KOMPLIKASI DARI REAKSI TRANSFUSI

dimana terdapat perdarahan klinis, prosedur invasif, trauma atau disseminated intravascular coagulation DIC.

2.5. KOMPLIKASI DARI REAKSI TRANSFUSI

Transfusi darah umumnya merupakan cara yang aman dan efektif untuk memperbaiki atau memulih kembali keadaan defisit hematologi. Namun, kadang- kadang reaksi transfusi dapat terjadi dan staf pelayanan kesehatan harus sadar akan risiko tersebut dan mengevaluasi risiko tersebut dengan terapi yang potensial. Reaksi transfusi dapat didefinisikan sebagai setiap efek samping atau komplikasi yang terjadi selama atau setelah transfusi komponen darah pada pasien. Efek samping dari transfusi darah dapat bervariasi. Reaksi urtikaria merupakan komplikasi yang paling umum terjadi akibat dari yang transfusi dan telah dilaporkan 10.000 hingga 20.000 insiden per juta unit transfusi dan reaksi demam diikuti dengan 5000 sampai 10.000 insiden per juta unit yang ditransfusikan. Beberapa efek samping dapat dicegah, tetapi yang lain tidak bisa Blandy dan Howard, 2009. Tabel 2.5 menunjukkan komplikasi reaksi transfusi darah yang dapat digolongkan menjadi komplikasi imunologi dan komplikasi non-imunologi Harmono, 2009. Tabel 2.5: Klasifikasi Komplikasi dari Reaksi Transfusi Darah Komplikasi Imunologi Komplikasi Non-Imunologi 1. Aloimunisasi: antigen eritrosit, antigen HLA a Antigen trombosit b Antigen neutrofil c Protein plasma 1. Kelebihan overload volume darah 2. Transfusi masif: metabolik, hipotensi, pengenceran, mikroembolisasi paru Universitas Sumatera Utara 2. Reaksi transfusi hemolitik: segera, tertunda delayed 3. Reaksi febris transfusi 4. Kerusakan paru akut karena transfusi 5. Reaksi transfusi alegi 6. Purpura pasca transfusi 7. Pengaruh imunosupresi 8. Penyakit graft versus host 3. Lainnya: plasticizer, hemosiderosis transfusi 4. Infeksi: Hepatitis A,B,C, delta dan lainya: Human immunodeficiency virus III , Human T lymphotropic virus III; Virus Epstein Barr; Kontaminasi bakteri; Sifilis; Parasit: malaria, babeiosis, tripanosoma; organnisme lain

2.6. INFEKSI MENULAR LEWAT TRANSFUSI DARAH IMLTD