Komponen Literasi Digital KAJIAN TEORITIS

11 mendefenisikan apa itu literasi digital. Dia menjelaskannya secara umum sebagai sebuah kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dari jenis-jenis dan sumber-sumber digital yang disederhanakan dengan kemampuan untuk membaca, menulis, dan bersamaan dengan penggunaan teknologi informasi. Jadi literasi digital mencakup sampai kepada kesadaran, sikap dan kemampuan seorang pustakawan untuk menggunakaan media digital baik itu dalam mengidentifikasi bahkan sampai kepada membangun kegiatan sosial melaui media tersebut.

2.3 Komponen Literasi Digital

Komponen literasi digital mencakup sistem pengetahuan, kemampuan dan faktor-faktor motivasi yang harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan tertentu. Menurut Bawden, 2008:23, ada empat komponen umum literasi digital yakni : 1. Tonggak pendukung berupa Underpinning a. Literasi itu sendiri Literacy per se b. Literasi Komput er TIK Computer ICT literacy The “underpinning” reflect the rather traditional skills, of which we may now need to regard computer literacy as one, which make up an older idea of literacy, and an ability to function in society. It seems an open question as to whether they should be regarded as a part of digital literacy perhaps in its formulation as “smart working” or basic skills” or whether they should be assumed, before digital literacy is grafted on. Literasi ini merupakan keterampilan dasar yang diperlukan untuk menangani informasi dan pengetahuan. Landasan ini mencerminkan keterampilan tradisional, yang didalamnya termasuk literasi computer yang memungkinkan seseorang berfungsi dalam masyarakat. Universitas Sumatera Utara 12 2. Latar belakang pengetahuan Background Knowledge a. Dunia informasi the world of information b. Kealamian sumber informasi nature of information resources This is the kind of knowledge that was assumed of any educated person, in the days when information came as books, newspapers and magazines, academic journals, professional reports, and not much else, and was largely accessed through physical print-on- paper-libraries. The well-understood “publication chain”- from author to archivist, passing through editors, publishers, booksellers, librarians and the rest-lasted as a sensible concept well into the computer age. Now, it is largely meaningless, and there is no clear model to replace it. Nonetheless, attaining as good an understanding of what the new forms of information are, and where thay fit into the world of digital information, has to be an essential start in being digitally lliterate. Ini adalah jenis pengetahuan yang diasumsikan oleh orang berpendidikan. Pada waktu itu ketika informasi hadir seperti buku- buku, Koran dan majalah, jurnal akademik, laporan professional, dan banyak lagi, dan diakses melalui perpustakaan dalam bentuk fisik tercetak. 3. Kompetensi Utama Central Competencies Dalam literasi digital, yang menjadi kompetensi utama mencakup: 1. Membaca dan memahami bentuk digital dan non-digital reading and understanding digital and non-digital formats 2. Menciptakan dan mengkomunikasikan informasi digital creating and communicating digital information 3. Mengevaluasi informasi evaluation of information 4. Menghimpun pengetahuan knowledge assembly 5. Literasi informasi information litaracy 6. Media literasi media literacy These are the basic skills and competences, without which any claim to digital literacy has to be regarded skeptically. They are a remarkably wide set, and it would be sobering to try to access to what degree they are possessed in the various countries of the world. Semua itu merupakan keterampilan dan kompetensi yang menjadi landasan literasi digital. Keterampilan dan kompetensi tersebut memiliki jangkauan luas mungkin berbeda antara Negara yang satu dengan Negara lain. Universitas Sumatera Utara 13 4. Sikap dan Perspektif Attitudes and Perspectives a. Belajar sendiri independent learning b. Literasi moral dan social moralsocial literacy These attitudes and perpectives are perhaps what make the link between the new concept of digital literacy, and an older idea of literacy, in vogue over two hundreds years ago. It is not enough to have skills and competences, they must be grounded in some moral framework, strongly associated with being an educated, or as our ancestors would have said, a “lettered”, person. They are arguably the most difficult to teach or inculcate of all the components, but they come closets to living up to the meaning of information ffrom “informere”, the transforming, structuring force. Finally, the attitudes and perspectives reflect the idea that the ultimate purpose of digital literacy is to help each person learn what is necessary for their particular situation. “Moral social literacy” reflects the need for an understanding of sensible and correct behavior in the digital environment and may include issues of privacy and security. Sikap dan perspektif ini merupakan hal yang menciptakan hubungan antara konsep yang baru dengan gagasan yang lama tentang literasi. Seseorang tidak cukup hanya memiliki kompetensi atau keterampilan melainkan harus didasarkan pada kerangka moral yang diasosiasikan dengan seseorang yang terdidik. Moralliterasi social menggambarkan kebutuhan pada sebuah pemahaman tingkah laku yang masuk akal dan benar pada ruang lingkup digital, yaitu pemahaman ide, arti dan konteks Bawden , 2001 ; Pilerot, 2006. Komponen umum literasi digital diatas saling berhubungan dimana tonggak pertama yaitu bagaimana seseorang memiliki keterampilan dasar yang memungkinkan seseorang berfungsi dalam masyarakat dan memiliki latar belakang pengetahuan, komponen selanjutnya yaitu bagaimana seorang pustakawan harus memiliki kompetensi utama baik untuk memahami informasi digital dan non-digital dalam jangkauan yang luas. Hal terakhir yaitu memiliki sikap dan perspektif, karena tidak cukup hanya memiliki keterampilan tetapi bagaimana juga harus memiliki pola tingkah laku yang masuk akal terhadap gagasan, ide atau konsep. Universitas Sumatera Utara 14

