b,c b,c,d

dan variabel bebas. Penelitian ini menghasilkan nilai -2 Log Likelihood awal dan akhir sebagai berikut. Tabel 4.4 Nilai -2 Log Likelihood Awal Iteration History

a,b,c

Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant Step 0 1 105.298 -.634 2 105.288 -.657 3 105.288 -.657 a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 105.288 c. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than .001. Tabel 4.5 Nilai -2 Log Likelihood Akhir Iteration History

a,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant Tipe Pemerintahan Daerah Kompetisi Politik OpiniAudit Step 1 1 89.897 -1.163 -1.226 .269 .617 2 89.153 -1.538 -1.450 .349 .779 3 89.146 -1.579 -1.474 .357 .796 4 89.146 -1.580 -1.475 .357 .797 a. Method: Enter b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 105.288 d. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001. Universitas Sumatera Utara Dari kedua table diatas, dapat kita lihat bahwa nilai -2 Log Likelihood pada awal adalah 105,288 sedangkan -2 Log Likelihood pada akhir adalah 89,146. Penurunan nilai -2 Log Likelihood menunjukkan bahwa model penelitian ini baik atau dengan kata lain fit dengan data, artinya penambahan-penambahan variabel independen dalam penelitian ini, yaitu : tipe pemerintah daerah, kompetisi politik, dan opini audit ke dalam model penelitian akan memperbaiki model fit dalam penelitian.

4.2.2.3 Koefisien Determinasi Nagelkerke R Square

Dalam regresi logistik, nilai statistik dari Nagelkerke R Square dapat diinterpretasikan sebagai suatu nilai yang mengukur kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan atau menerangkan variabel dependen. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai Nagelkerke R Square sebagai berikut. Tabel 4.6 Nagelkerke R Square Model Summary Step -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square 1 89.146 a .179 .247 a. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001. Berdasarkan table 4.6 diatas, nilai statistic Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,247 yang berarti variabel dependen, yaitu pelaporan keuangan di internet secara sukarela oleh pemerintah daerah dapat dijelaskan oleh variabel independen, yaitu : tipe Universitas Sumatera Utara pemerintahan daerah, kompetisi politik, dan opini audit sebesar 24,7 dan sisanya 75,3 dapat dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

4.2.2.4 Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi digunakan untuk menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi dalam memprediksi kondisi pelaporan keuangan di internet secara sukarela oleh pemerintahan daerah di Indonesia. Tabel 4.7 Matriks Klasifikasi Classification Table a Observed Predicted Variabel Y Percentage Correct 1 Step 1 Variabel Y 48 6 88.9 1 16 12 42.9 Overall Percentage 73.2 a. The cut value is .500 Tabel 4.7 menunjukkan seberapa baik model mengelompokkan pemerintahan daerah ke dalam dua kelompok baik yang melakukan pelaporan keuangan di internet dan yang tidak melakukan pelaporan keuangan di internet. Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan pemerintah daerah tidak melakukan pelaporan keuangan di internet adalah sebesar 88,9. Hal ini menunjukkan bahwa dari 54 sampel daerah pemerintahan, 48 daerah pemerintahan yang diprediksi tidak tepat Universitas Sumatera Utara melakukan pelaporan keuangan dan 6 daerah pemerintahan diprediksi tidak tepat. Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan perusahaan melakukan pelaporan keuangan di internet adalah sebesar 42,9. Hal ini menunjukkan bahwa dari 28 daerah pemerintahan yang melakukan pelaporan keuangan di internet, sebanyak 16 daerah pemerintahan diprediksi tepat melakukan pelaporan keuangan di internet dan sebanyak 12 perusahaan diprediksi tidak tepat melakukan pelaporan keuangan di internet. Keakuratan prediksi secara menyeluruh adalah 73,2 . Cukup tingginya presentase ketepatan pada tabel matriks tersebut mendukung tidak adanya perbedaan yang signifikan terhadap data hasil prediksi dan data observasinya yang menunjukkan sebagai model regresi logistik yang baik.

4.2.3 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis menggunakan model logistic regression binary pada tingkat signifikan 5. Hasil pengolahan data ditunjukkan sebagai berikut. Tabel 4.8 Tabel Pengujian Hipotesis Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. ExpB Step 1 a TipePemerintahanDaerah -1.475 .564 6.842 1 .009 .229 KompetisiPolitik .357 .169 4.494 1 .034 1.430 OpiniAudit .797 .520 2.351 1 .125 2.218 Constant -1.580 .856 3.407 1 .065 .206 a. Variables entered on step 1: TipePemerintahanDaerah, KompetisiPolitik, OpiniAudit. Universitas Sumatera Utara Dari pengujian persamaan regresi logistik tersebut maka diperoleh model regresi logistik sebagai berikut : ln P1-P = -1.580 - 1.475 Council Type + 0.357 Political Competition + 0.797 Opinion Nilai konstanta sebesar 1,580 menyatakan bahwa jika tidak memperhitungkan tipe pemerintaha daerah, kompetisi politik dan opini audit, maka kecenderungan pemerintah daerah untuk tidak melakukan pelaporan keuangan adalah 1,58. Nilai negative pada konstanta ini menunjukkan bahwa jika variabel bebas tidak ada, maka kecenderungan pemerintah daerah tidak melakukan pelaporan keuangan semakin rendah terjadi.

