partisipan penelitian yang menjalanipacaran jarak jauh, didapat tiga kategori waktu berpisah 0, kurang dari 6 bulan,lebih dari 6 bulan, tiga kategori waktu
pertemuan sekali seminggu, seminggu hingga sebulan, kurang dari satu bulan, dan tiga kategori jarak 0-1,6 km, 3,2-470,4 km, lebih dari 400 km. Dari hasil
penelitian Holt Stone ini, ditemukan bahwa pacaran jarak jauh dapat dikategorisasikan berdasarkan ketiga faktor tersebut.
Kaufmann 2000 menyatakan bahwa faktor-faktor penyebab individumenjalani pacaran jarak jauh diantaranya:
1 Pendidikan. Salah satu faktor penyebab pacaran jarak jauh adalah ketika individu
berusahauntuk mengejar dan mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi sehinggahubungan mereka dengan pasangan harus dipisahkan oleh jarak. Stafford,
Daly, Reskemenyatakan bahwa sepertiga darihubungan pacaran di dalam universitas yang dijalani oleh mahasiswa merupakan pacaran jarak jauh.
2 Pekerjaan. Pacaran jarak jauh juga berhubungan dengan kecenderungan sosial pada
saatini. Hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan jumlah tenaga kerja keluar negeridan juga denganadanya kondisi mobilitas kerja pada saat ini
sehingga dalam usaha pencapaiankarir mereka, hubungan percintaan yang terjadi harus dipisahkan oleh jarak.
II.2.8 Komunikasi Antarpribadi dan Teknologi
Ledakan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah membuka babak baru bagi masyarakat untuk memperoleh informasi secara bebas. Sekat-sekat informasi
dengan sendirinya menghilang oleh inisiatif kuat individu yang ingin mengetahui lebih jauh apa yang terjadi sekitarnya. Setiap orang memiliki akses terhadap
sumber informasi dimanapun di dunia ini. Konsekuensinya, masyarakat menjadi kritis dan tanggap terhadap hal yang berkembang.Perkembangan dunia teknologi
informasi yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya
menuntut peralatan yang begitu rumit, kini relatif sudah digantikan oleh perangkat
Universitas Sumatera Utara
mesin-mesin otomatis. Sistem kerja alat teknologi telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Begitupun
dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai
bidang ilmu dan aktivitas manusia. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan
banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Salah satu bentuk kemudahan yang telah dirasakan dan sampai saat ini dinikmati oleh
masyarakat adalah kemudahan dalam berkomunikasi melalui media internet. Menurut Ploman, 1981 dalam Nasution 1990 : 11, kemajuan teknologi
komunikasi tersebut ditandai oleh tiga karakteristik berikut ini: 1.
Tersedianya keluwesan dan kesempatan memilih diantara berbagai metode dan alat untuk melayani kebutuhan manusia dalam komunikasi. Bila pada
masa lalu hanya ada alat peralatan “berat”, yang profesional, dan mahal, maka kini tersedia bermacam sarana yang lebih “ringan”, metode yang
hanya memerlukan ketrampilan minimal, serta murah. Dengan kata lain, kini kita bisa memilih sendiri tingkat teknologi yang kita perlukan.
2. Kemungkinan mengkombinasikan teknologi, metode, dan sistem-sistem
yang berbeda dan terpisah selama ini. Berbagai bentuk baru transfer komunikasi dan informasi telah dimungkinkan dengan pengkombinasian
tersebut. 3.
Kecenderungan ke arah desentralisasi, individualisasi dalam konsep dan pola pemakaian teknologi komunikasi.
Salah satu cara berkomunikasi melalui medium atau yang disebut Computer Mediated Communication CMC merupakan sebuah pengalaman
interaksi secara online, dimana tingkah laku manusia dan pertukaran pesan-pesan atau informasi yang disampaikan dimediasi melalui mesin. “Dalam
berkomunikasi melalui medium internet ini sama sekali tidak menampilkan komunikasi nonverbal, sehingga konteks fisik seperti ekspresi wajah, nada bicara,
jarak antarpersonal, posisi tubuh, penampilan, gestur, sentuhan dan penciuman” Griffin, 2006: 142.