2. 4 Model Literasi Digital

Model literasi digital yang digunakan untuk mengetahui dan mengukur literasi digital seseorang yaitu : 1 Model Literasi Digital menurut Canada Center Model literasi digital Canada 2010 :5 menjelaskan bahwa menjadi digital literate di dunia digital memerlukan lebih dari kemampuan teknologi. Kemampuan ini merangkum berbagai aspek informasi, ICT, media, dan kemahiran tentang digital. Ada 3 kompetensi yang digambarkan secara skematis pada model literasi digital Canada center digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.1 Model Literasi Digital Universitas Sumatera Utara 15 Kata Use Menggunakan, Understand Memahami dan Create Menciptakan adalah tiga kata kerja yang menandai kompetensi aktif dari literasi digital. a Use, menunjukkan keterampilan teknis yang diperlukan untuk terlibat dalam computer atau internet. Keterampilan ini meliputi kemampuan menggunakan program computer seperti word processor, web browser, email, dan alat-alat komunikasi lainnya, b Understand, adalah kemampuan untuk memahami, mengkontekstualisasikan dan mengevaluasi media digital secara kritis, c Create, adalah kemampuan untuk menciptakan substansi dan berkomunikasi secara efektif dengan menggunakan berbagai alat- alat media digital. Tabel pengelompokan literasi digital menurut Model Canada Center sebagai berikut : Tabel 2.1 Pengelompokan Literasi Digital menurut Canada Center Tingkat Kompetensi Indikator USE - Keterampilan teknis dalam menggunakan komputer atau internet, - Kemampuan dalam menggunakan internet dan mengakses dari berbagai sumber seperti search engine dan database- database online. UNDERSTAND - Kemampuan untuk mencari, menemukan, memahami, menyeleksi, mengevaluasi informasi yang didapat dari media digital secara kritis Universitas Sumatera Utara 16 2 Model literasi digital menurut Mutula dan Wamukoya Kemampuan yang dihubungkan dengan tiap level pada rangkaian kesatuan literasi digital dijelaskan pada setiap level berikut Mutula dan Wamukoya, 2007:87: a. Kemampuan dasar Foundational competencies This form of literacy is related to a variety of foundation skills,such as the ability to learn to communicate and to analyze and solve problems. Ini berhubungan pada jenis keahlian dasar literasi, seperti kemampuan mempelajari berkomunikasi, menganalisa, dan menyelesaikan masalah. b. Kemampuan Utama Basic Competencies The competencies at this level largely relate to knowledge about computers and other related technologies. Digital literacy competencies at this level would include, among other things, an understanding of computer components and what they do, knowledge of input devices, processing and storage, knowledge of how to start and switch off a computer, restarting the computer, understanding the desktop, such as reducing, resizing and closing windows, knowledge of various types of text-based or graphical user interface operating system, knowledge of specific application, CREATE - Kemampuan menciptakan komunikasi yang efektif dan responsive seperti forum diskusi - Kemampuan menciptakan isi media komunikasi dalam bentuk portal online - Kemampuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif dan responsif dengan menggunakan media seperti blog, sharing video dan foto, game sosial, dan media sosial lainnya. Universitas Sumatera Utara 17 such as Ms Word, Ms Excel, Ms Powerpoint, Ms Access and Ms Outlook and their uses, knowledge of uses of computers at home, such as household account, e-mail, internet surfing, and use of computers in supermarkets. Defenisi diatas berkaitan dengan pengetahuan tentang komputer dan teknologi terkait lainnya. Pemahaman tentang komponen komputer, pengetahuan tentang perangkat input, pengolahan dan penyimpanan, pengetahuan tentang menyalakan, mematikan, merestart computer, memahami desktop, seperti mengurangi dan mengubah ukuran dan menutup jendela, pengetahuan tentang berbagai jenis pengguna system antarmuka berbasis teks atau grafis, dan pengetahuan aplikasi tertentu seperti Ms.Word, Ms. Excel, Ms.Powerpoint, Ms.Access, dan Ms.Outlook dan penggunaannya, pengetahuan tentang penggunaan komputer di rumah, seperti akun rumah tangga, e-mail, internet, dan penggunaan komputer di supermarket. c. Kemampuan menengah Intermediate Competencies The Digital literacy competencies expected at this level relate to comprehending how the various features within applications can be used. The individual can, for example, understand basic