lemari kayu, dan papan stereofom. Perbedaan media penyimpanan dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13 Perbedaan media penyimpanan kepompong di beberapa penangkaran
Penangkaran Media Penyimpanan
Ukuran m Lokasi
Penyimpanan Bali Lemari
alumunium 1,5x0,5x2 Dalam
ruangan Cilember
Stereofom 0,4x0,05 Dalam
ruangan Cihanjuang
Lemari kayu 2x0,5x1,5
Dalam ruangan
Lemari kepompong dapat berukuran 1.5x0.5x2 m dengan bagian pintu yang dapat dibuka untuk mempermudah kegiatan penyimpanan, diding lemari
menggunakan kawat ram dengan ukuran kecil dan memiliki beberapa rak penyimpanan.. Bagian dasar rak yang berfungsi sebagai tempat menggantungkan
kepompong dapat dibuat menggunakan kawat ram yang berukuran sedikit lebih besar, tujuannya agar jepitan yang digunakan dapat dengan mudah dipasang
ataupun dilepas. Ukuran lemari kepompong seperti ini diperkirakan dapat menyimpan hingga 1.000 kepompong
Metode penyimpanan kepompong menggunakan lemari alumunium merupakan metode yang digunakan oleh penangkaran kupu-kupu Bali. Berbeda
dengan beberapa penangkaran lainnya yang menggunakan rak kayu, metode ini terlihat lebih aman. Kepompong digantung dengan cara dijepit menggunakan
jepitan pakaian. Lemari kepompong dapat dilihat pada Gambar 13.
Gambar 13 Lemari penyimpanan kepompong. Pemeliharaan lemari yang dapat dilakukan seperti membersihkan lemari
dari kotoran, menjaga lemari tetap kering, mengeluarkan kupu-kupu yang sudah menetas, membuang kepompong-kepompong yang rusak, dan menutup lemari
ketika tidak digunakan. Peralatan yang harus tersedia di lemari kepompong seperti jepitan pakaian, sprayer dan tempat sampah.
5. Kandang Kupu-kupu Dewasa
Kandang kupu-kupu dewasa atau kandang displai merupakan tempat yang berfungsi untuk memelihara kupu-kupu yang sudah menetas, selain digunakan
sebagai tempat pemeliharaan, kandang kupu-kupu juga berfungsi sebagai tempat
peragaan wisata. Kandang displai sebaiknya memiliki ukuran yang luas, sehingga dapat menampung wisatawan yang berkunjung, selain itu taman harus tertata rapi
dan bersih sehingga memberi kenyamanan terhadap pengunjung.
Rangka kandang harus terbuat dari bahan yang kokoh dan awet. Rangka diselubungi oleh paranet agar kupu-kupu tidak lepas selain itu cahaya matahari
juga dapat masuk. Taman kupu-kupu yang sudah dimiliki oleh penangkaran kupu- kupu IPB dirasa sudah memenuhi persyaratan dan sesuai dengan rencana
pengelolaan. Taman kupu-kupu yang dimiliki penangkaran IPB berukuran 20x20x5 m dengan rangka terbuat dari pipa besi, bila dibandingkan dengan
penangkaran kupu-kupu lainnya taman kupu-kupu IPB memiliki ukuran lebih kecil. Perbedaan kandang kupu-kupu dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14 Perbedaan kandang kupu-kupu beberapa penangkaran
Penangkaran Luas m²
Konstruksi Bali
3 700 Rangka besi dan paranet
Cilember 500
Rangka besi dan kawat ram Cihanjuang
10 000 Rangka besi dan paranet
Jenis tanaman di dalam kandang displai diutamakan tanaman-tanaman berbunga yang berfungsi sebagai pakan kupu-kupu, selain itu dapat juga diisi
dengan beberapa jenis tanaman hias. Tanaman inang tidak diutamakan untuk ditanam di dalam kandang displai, karena proses perkawinan dan pembesaran
larva tidak dilakukan di tempat ini. Tanaman yang rimbun dan tinggi ditaman pada bagian tepi luar kandang sedangkan tanaman yang rendah dan berbunga
banyak dapat disusun di bagian tepi dalam mengikuti jalan setapak. Hal ini bertujuan agar kupu-kupu berada pada sisi dalam dan sekitar jalan setapak
sehingga dapat terlihat dengan mudah oleh pengunjung.
Peralatan yang harus tersedia di taman kupu-kupu meliputi peralatan- peralatan berkebun, seperti cangkul, gunting tanaman, arit, sekop, alat penyiram
tanaman, dan lain-lain. Fasilitas wisata juga harus diperhatikan seperti pembuatan jalan setapak, pembuatan papan informasi, lampu, toilet, dan tempat sampah.
Manajemen Pakan
Pada proses penangkaran kupu-kupu digunakan dua sistem pakan, yakni pakan pada fase larva dan pakan pada fase kupu-kupu dewasa. Pakan pada fase
larva umumnya berupa daun sedangkan pakan kupu-kupu dewasa adalah nektar dari tanaman berbunga. Pemilihan dan pengombinasian tanaman berdasarkan
fungsinya merupakan hal yang penting dalam mendukung kegiatan penangkaran dan wisata, karena selain sebagai tanaman pakan, tanaman di dalam kandang juga
harus memberikan nilai keindahan dan keserasian. 1. Pakan Larva
Larva hanya menggunakan jenis daun dari tanaman tertentu sebagai sumber pakan. Pada fase ini larva kupu-kupu sangat spesifik dalam mencari daun,
artinya tidak setiap daun dapat menjadi tanaman pakan. Menurut Matsuka 2001, kebanyakan larva kupu-kupu hanya memakan satu jenis tanaman atau beberapa
tanaman yang masih dalam satu famili. Dalam usaha penangkaran kupu-kupu
dibutuhkan pengetahuan akan jenis-jenis larva dan tanaman pakannya. Beberapa tanaman pakan dari jenis kupu-kupu yang bersifat komersial telah diketahui
secara pasti.
Beberapa jenis tanaman pakan larva sudah ditanam di penangkaran Kampus IPB seperti jenis sirih hutan dan jeruk-jerukan, namun untuk menambah
variasi dan koleksi tanaman pakan dapat pula dimasukkan jenis tanaman-tanaman lainnya yang juga merupakan tanaman pakan larva. Adapun jenis tanaman pakan
larva yang dapat ditambahkan dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15 Jenis tanaman pakan larva yang dapat ditambahkan di penangkaran
No Nama lokal Nama latin
Jenis kupu-kupu 1 Sicerek
Clausenia excavata Papilio demoleus, P. helenus, P. polytes
2 Ki sampang
Melicope latifolia P. helenus, P.demoleon
3 Jeruk bali
Citrus grandis P. memnon, P. Demoleus
4 Pangkal buaya
Zanthoxylum rhetsa P. peranthus
5 Jeruk manis
C. sinensis P. memnon, P. polytes, P.demoleus
6 Pauh-pauh Evodia malayana
P.demoleus 7 Muraya
Murraya koenigii P. polytes
Induk betina kupu-kupu biasanya hanya akan bertelur di tanaman yang merupakan pakan dari larvanya. Oleh karena itu tanaman pakan larva sebaiknya
ditanam di kandang reproduksi daripada di kandang utama. Selain itu untuk mendukung kegiatan pemeliharaan larva, maka dibutuhkan kebun pakan. Kebun
pakan berfungsi untuk memproduksi daun yang akan diberikan pada proses pembesaran larva.
2. Pakan Kupu-kupu Dewasa