Pakan Kupu-kupu Dewasa Kupu-kupu lokal

dibutuhkan pengetahuan akan jenis-jenis larva dan tanaman pakannya. Beberapa tanaman pakan dari jenis kupu-kupu yang bersifat komersial telah diketahui secara pasti. Beberapa jenis tanaman pakan larva sudah ditanam di penangkaran Kampus IPB seperti jenis sirih hutan dan jeruk-jerukan, namun untuk menambah variasi dan koleksi tanaman pakan dapat pula dimasukkan jenis tanaman-tanaman lainnya yang juga merupakan tanaman pakan larva. Adapun jenis tanaman pakan larva yang dapat ditambahkan dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15 Jenis tanaman pakan larva yang dapat ditambahkan di penangkaran No Nama lokal Nama latin Jenis kupu-kupu 1 Sicerek Clausenia excavata Papilio demoleus, P. helenus, P. polytes 2 Ki sampang Melicope latifolia P. helenus, P.demoleon 3 Jeruk bali Citrus grandis P. memnon, P. Demoleus 4 Pangkal buaya Zanthoxylum rhetsa P. peranthus 5 Jeruk manis C. sinensis P. memnon, P. polytes, P.demoleus 6 Pauh-pauh Evodia malayana P.demoleus 7 Muraya Murraya koenigii P. polytes Induk betina kupu-kupu biasanya hanya akan bertelur di tanaman yang merupakan pakan dari larvanya. Oleh karena itu tanaman pakan larva sebaiknya ditanam di kandang reproduksi daripada di kandang utama. Selain itu untuk mendukung kegiatan pemeliharaan larva, maka dibutuhkan kebun pakan. Kebun pakan berfungsi untuk memproduksi daun yang akan diberikan pada proses pembesaran larva.

2. Pakan Kupu-kupu Dewasa

Pada fase dewasa, kupu-kupu menggunakan nektar dari tanaman berbunga sebagai pakan, terlebih pada tanaman-tanaman yang memiliki bunga berwarna cerah. Pada fase ini kupu-kupu tidak lagi spesifik dalam mencari pakan, kupu- kupu umumnya dapat menjadikan tanaman apa saja yang memiliki nektar sebagai tanaman pakan, tentunya jenis bunga-bunga yang memiliki nektar yang mampu dijangkau oleh alat hisap atau sulur pada mulut kupu-kupu. Tanaman pakan kupu- kupu sebaiknya ditanam di dalam kandang utama, karena proses pemeliharaan kupu-kupu dewasa dilakukan di tempat ini. Selain berfungsi sebagai tanaman pakan, karena bentuknya yang indah tanaman di kandang utama juga berfungsi sebagai penghias taman. Tabel 16 Jenis tanaman pakan kupu-kupu yang dapat ditambahkan di penangkaran Nama lokal Famili Nama latin Bunga Pacar Balsaminaceae Impatiens sp. Daun putri Rubiaceae Mussaenda frondosa Kembang jarong Amaranthaceae Achyranthes aspera Cente Verbenaceae Lantana camara Senggugu Lamiaceae Clerodenrum serratum Soka kuning Rubiaceae Ixora sp. Nusa indah Rubiaceae Mussaenda pubescens Sudo kalmia Bignoniaceae Pseudocalymna alliaceum Sama halnya dengan tanaman pakan larva, beberapa jenis tanaman pakan kupu-kupu sudah ditanam di penangkaran IPB, seperti soka merah, pagoda, dan bunga jatropa. Namun untuk memperkaya jenis tanaman pakan dapat pula dimasukkan jenis-jenis tanaman lain yang juga merupakan penghasil nektar. Beberapa jenis tanaman pakan kupu-kupu yang dapat ditambahkan di penangkaran dapat dilihat pada Tabel 16. C. Pakan Buatan Mengantisipasi kondisi kekurangan tanaman-tanaman berbunga pada musim kemarau, maka dibutuhkan alternatif pakan melalui pemberian pakan tambahan. Pakan tambahan dapat dibuat dari bahan seperti madu dan buah. Penyajian pakan berbahan madu dilakukan dengan cara mengencerkan madu dengan air hingga larut dan diletakkan di atas piring. Sedangkan pakan buah seperti pisang dapat dibuat dengan cara mengiris buah tersebut dan dibiarkan terfermentasi, irisan buah dapat disebar di sekitar kandang kupu-kupu. Dalam pemberian pakan buatan keduanya dapat dikombinasikan. Pakan-pakan buatan ini dapat ditempatkan di dalam kandang utama maupun kandang reproduksi. Pada dasarnya madu dan buah pisang merupakan alternatif pengganti nutrisi yang terkandung pada nektar. Nektar adalah senyawa kompleks yang dihasilkan kelenjar nectiffier dalam bunga, berupa cairan, rasanya manis alami dengan aroma lembut. Nektar mengandung air, glukosa, fruktosa, sukrosa, protein, asam amino, karoten, vitamin, minyak, dan mineral esensial Winarno 1982. Menurut Rusfida 2006 madu mengandung glukosa, fruktosa, dan sukrosa, sisanya berupa dekstrin, dan mineral. Adapun menurut Stover 1987 kandungan yang terdapat pada pisang diantaranya sukrosa, gula reduksi, pati, protein, pektin, protopektin, lemak, serat kasar, dan abu. Manajemen reproduksi

1. Pemilihan Jenis