directory and folder structure, create directories and sub directories, copy and paste files, make backup copies, delete files from directories, and use printer. Within the Ms Word environtment, the individual will be able to create a document, understand the difference between ‘save’ and ‘save as’, close the document, open, modify and save existing document, open several document simultaneously, change display modes, copy and move files between active document, apply existing style to document, modify document margins, create tables, picture and images, change fonts and use italics, change line spacing, add borders, indents and page numbering, use spell check, preview and print document. With regard to e-mail applications, the individual may be able to open received mail, create message and send it, open the inbox, determine whether messages have not been read, attach files to a message, use reply to sender option, forward message, delete message, and sort messages by name and by date. Kemampuan literasi digital ini mengharapkan bagaimana mengunakan berbagai jenis aplikasi komputer. Misalnya memahami petunjuk dasar, membuat folder, menggandakan file, dan menggunakan printer. Dalam ruang lingkup Ms. Word, seseorang harus mampu menciptakan dokumen, menutup dokumen, menyimpan file dalam dokumen yang sama, mengubah tampilan, menerapkan style pada dokumen, mengubah margin, membuat tabel, gambarfoto, dan lain sebagainya. Dengan aplikasi Universitas Sumatera Utara 18 email, seseorang mampu membuka email yang diterima, menulis dan mengirim pesan, membuka kotak masuk, melanjutkan pesan, menyortir pesan berdasarkan nama dan tanggal. d. Kemampuan lanjutan Advanced Competencies Digital literacy competencies associated with this level will include the ability to organize information using various software applications, having knowledge of the various tools needed to gain access to information such as digital libraries, web-based OPACs, online journals, online reference sources, search engines and what they provide, and the ability to search for information on the internet and navigate through the web. Level ini mengandung kemampuan untuk mengatur informasi dengan menggunakan berbagai aplikasi perangkat lunak, dan pengetahuan tentang berbagai alat yang diperlukan untuk mendapatkan akses informasi seperti perpustakaan digital, web- based OPACs, jurnal online, sumber referensi online, mesin pencari dan kemampuan untuk mencari informasi di internet melalui web. e. Kemampuan teknis Technical Competencies These are technical skills related to ICT itself, which extend beyond the ICT sector to the economy as a whole. These skills may relate to hardware, software, management, policy and regulatory issues. Ada keahlian teknis yang dihubungkan dengan TIK itu sendiri, yang memperluas sektor TIK pada ekonomi secara keseluruhan. Keahlian ini dihubungkan dengan perangkat keras, perngkat lunak, pengaturan, dan kebijakan dan keteraturan hasil. f. Kecakapan Literasi Proficiency Digital Literacy Individuals with proficient digital literacy are those who, in addition to have having a wider understanding of specific digital technology application, are also able to understand the various issues involved in the design, implementation and use of such technologies, have knowledge of various online resources or internet search engines, e-mail and online databases, are able to formulate search plans to gather information from online resources, organize, apply and ccommunicate information using various digital technologies, understand many of the ethical, legal and socioeconomic issues surrounding information and Universitas Sumatera Utara 19 information technology, acknowledge the use of information sources in communicating the product or performance using standart citation formats, revise information-gathering strategies that prove to be ineffective using Boolean algebra, use digital technology to facilitate evaluation of the different information retrived, present information clearly and persuasively using a range of technology tools and media. Seseorang dengan kecakapan literasi digital adalah yang memiliki pemahaman lebih luas pada aplikasi teknologi digital khusus, juga mampu untuk memahami berbagai persoalan, merencanakan, melaksanakan dan menggunakan teknologi, mempunyai berbagai sumber pengetahuan online atau mesin pencari internet, email dan database online. Universitas Sumatera Utara 1

BAB I PENDAHULUAN