap abila para kar ar ya y wan tidak me me ng nge etahui i a a p pa yan g menj ad i tujuan p er r us us ahaan. Da Da la m so sialisasi pasti me miliki tujua n da la a m m proses esny nya. a. Naw wawi 2 000: 352 me nj elaskan so si alisasi dala m organisasi b b ertuju juan an untuk : : a a. Me ngembangkan pe rasaan diterim a dan dipartisipas i di d lin in gk gk un ungan yang b ar u, tidak mer as a di ku cilk an , direme hk an atau diac uh uhkan. b. Menghindari ke jutan budaya y ang da pat menimbulka n n gang g gu an n ps ik ol gi s, s, s s ep ep er er ti ti f f ru ru stasi dan stre re ss ss y y an an g g da da pa p t mengur an n gi gi efisien n s si, , efektivitas, dan produktiv iv it i as as k kerja. c. Mengatasi kesenjangan berupa ketidaksesuaian antar ar a a ha hara rap pan pegawa i i at atau au karyawa wan n ba baru ru d dengan ke ke ny ny at ataan yang dih h ad ad ap apinya sete e la la h h b bekerja di lingk gkungan or organisasi non p ro ro fi fi t ya y ng g b b er erbeda-beda cara meresponnya. Sedangkan menuru rut Simam mora 2003: 269, tujuan umum dari sosialisasi adalah: a Penguasaan keahlian dan ke ke mampuan kerja c. Penyesuaian terhadap norma dan nilai-nilai kelompok kerja. Sedarmayanti 2008: 119, menjelaskan bahwa sosialisasi membawa tiga macam informasi: a. Informasi umum tentang pekerjaan biasa sehari-hari b. Tinjauan tentang sejarah, tujuan, nilai-nilai, operasi dan produk atau jasa organisasi, serta bagaimana sumbangan karyawan terhadap kebutuhan organisasi c. Penyajian terinci lewat brosur, mengenai kebijaksanaan organisasi, aturan, budaya kerja, dan tunjangan untuk karyawan. Dalam sebuah organisasi, proses sosialisasi dilakukan melalui tiga tahap.Berdasarkan McShane dan Von Glinow 2007: 263-264, sosialisasi budaya organisasi hanya ditujukan kepada karyawan. Tiga tahap proses sosialiasi yang dirumuskan antara lain: a. Pre-employement Socialiation Stage Pada tahap ini, seorang calon pegawai yang tertarik untuk bergabung kepada perusahaan, calon pegwai tersebut hanya mendapatkan suatu gambaran kasar mengenai bekerja di suatu organisasi atau perusahaan. Biasanya seorang individu yang menginginkan untuk bekerja pada suatu organisasi telah memperoleh informasi dan pembelajaran terlebih dahulu mengenai jenis pekerjaannya serta suasana dan iklim pekerjaan yang nanti akan dirasakan. Sedarmayanti 20 2008: 11 9 9, menjelaskan bahwa sosialisasi membaw w a a ti ga macam informasi: a. In In f formasi umum ten n t tang ng p p ek k er er ja ja an a b b iasa sehari-hari i b. Tinjauan t t en en ta ta ng n sejarah, tujuan, i nila l i- i-ni ni la lai, i operasi dan p p roduk atau ja ja sa sa o rganis is a as i, s erta bagaimana s um mba b ngan n k kar ar y yawan te terhadap k kebu u tu tu ha n or ganisasi c. P Pe nyajian te ri nc i lewat br os ur, meng en ai kebijak sa a na n an n o o rg rg anisas s i, i at uran, budaya k er ja , dan tu nj angan un tu k karyawan . Da la m sebuah o rgan is as i, p rose s sosial is asi dilakukan melalui ti i ga ga tahap.Berdasar ka n Mc Shane da n Vo n Glinow 2007 : 263- - 2 264 , so si alis as s i i bu bu da da ya ya o o rg rg anisasi hany ny a a di di tu tu ju ju ka ka n ke pa da kar r ya ya wa n. T T ig iga a tahap proses sosialiasi ya an ng d d ir irumuskan antara lain: a. Pre-employement Socialiation Stage P Pa da da t t ah ah ap ini, se se or or an ang g calon pe pe ga gawa wai i yang tertari ri k k u untuk be rg rg ab ab u ung kepada p p erusahaa aan, calon peg eg wa wa i ters rs eb ebut hanya mendapatkan suatu gambaran kasar mengenai bekerja di suatu organisasi atau peru rusahaan. Biasanya seorang individu yang menginginkan untuk bek kerja a pada