http:lindaendarsa.wordpress.com20101214perbandingan-komunikasi-interpersonal- tatap-muka-dengan-komunikasi-interpersonal-bermedia-komunikasi-media
II.2.4 Komunikasi Verbal
Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal
Deddy Mulyana, 2005. Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan
dan dipahami suatu komunitas. Hampir semua rangsangan bicara yang kita sadari termasuk kedalam kategori pesan verbal disengaja, yaitu usaha-usaha yang
dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan. Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, dan maksud
kita. Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang mempresentasikan sebagai aspek realitas individual kita. Adapun macam bahasa verbal yang digunakan adalah :
1. Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional yang digunakan sebagai bahasa persatuan Indonesia yang dipakai untuk memperlancar hubungan komunikasi dan
merupakan lambang kebangsaan bangsa Indonesia. 2. Bahasa daerah adalah bahasa yang digunakan pada suatu daerah tertentu dan
memiliki ciri khas tertentu di bidang kosa kata, peristilahan, struktur kalimat dan ejaannya.
3. Bahasa gaul adalah bahasa yang pada mulanya adalah bahasa sandi yang dipakai penjahat untuk berkomunikasi agar tidak diketahui oleh pihak berwajib di era
tahun 1960-an dan sekarang berkembang dikalangan anak muda dengan gaya serta kosakata bahasa yang hanya bisa dipahami oleh kelompok pemuda tertentu
yang sudah menyepakati kata-kata yang dipakai.
II.2.5 Komunikasi Non Verbal
Komunikasi nonverbal adalah ”semua eksprsi eksternal selain kata-kata terucap atau tertulis spoken and written word, termasuk gerak tubuh,
Universitas Sumatera Utara
karakteristik penampilan, karakteristik suara, dan penggunaan ruang dan jarak. Secara sempit komunikasi nonverbal sebagai penggunaan secara intensional
seperti dalam penggunaan simbol nonlisan untuk mengkomunikasikan pesan tertentu. Dari perspektif ini, komunikasi nonverbal merujuk pada tindakan sumber
dan atribut-atribut yang tak sepenuhnya bersifat verbal. Sedangkan secara luas, komunikasi nonverbal mengacu pada unsur-unsur lingkungan yang dipergunakan
manusia dalam berkomunikasi, seperti warna dinding tempat percakapan berlangsung.
1. Fungsi Komunikasi Nonverbal
Jandt menyebutkan beberapa fungsi komunikasi nonverbal dalam komunikasi manusia, yaitu sebagai berikut :
a Menggantikan pesan lisan; yang biasanya dilakukan bila situasi tak memungkinkan untuk menyampaikan pesan lisan.
b Menyampaikan pesan-pesan yang enak selain secara lisan; adakalanya kita merasa sulit untuk mengungkapkan sesuatu dengan kata-kata dan merasa
lebih nyaman menyampaikannya dengan menggunakan isyarat tanpa merasa menyinggung perasaan atau mempermalukan.
c Membentuk kesan yang mengarahkan komunikasi; ada saatnya kita mengelola kesan orang lain terhadap diri kita melalui pesan nonverbal.
d Memperjelas relasi; mengingat pesan komunikasi itu mengandung isi dan informasi tentang relasi. Isi berkaitan dengan pokok yang disampaikan
dalam pesan. Informasi relasi terkait dengan relasi di antara pihak-pihak yang berkomunikasi. Begitu informasi relasi sulit diumgkapkan secara verbal maka
komunikasi nonverbal yang mengambil alihnya. e Mengatur interaksi; ini terjadi, misalnya manakala kita terlibat dalam
percakapan antarpribadi. Lawan bicara kita terus saja berbicara sehingga sepertinya tak memberikan kesempatan pada kita untuk berbicara. Kita
mengangkat tangan yang menunjukan kita meminta waktu dan kesempatan unutk berbicara.
f Memperkuat dan memodifikasi pesan-pesan verbal; isyarat-isyarat nonverbal dapat menjadi mata pesan yang mempengaruhi penyandibalikan
decoding pesan.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan Wood menyebut ada 3 tiga fungsi komunikasi nonverbal, yaitu: 1 komunikasi nonverbal melengkapi komunikasi verbal.
2 komunikasi nonverbal mengatur interaksi. 3 komunikasi nonverbal membangun relasi tingkatan makna, yang
pada dasarnya terdiri dari tiga dimensi-dimensi primer relasi tingkat makna, yaitu responsivitas, menunjukan suka-tidak suka, dan kekuasaan atau kontrol.
2. Jenis-Jenis Komunikasi Nonverbal a. Kinesics Kinesik : Istilah ini digunakan untuk menunjukan gerak-gerik atau
sikap tubuh gestures, gerak tubuh body movement, ekspresi wajah, dan kontak mata.
b. Paralanguage Parabahasa Istilah ini menunjuk pada unsur-unsur nonverbal sauara dalam percakapan verbal.
c. Kebisuan Istilah ini dipandang agak membingungkan karena membisu dipandang tidak berkomunikasi.
d. Haptics Istilah ini berkaitan dengan penggunaan sentuhan dalam berkomunikasi. e. Olfactics Istilah ini berkaitan dengan penggunaan indera penciuman dalam
berkomunikasi nonverbal. f. Oculesics Istilah ini menunjuk pada pesan yang disampaikan melalui mata.
Mata yang membelalak atau melotot menyatakan sesuatu pada lawan bicara.
3. Bahasa Tubuh Bahasa tubuh pada dasarnya penyampaian pesan dengan menggunakan
tubuh kita sendiri sebagai penyampai pesannya diluar mulut kita. Dalam berkomunikasi melalui bahasa tubuh, manusia menggunakan semua unsur
komunikasi, kecuali ungkapan lisan. Sebagai bagian dari komunikasi nonverbal, fungsi-fungsi komunikasi nonverbal pun melekat pada fungsi bahasa tubuh.
Universitas Sumatera Utara
4. Ekspresi Wajah Kita mulai dari wajah. Ada banyak hal ekspresi wajah yang sering kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Anak kecil yang malu atau marah biasanya menutupi wajahnya dengan jari-jari tangannya. Rasa jemu atau lelah juga
ditampilkan melalui wajah. Begitu juga dengan rasa senang atau bahagia akan tampak pada wajah orang yang senang atau bahagian tersebut.
5. Mata Dalam kehidupan sehari-hari, kita serig mendengar ungkapan yang
mengaitkan kepribadian seseorang dengan matanya. Kepribadian yang kuat diidentikan dengan sorot mata yang tajam. Pease membuat kategori tatapan mata,
seperti berikut : a. Tatapan Bisnis
Dalam pembicaraan bisnis, tatapan diarahkan pada daerah segitiga di dahi lawan bicara Menurut Pease hal ini dilakukan untuk menciptakan suasana serius
sekaligus menunjukan niat untuk membicarakan bisnis. b. Tatapan Sosial
Tatapan sosial tertuju pada wilayah segitiga mata dan mulut. c. Tatapan Intim
Tatapan yang lebih luas yang menunjukan perhatian yang lebih besar terhadap lawan bicara dan apabila lawan bicara juga merasa tertarik maka akan
membalas tatapan tersebut. d. Lirikan Sekilas
Sedangkan apabila cara melihat itu berupa lirikan mata maka ada dua kemunghkinan yang terjadi yakni berminat atau benci.
Universitas Sumatera Utara
II.2.6 Komunikasi Efektif