Indeks Keanekaragaman H’ dan Indeks Keseragaman E Makrozoobentos pada Setiap Stasiun

Kepadatan, Kepadatan Relatif dan Frekuensi Kehadiran terendah di stasiun 5 terdapat pada genus Notonecta sebesar 4,93 indm² K, 3,70 KR, dan 22,22 FK. Hai ini disebakan kondisi perairan yang kurang mendukung untuk kehidupan bentos seperti kadar organik yang rendah yaitu 1,864 dan substrat dasar perairan berupa berbatu dan berpasir seperti terlihat di Tabel 7. Menurut Bouchard 2012, semakin kecil jumlah spesies dan adanya beberapa individu yang jumlahnya lebih banyak mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan ekosistem yang kemungkinan disebabkan adanya tekanan ekologi atau gangguan dari lingkungan sekitarnya.

4.2 Indeks Keanekaragaman H’ dan Indeks Keseragaman E Makrozoobentos pada Setiap Stasiun

Dari penelitian yang telah dilakukan pada setiap stasiun penelitian didapatkan Indeks Keanekaragaman H’ dan Indeks Keseragaman E makrozoobentos terlihat pada Tabel 5. Tabel 5. Indeks Keanekaragaman H’ dan Indeks Keseragaman E Makrozoobentos pada Setiap Stasiun Penelitian Stasiun 1 2 3 4 5 Keanekaragaman H’ 2,52 2,19 2,58 2,02 1,92 Keseragaman E 0,95 0,95 0,95 0,92 0,92 Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa indeks keanekaragaman H’ tertinggi terdapat pada stasiun 3 sebesar 2,58 dan terendah terdapat pada stasiun 5 yaitu sebesar 1,92. Tingginya keanekaragaman pada stasiun 4 disebabkan oleh penyebaran jumlah individu pada setiap spesiesnya yang merata Menurut Krebs 1985, nilai indeks keanekaragaman H’ berkisar antar 0-2,302 menandakan keanekaragaman rendah. Indeks keanekaragaman menyatakan kekayaan spesies dalam komunitas dan memperlihatkan keseimbangan dalam pembagian individu per spesies. Nilai ini akan semakin meningkat jika jumlah spesies semakin banyak dan proporsi jenis semakin merata. Universitas Sumatera Utara Menurut Brower, et al., 1990, suatu komunitas dikatakan mempunyai keanekaragaman spesies yang tinggi apabila terdapat banyak spesies dengan jumlah individu masing-masing spesies yang relatif merata. Nilai indeks keseragaman E pada setiap stasiun yang ditunjukkan pada Tabel 5 berkisar antara 0,92-0,95. Indeks keseragaman E digunakan untuk mengetahui kemerataan proporsi masing-masing jenis makrozoobentos disuatu ekosistem, hal ini sesuai dengan pendapat Krebs 1985, semakin kecil nilai E maka semakin kecil pula keseragaman suatu populasi dan penyebaran individunya mendominasi populasi bila nilainya semakin besar maka akan semakin besar pula keseragaman suatu populasi dimana jenis dan jumlah individu tiap jenisnya merata atau seragam.

4.3 Indeks Similaritas IS Makrozoobentos pada Setiap Stasiun Penelitian