Universitas Sumatera Utara
Terdapat empat karakteristik hubungan secara elektronik electronic relationships yang berkaitan pula dengan CMC, yaitu :
1. Komunikasi elektronik melampaui batas geografi dan waktu.
2. Komunikasi elektronik memberikan kebebasan bagi seseorang untuk
mengungkapkan identitas dirinya ataupun memalsukan identitas dirinya. 3.
Komunikasi elektronik memberikan seseorang sebuah pengalaman untuk menjadi “lebih berani” dalam mengungkapkan dirinya” Trenholm, 2005:
165. Kita sering menganggap bahwa komunikasi harus terjadi tatap muka,
namun, seiring perkembangan teknologi, sarana komunikasi banyak bermunculan dan sangat membantu komunikasi, termasuk komunikasi antarpribadi.Komunikasi
sering kita lakukan dengan menggunakan teknologi. Dengan demikian, komunikasi antarpribadi sudah mengalami pergeseran, yang sebelumnya kita
mengenal karakteristiknya adalah tanpa media nirmedia saat ini terjadi evolusi menjadi bermedia atau menggunakan media mediated.
Walter mengungkapkan tidak adanya konteks fisik dalam komunikasi melalui medium internet ini tidak akan berakibat fatal atau bahkan mempengaruhi
“pembangunan kesan” ketika seseorang berkomunikasi di internet. Hal ini dapat dikarenakan oleh dua hal yaitu:
1 tanda verbal, yaitu ketika seseorang termotivasi untuk membentuk sebuah kesan dan membangun hubungan di dunia maya, komunikator
memanfaatkan segala sistem yang tersedia dalam medium internet untuk menyampaikan pesan atau perasaannya. Seperti contohnya bila seorang chatter
merasa senang, maka ia akan menyertakan emoticon smile atau tanda senyum atau singkatan “LOL” laugh out loud ketika seorang chatter merasa geli dan
sebagainya. 2 memperpanjang waktu, yaitu pertukaran informasi sosial melalui CMC
lebih lambat dari daripada face to face, sehingga kesan-kesan yang terbentuk menjadi kurang. Namun demikian tidak pernah terbukti bahwa hubungan melalui
CMC lebih lemah atau rapuh daripada hubungan yang lebih banyak memakai tanda nonverbal Griffin,2006: 143. Selain itu, CMC merupakan sebuah integrasi
teknologi komputer dengan kehidupan kita sehari-hari Wood,2005: 4.
Universitas Sumatera Utara
Didalam komunikasi antarpribadi yang menggunakan media, jarak komunikasi tetap dikatakan sebagai jarak personal.Hal ini dikarenakan
menggunaan media atau tidak menggunakan media, tetap saja pesan yang disampaikan bersifat lebih khusus atau pribadi di antara mereka yang melakukan
komunikasi.Dengan asumsi komunikasi yang masih bersifat personal tersebut maka jarak personal tidak mempengaruhi apakah menggunakan media atau
nirmedia. Komunikasi dengan jarak personal tetap saja terjadi selama ada
keterbukaan, kepercayaan, dan sikap suportif setiap individu.Dalam istilah komunikasi, hubungan seperti ini disebut sebagai hubungan interpersonal atau
antarpribadi. Hubungan antarpribadi dapat diartikan sebagai hubungan seseorang dengan orang lain. Hubungan interpersonal yang baik akan menumbuhkan derajat
keterbukaan orang untuk mengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya sehingga makin efektif komunikasi yang
berlangsung diantara peserta komunikasi Hidayat, 2012: 230. Selain komunikasi antarpribadi juga bisa menggunakan media, komunikasi
antarpribadi juga berlangsung tidak selalu harus formal, tetapi bisa juga secara informal.Tergantung konteks dan dimensi ruang dan waktu kapan dan di mana
komunikasi itu berlangsung. Harus diakui pula bahwa media sangat berperan dalam proses komunikasi antarpribadi. Meskipun komunikasi tatap muka face to
face masih menjadi barometer utama dalam komunikasi efektif. Namun demikian, media memberikan kontribusi positif, membantu efektivitas pada saat
“waktu” menjadi kendala pada era modern sekarang ini.Hadirnya media sebagai sarana komunikasi antarpribadi tentu saja tidak mengurangi derajat hubungan
antarpribadi.
II.2.9 Komunikasi Cyber