Kandang Pemeliharaan Telur Kupu-kupu lokal

2. Kandang Pemeliharaan Telur

Kandang pemeliharaan telur umumnya berupa wadah tertutup yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan telur kupu-kupu yang telah dipanen. Tujuan penyimpanan ini adalah mengamankan telur dari gangguan predator serta menghindari telur dari penyakit. Wadah penyimpanan telur yang disarankan berupa cawan petri. Kebersihan wadah harus selalu dijaga dengan cara membersihkan wadah setiap kali digunakan. Wadah juga harus selalu kering agar terhindar dari jamur. Sebelum telur-telur dimasukkan, cawan petri terlebih dahulu dialas menggunakan kertas tisu, hal ini bertujuan agar telur tidak mudah bergerak dan mampu menahan goncangan ketika cawan dipindahkan. Setelah semua telur dimasukkan maka cawan harus selalu ditutup. Setiap ada telur yang menentas maka sisa cangkang telur dibersihkan dan larva dipindahkan ke tempat pemeliharaan larva. Wadah pemeliharaan telur dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11 Wadah pemeliharaan telur. Metode pemeliharaan telur menggunakan cawan petri seperti ini digunakan oleh penangkaran kupu Cilember, berbeda dengan penangkaran Bali yang menggunakan toples plastik dan penangkaran Cihanjuang yang menggunakan kandang jala. Penggunaan cawan petri dirasa lebih baik karena bahan dasar lebih kokoh mudah dibersihkan dan usia alat lebih awet. Perbedaan pemeliharaan telur dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 Perbedaan pemeliharan telur di beberapa penangkaran Penangkaran Media penyimpanan Lokasi Penyimpanan Bali Toples Luar ruangan Cilember Cawan petri Dalam ruangan Cihanjuang Cawan petri Dalam ruangan 3. Kandang Pemeliharaan Larva Kandang pemeliharaan larva dengan sistem semi intensif biasa menggunakan selubung jaring Gambar 17 yang menutupi dahan dari tanaman inang pakan larva, berukuran 1x0.5 m dan berfungsi menghindari larva dari serangan predator. Jaring yang digunakan merupakan jenis jaring yang kasar dan kaku terbuat dari kain akan tetapi masih dapat ditembus oleh cahaya matahari, agar memungkinkan daun tetap hidup dan berfotosistesis. Dahan dan jaring yang digunakan sebagai tempat pembesaran larva harus bersih dan mampu memberi keamanan bagi larva yang ada di dalamnya, untuk itu bagian pangkal dahan dapat diberi lem atau perekat agar predator seperti semut dan kadal tidak dapat melintas. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat memilih dahan tanaman inang yang akan digunakan, antara lain jenis tanaman sesuai dengan larva yang akan dipelihara, dahan memiliki daun yang banyak, sehat, dan bersih dari sarang predator. Tempat pemeliharaan larva dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12 Tempat pemeliharaan larva. Pemeliharaan larva menggunakan selubung jaring seperti ini digunakan oleh penangkaran kupu-kupu Bali Amboina, berbeda dari penangkaran lainnya yang memelihara larva pada kotak kayu. Metode ini dirasa lebih tepat diterapkan untuk penangkaran kupu-kupu IPB. Perbedaan metode pemeliharaan larva dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12 Perbedaan metode pemeliharaan larva di beberapa penangkaran Penangkaran Media Penyimpanan Ukuran m Lokasi Penyimpanan Bali Pohon inang 2x1,5 Luar ruangan Cilember Kotak kayu 0,4x0,35x0,15 Dalam ruangan Cihanjuang Lemari kayu 1,5x1 Dalam ruangan

4. Kandang Kepompong