adanya rasa kepemilikan dan keterbukaan diri serta adanya keterikatan emosi antara pria dan wanita yang belum menikah dengan tujuan untuk saling mengenal
dan melihat kesesuaian antara satu sama lain sebagai pertimbangan sebelum menikah.
II.2.7.2 Komponen – Komponen Pacaran
Menurut Karsner, ada empat komponen penting dalam menjalinhubungan pacaran. Kehadiran komponen-komponen tesebut dalam hubunganakan
mempengaruhi kualitas dan kelanggengan hubungan pacaran yang dijalani25- Aug-2010.
http:repository.usu.ac.idhandle12345678919766 .
Adapun komponen-komponen pacaran tersebut, antara lain: 1 Saling Percaya Trust each other
Kepercayaan dalam suatu hubungan akan menentukan apakah suatu hubunganakan berlanjut atau akan dihentikan. Kepercayaan ini meliputi
pemikiranpemikirankognitif individu tentang apa yang sedang dilakukan oleh pasangannya.
2 Komunikasi Communicate your self Komunikasi merupakan dasar dari terbinanya suatu hubungan yang baik.
Feldmanmenyatakan bahwakomunikasi merupakan situasi dimana seseorang bertukar informasi tentangdirinya terhadap orang lain.
3 Keintiman Keep the romance alive Keintiman merupakan perasaan dekat terhadap pasangan. Keintiman tidak
hanya terbatas pada kedekatan fisik saja.Adanya kedekatan secara emosional dan rasa kepemilikan terhadap pasanganjuga merupakan bagian dari keintiman. Dalam
pacaran jarak jauh juga tetapmemiliki keintiman, yakni dengan adanya kedekatan emosional melalui katakatamesra dan perhatian yang diberikan melalui sms short
messagingservice, surat atau email electronic mail. 4 Meningkatkan komitmen Increase Commitment
Komitmen lebih merupakan tahapandimana seseorang menjadi terikat dengan sesuatu atau seseorang dan terusbersamanya hingga hubungannya
Universitas Sumatera Utara
berakhir. Individu yang sedang pacaran,tidak dapat melakukan hubungan spesial dengan pria atau wanita lain selamaia masih terikat hubungan pacaran dengan
seseorang. Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Trust Pada Individu Yang Menjalani Pacaran Jarak Jauh.
II.2.7.3 Tipe – Tipe Pacaran
Berdasarkan jarak, Hampton membagi pacaran romantic relationship menjadi dua tipe yaitu:
1 Pacaran jarak dekat Proximal Relationship Proximal Relationship dikenal dengan pacaran jarak dekat dimana
pasangantidak dipisahkan oleh jarak fisik yang berarti oleh karena itu kedekatan fisikdimungkinkan. Persepsi hubungan jarak jauh atau dekattergantung dengan
persepsi subjek, namun ada beberapa literatur yang membuat standar jarak dekat sepertikurang dari 96 km atau 320 km.
2 Pacaran Jarak Jauh Long-Distance Relationship Long-Distance Relationship adalah pacaran yang sering disebut pacaran
jarakjauh dimana pasangan dipisahkan oleh jarak fisik yang tidak memungkinkanadanya kedekatan fisik untuk periode waktu tertentu.Beberapa
penelitian menggunakan batas jarak jauh sekitar 96 km sampai 320 km, namun adapula beberapa penelitian yang menggunakan batas jarak jauh tergantung
daripersepsi subjek akan hubungan jarak jauh yang dialaminya. Penelitian lainnya menggunakan definisi berdasarkan persepsi partisipan
terhadap hubungan tersebut. Definisi yang berbeda-beda ini menandakan bahwa banyak faktor yang berperan dalam menentukan apakah suatu hubungan termasuk
hubungan jarak jauh atau bukan dan ada lebih dari satu jenis hubungan jarak jauh. Penelitian lainnya menetapkan jarak minimum untuk pacaran jarak jauh yang
berkisar dari 160 km hingga 673,6 km, Helgeson menyatakan bahwa pacaran jarak jauh harus di luar area tertentu, sedangkan Stephen mendefinisikan pacaran
jarak jauh sebagai hubungan dimana pasangan berada dinegara lainnya. Holt Stone menggunakan faktor waktu dan jarakuntuk mengkategorisasikan pasangan
yang menjalani pacaran jarak jauh. Berdasarkan informasi demografis dari
Universitas Sumatera Utara
partisipan penelitian yang menjalanipacaran jarak jauh, didapat tiga kategori waktu berpisah 0, kurang dari 6 bulan,lebih dari 6 bulan, tiga kategori waktu
pertemuan sekali seminggu, seminggu hingga sebulan, kurang dari satu bulan, dan tiga kategori jarak 0-1,6 km, 3,2-470,4 km, lebih dari 400 km. Dari hasil
penelitian Holt Stone ini, ditemukan bahwa pacaran jarak jauh dapat dikategorisasikan berdasarkan ketiga faktor tersebut.
Kaufmann 2000 menyatakan bahwa faktor-faktor penyebab individumenjalani pacaran jarak jauh diantaranya:
1 Pendidikan. Salah satu faktor penyebab pacaran jarak jauh adalah ketika individu
berusahauntuk mengejar dan mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi sehinggahubungan mereka dengan pasangan harus dipisahkan oleh jarak. Stafford,
Daly, Reskemenyatakan bahwa sepertiga darihubungan pacaran di dalam universitas yang dijalani oleh mahasiswa merupakan pacaran jarak jauh.
2 Pekerjaan. Pacaran jarak jauh juga berhubungan dengan kecenderungan sosial pada
saatini. Hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan jumlah tenaga kerja keluar negeridan juga denganadanya kondisi mobilitas kerja pada saat ini
sehingga dalam usaha pencapaiankarir mereka, hubungan percintaan yang terjadi harus dipisahkan oleh jarak.
II.2.8 Komunikasi Antarpribadi dan Teknologi