Jenis air BOD
5
COD Air buangan domestik penduduk
Air buangan domestik setelah pengendapan primer
Air buangan domestik setelah pengolahan secara biologis
Air sungai 0,40-0,60
0,60 0,20
0,10
Sumber : Alaerts,1984 Angka perbandingan yang lebih rendah dari yang seharusnya, misalnya untuk air
buangan penduduk domestik 0,20, menunjukkan adanya zat-zat yang bersifat racun bagi mikroorganisme. Tidak semua zat-zat organis dalam air buangan maupun
air permukaan dapat dioksidasikan melalui tes COD atau BOD.
2.3.1. Prinsip Analisa
Sebagian besar zat organis melalui tes COD ini dioksidasi oleh larutan K
2
Cr
2
O
7
dalam keadaan asam yang mendidih reaksi 1 : C
a
H
b
O
c
+ Cr
2
O
7 2-
+H
+
Δ E CO
2
+ H
2
O + C
r 3+
1 Ag
2
SO
4
Zat organis kuning hijau
Selama reaksi yang berlangsung ± 2 jam ini, uap direfluks dengan alat kondensor agar zat organis volatil tidak lenyap keluar. Perak sulfat Ag
2
SO
4
ditambahkan sebagai katalisator untuk mempecepat reaksi.
Universitas Sumatera Utara
Sedang merkuri sulfat ditambahkan untuk menghilangkan gangguan klorida yang pada umumnya ada di dalam air buangan. Untuk memastikan bahwa hampir semua
zat organis habis teroksidasi maka zat pengoksidasi K
2
Cr
2
O
7
masih harus terisa sesudah direfluks. K
2
Cr
2
O
7
yang tersisa di dalam larutan tersebut digunakan untuk menentukan brp oksigen yang telah terpakai. Sisa K
2
Cr
2
O
7
tersebut ditentukan melalu titrasi ferro amonium sulfat FAS, dimana reaksi yang berlangsung adalah sebagai
berikut : 6Fe
2+
+ Cr
2
O
7 2-
+ 14H
2+
6Fe
3+
+ 2Cr
3+
+ 7H
2
O 2
Warna larutan air lingkungan yang mengandung bahan buangan organik sebelum reaksi oksidasi adalah kuning. Setelah reaksi oksidasi selesai maka akan
berubah menjadi hijau. Indikator Ferroin digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi yaitu disaat warna hijau- biru larutan berubah menjadi coklat-merah. Sisa
K
2
Cr
2
O
7
dalam larutan blanko adalah K
2
Cr
2
O
7
awal, karena diharapkan blanko tidak mengandung zat organis yang dapat dioksidasi oleh K
2
Cr
2
O
7
Alaetrs, 1987.
Jumlah oksigen yang diperlukan untuk reaksi oksidasi terhadapa bahan buangan organik sama dengan jumlah kalium bikromat yang dipakai pada reaksi
oksidasi, berarti makin banyak oksigen yang diperlukan. Ini berarti bahwa air lingkungan makin banyak tercemar oleh bahan buangan organik Wardhana, 1995.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2. Gangguan tes COD
Gangguan dalam tes COD adalah : 1.
Kadar klorida Cl- sampai 2000 mgL di dalam sampel dapat mengganggu bekerjanya katalisator Ag
2
SO
4
, dan pada keadaan tertentu turut teroksidasi oleh kromat, sesuai dengan reaksi di bawah :
6Cl
-
+ Cr
2
O
7
+ 14 H
+
3Cl
2
+ 2Cr
3+
+ 7H
2
O Gangguan ini dihilangkan dengan penambahan merkuri sulfat Hg
2
SO
4
pada sampel, sebelum penambahan reagen lainnya. Ion merkuri bergabung dengan ion
klorida membentuk merkuri klorida HgCl
2
,sesuai reaksi dibawah :
Hg
2+
+ 2Cl
-
HgCl
2
Dengan adanya ion Hg
2+
ini, konsentrasi ion Cl
-
menjadi sangat kecil dan tidak mengganggu oksidasi zat organis dalam tes COD.
2. Nitrit NO
2 -
juga teroksidasi menjadi Nitrat NO
3 -
1 mg NO
2 -
1,1 mg COD. Kalau konsentrasi NO
2
-N 2 mgL, maka harus ada penambahan 10 mg asam sulfamat per mg NO
2
-N baik dalam sampel maupun dalam blanko.
2.3.3. Keuntungan tes COD dibandingkan dengan tes BOD