suatu organisasi telah memperoleh informasi dan pembelaj aj aran terlebih dahulu mengenai jenis b. Encounter Stage Ada tahap ini, seorang individu sudah resmi bekerja dan menjadi pegawai suatu perusahaan.Individu mulai melakukan adaptasi awal yakni melakukan penilaian terhadap sesuatu yang mereka dapat secara nyata dengan yang menjadi ekspetasi seseorang sebelum bergabung dengan perusahaan. Pada tahapan ini, rentan bagi individu yang baru menyadari bahwa pekerjaan ini bukanlah dunianya, dan apa yang dibayangkan sama sekali tidak sesuai. Mereka cenderung sudah mulai merasa resah apabila terdapat suatu ketidakcocokan dan penyesuaian diri terhadap kebiasaan kerja yang mungkin berbeda ditempat kerja mereka sebelumnya. c. Role Management Stage Sebagai tahap akhir dalam sosialiasi budaya perusahaan, setiap karyawan yang berada pada tahap ini adalah karyawan yang sudah berhasil melalui kedua tahap sebelumnya.Individu pada tahap ini sudah mulai terbiasa dan nyaman dengan budaya di perusahaan maupun pekerjaannya.Tahapan ini merupakan tahap lanjutan dimana para karyawan telah berhasil mengatasi masalah dalam kejutan budaya dan sudah mampu membangun jejaring dalam perusahaan.Mereka telah membangun banyak pertemanan dan hubungan dengan para manager, sedangkan pengembangan perilaku dan sikap karyawan terhada nilai perusahaan secara konstan berjalan pada diri individu. pegawai suatu pe pe ru ru s sahaan.Indiv i id id u u mulai melakukan adaptasi awal yakni me me la lakukan penilaian terhadap sesuatu u y y ang mereka dapat secara ny nyata dengan yang me menj nj ad ad i i ek ek sp sp et et as a i seseorang se sebe b lum bergabung dengan per er us us ah h aan. Pada tahapan i in i i, r ren en ta ta n n bagi individ du u yang baru me me ny nya adari ba ba h hwa pekerjaa n ini buka nl nl ah ah dun nia iany ny a, a, dan apa pa yang d diba a y yang ka n sama sekali ti da k sesuai. Me re ka c en en derung ng s s ud ud ah m mul u ai m me rasa resah a pa bila terda pa t suatu ke ti da kcocokan d d an p p en en y yesuaian an di ri terhadap ke bi as aan ke rj a yang m ungkin berbeda d ditem m pa pa t t ke k rja mereka seb el umnya. c. Role Man ag ement St ag e Se ba ga ga i i ta ta ha ha p p ak ak hir dalam so so si si al al ia ia si si b b ud aya peru sa a ha ha an, seti ti ap ap karyawan yang berada p pad ad a a tahap ini adalah karyawan yang s sud ud ah ah berhasil melalui kedua tahap sebelumnya.Individu p p ad ad a a ta a ha hap p ini su d da h h mu mula la i i terbiasa a d d an an n nya yaman de de ng ng an an b b d udaya di p p er erus us a ahaan maup up un un pekerjaannya. a Ta T hapan n ini merupakan n ta ta ha h p p la nj nj ut utan dimana para karyawan telah b berhasil men ngatasi masalah dalam kejutan budaya dan sudah mampu m membangu un jejaring dalam perusahaan.Mereka telah membangun bany y ak a p pertemanan dan hubungan dengan para manager sedangkan penge g mbangan perilaku dan sikap karyawan Setelah menempuh ke-empat tahap sosialiasi tersebut, maka akan menghasilkan socializarion outomes, atau hasil yang lebih besar dan berlangsung dalam kurun waktu yang lama. Keluaran dari sosialiasi ini tentunya akan menguntungkan setiap individu maupun perusahaan. Para individu akan mampu mengatasi masalah yang terjadi di dalam perusahaan, mereka akan lebih mampu untuk berorganisasi secara lebih dekat. Outcomes pun akan menciptakan suatu iklim kerja yang mendukung, yang akan meningkatkan kinerja setiap pegawai dan akan mampu meningkatkan performa setiap perusahaan. Untuk menciptakan outcomes, sebuah strategi sangat diperlukan dalam mensosialisasikan budaya perusahaan atau organisasi.

4. Strategi Sosialisasi