Intensitas Cahaya Candela Penetrasi Cahaya m pH air DO Dissolved Oxigen BOD Kejenuhan Oksigen Kandungan Organik Substrat pH Subsrat

3.3.5 Stasiun 5

Stasiun 5 merupakan daerah lokasi Kontrol dimana tidak terdapat aktifitas dan secara geografis terletak pada N 02 47’36,90” dan E98 31’41,16’’. Gambar 5. Stasiun 5 Daerah Bebas Aktifitas Kontrol 3.4. Pengambilan Sampel Makrozoobentos Pengambilan sampel makrozoobentos dilakukan dengan menggunakan Eckman-grab. Pada masing-masing stasiun, pengambilan sampel dilakukan berdasarkan stratifikasi kedalaman yaitu pada kedalaman 1 meter tepi danau, 5 meter dan 10 meter. Pada setiap kedalaman dilakukan pengambilan sampel sebanyak 3 kali ulangan. Makrozoobentos yang diperoleh kemudian dibersihkan dan disortir. Bentos yang telah disortir dimasukkan ke dalam botol sampel lalu diberi formalin 4 kemudian dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi dengan menggunakan buku identifikasi dan dihitung indeks kepadatannya. 3.5 Pengukuran Faktor Fisik-Kimia Perairan 3.5.1 Suhu o C Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan termometer Hg. Termometer dimasukkan ke badan air dan biarkan beberapa saat lalu dibaca skala dari termometer tersebut dan dicatat hasil yang tertera pada skala termometer.

3.5.2 Intensitas Cahaya Candela

Pengukuran intensitas cahaya dilakukan dengan menggunakan lux meter. Lux meter diletakkan pada setiap stasiun yaitu pada daerah dengan intensitas cahaya maksimum.Biarkan beberapa saat dan dicatat hasil yang tertera pada lux meter. Universitas Sumatera Utara

3.5.3 Penetrasi Cahaya m

Pengukuran penetrasi cahaya dilakukan dengan menggunakan keping sechii, caranya dengan memasukkan keping sechii ke dalam perairan danausampai keping sechii tersebut tidak kelihatan, kemudian diukur panjang talinya.

3.5.4 pH air

Pengukuran pH air dilakukan dengan menggunakan pH meter yang dimasukkan ke badan air lalu dibaca nilainya dan dicatat hasil yang tertera pada skala pH meter.

3.5.5 DO Dissolved Oxigen

Pengukuran oksigen terlarut DO dilakukan dengan menggunakan titrasi Winkler Lampiran 2.

3.5.6 BOD

5 Dissolved Oxigen Demand Pengukuran BOD 5 dilakukan dengan titrasi Winkler. Sampel air yang diambil dari dalam perairan diinkubasi selama 5 hari pada suhu 20 o C.Diukur nilainya dengan menggunakan metode Winkler dimana nilai BOD 5 didapat dari pengurangan DO awal – DO akhir Lampiran 3.

3.5.7 Kejenuhan Oksigen

Nilai kejenuhan oksigen dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Kejenuhan O 2 x 100 Keterangan: O 2 [U] : Nilai konsentrasi oksigen yang diukur mgl O 2 [t] : Nilai konsentrasi pada tabel sesuai besar suhunya.

3.5.8 Kandungan Organik Substrat

Sampel substrat dari dasar perairan, dibawa ke Pusat Penelitian Universitas Sumatera Utara untuk dianalisis kandungan organik substratnya. Universitas Sumatera Utara

3.5.9 pH Subsrat

Pengukuran pH substrat dilakukan dengan menggunakan pH soil tester. Sebelumnya substrat diambil dengan menggunakan eckman grab, kemudian soil tester dimasukkan ke dalam substrat tersebut lalu dibaca nilainya dan dicatat hasilnya. Pengukuran parameter fisik kimia menggunakan alat yang dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Alat dan Satuan yang digunakan dalam Pengukuran Faktor Fisik- Kimia Perairan No. Parameter Fisika-Kimia Satuan Alat Tempat Pengukuran 1. Suhu °C Termometer air raksa In-situ 2. Intensitas cahaya Candela Lux meter In-situ 3. Penetrasi cahaya M Keping sechii In-situ 4. pH air - pH meter In-situ 5. DO mgL Winkler Laboratorium 6. BOD 5 mgL Winkler Laboratorium 7. Kejenuhan oksigen - In-situ 8. Kandungan organik substrat - - Laboratorium 9. pH substrat - pH soil tester In-situ

3.6 Analisis Data