4.2.3.1 Pengujian Signifikan model secara simultan

Tabel omnibus test of model coefficients digunakan untuk melihat hasil pengujian variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Tabel 4.9 Pengujian Signifikansi Model secara Simultan Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square df Sig. Step 1 Step 16.142 3 .001 Block 16.142 3 .001 Model 16.142 3 .001 Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,001. Dengan diperoleh hasil signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 0,0010,05 dan nilai chi-square hitung lebih besar dari Universitas Sumatera Utara nilai chi-square tabel 16,142 7,81 maka dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel independen yang digunakan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap prediksi pelaporan keuangan di internet secara sukarela oleh pemerintah daerah di Indonesia.

4.2.3.2 Pengujian signifikan model secara parsial

Pengujuan signifikansi model secara parsial dilakukan dengan menggunakan uji Wald dan diperoleh data sebagai berikut. Tabel 4.10 Uji Wald Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. ExpB Step 1 a TipePemerintahanDaerah -1.475 .564 6.842 1 .009 .229 KompetisiPolitik .357 .169 4.494 1 .034 1.430 OpiniAudit .797 .520 2.351 1 .125 2.218 Constant -1.580 .856 3.407 1 .065 .206 a. Variables entered on step 1: TipePemerintahanDaerah, KompetisiPolitik, OpiniAudit. Dari tabel uji Wald diatas, dapat diperoleh hasil pengujian hipotesis sebagai berikut: 1. Hipotesis I Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi tipe pemerintahan daerah adalah 0,009. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tersebut berada di bawah nilai alpa, yaitu 0,05 0,0090,05. Dengan demikian, tipe pemerintahan daerah berpengaruh terhadap pelaporan keuangan di internet secara Universitas Sumatera Utara sukarela oleh pemerintah daerah.Dengan demikian, berarti kita menerima H1. 2. Hipotesis II Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi kompetisi politik adalah 0,034. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai tersebut berada dibawah nilai alpa, yaitu 0,05 0,034 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa kompetisi politik berpengaruh terhadap pelaporan keuangan di internet secara sukarela oleh pemerintah daerah.Dengan demikian, berarti kita menerima H2. 3. Hipotesis III Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi opini audit adalah 0,125. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai tersebut berada diatas nilai alpa, yaitu 0,05 0,125 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa opini audit tidak berpengaruh terhadap pelaporan keuangan di internet secara sukarela oleh pemerintah daerah. Dengan demikian, berarti kita menolak H3. 4. Hipotesis IV Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi adalah 0,001. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai tersebut berada dibawah nilai alpa, yaitu 0,05 0,001 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara simultan tipe pemerintahan daerah, kompetisi politik, dan opini audit berpengaruh terhadap Universitas Sumatera Utara pelaporan keuangan di internet secara sukarela oleh pemerintah daerah. Dengan demikian, berarti kita menerima H4.

4.3 Pembahasan

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAPORAN KEUANGAN DI INTERNET SECARA SUKARELA OLEH PEMERINTAH DAERAH

0 3 86

Pengaruh Total Kekayaan Daerah, Kompetisi Politik, dan Tingkat Kependudukan Terhadap Transparansi Informasi Keuangan di Internet oleh Pemerintahan Daerah

0 3 95

Pengaruh Total Kekayaan Daerah, Kompetisi Politik, dan Tingkat Kependudukan Terhadap Transparansi Informasi Keuangan di Internet oleh Pemerintahan Daerah

0 0 11

Pengaruh Total Kekayaan Daerah, Kompetisi Politik, dan Tingkat Kependudukan Terhadap Transparansi Informasi Keuangan di Internet oleh Pemerintahan Daerah

0 0 2

Pengaruh Tipe Pemerintahan Daerah, Kompetisi Politik, dan Opini Audit Terhadap Pelaporan Keuangan di Internet Secara Sukarela oleh Pemerintah Daerah

0 0 13

Pengaruh Tipe Pemerintahan Daerah, Kompetisi Politik, dan Opini Audit Terhadap Pelaporan Keuangan di Internet Secara Sukarela oleh Pemerintah Daerah

0 0 2

Pengaruh Tipe Pemerintahan Daerah, Kompetisi Politik, dan Opini Audit Terhadap Pelaporan Keuangan di Internet Secara Sukarela oleh Pemerintah Daerah

0 0 13

Pengaruh Tipe Pemerintahan Daerah, Kompetisi Politik, dan Opini Audit Terhadap Pelaporan Keuangan di Internet Secara Sukarela oleh Pemerintah Daerah

0 0 35

Pengaruh Tipe Pemerintahan Daerah, Kompetisi Politik, dan Opini Audit Terhadap Pelaporan Keuangan di Internet Secara Sukarela oleh Pemerintah Daerah

0 0 3

Pengaruh Tipe Pemerintahan Daerah, Kompetisi Politik, dan Opini Audit Terhadap Pelaporan Keuangan di Internet Secara Sukarela oleh Pemerintah Daerah

0 0 13