Pengertian Literasi Digital KAJIAN TEORITIS

9

2.2 Pengertian Literasi Digital

Istilah literasi digital telah digunakan oleh sejumlah penulis sejak tahun 1990an, yang menunjuk kepada sebuah kemampuan membaca dan memahami teks yang berlebihaan hypertext dan teks gambar, suara, video multimedia text. Gilster bukanlah yang pertama menggunakan prasa “Literasi Digital” yaitu suatu kemampuan membaca dan memahami informasi yang hypertext atau dalam bentuk multimedia yang tersedia” Bawden, 2001. Hal ini hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Lanham, 1995:198 yang menganggap istilah “literasi digital memiliki arti yang sama dengan kemampuan membaca dan memahami teks gambar, suara, video, dan multimedia literasi lainnya”. Dalam hal ini secara singkat dijelaskan bahwa literasi digital mencakup bagaimana pustakawan memeliki kemampuan membaca dan memahami berbagai teks baik dalam bentuk teks maupun audio video. Berbeda sedikit dengan yang dijelaskan oleh Jones-Kavalier dan Flanningan, 2008 menyatakan “literasi digital mewakili kemampuan seseorang untuk melakukan tugas-tugas efektif dalam sebuah ruang lingkup digital, digital artinya informasi disampaikan dalam bentuk klasifikasi dan yang diutamakan menggunakan komputer sedangkan literasi literacy mencakup kemampuan untuk membaca dan menerjemahkan media, untuk menghasilkan ulang data dan gambar melalui manipulasi digital dan untuk menilai dan menerapkan pengetahuan baru dicapai dari lingkungan digital”. Universitas Sumatera Utara 10 Sedangkan Eshet-Alkali dan Amichai-Hamburger 2004, mereka membagi literasi digital dalam lima bagian kemampuan digital yaitu: 1. Kemampuan photovisual 2. Kemampuan reproduction menggunakan digital untuk menciptakan yang baru dari yang sudah ada sebelumnya 3. Kemampuan brancing kemampuan membangun pengetahuan dari yang non-linear, penggunaan hypertextual, 4. Kemampuan information kemampuan mengevaluasi kualitas dan keabsahan informasi, dan 5. Kemampuan socio-emotional memahami aturan yang berlalu dan media dan menerapkan pemahaman ini pada komunikasi Begitu luasnya pengertian dari literasi digital itu sendiri sebagaimana yang disebutkan oleh beberapa ahli di atas, banyak hal yang harus dikuasai oleh pustakawan di era digital supaya setiap pustakawan menjadi literate dalam bidang digital. Defenisi Literasi digital yang dikemukakan oleh Paul Gilster memberikan arti yang lebih luas sebagaimana dikutip oleh Martin, 2006:19 disebutkan yaitu : “Digital literacy is the awareness, attitude and ability of individuals to appropriately use digital tools and facilities to identify, access, manage, integrate, evaluate, analyze and synthesize digital resources, construct new knowledge, create media expressions, and communicate with others, in the context of specific life situations, in order to enable constructive social action, and to reflect upon this process”. Literasi digital adalah kesadaran, sikap dan kemampuan individu untuk menggunakan secara tepat alat-alat dan fasilitas digital guna mengidentifikasi, mengelola, memadukan, mengevaluasi, menganalisis dan membentuk sumber daya digital, membentuk pengetahuan baru, menciptakan ekspresi media dan berkomunikasi dengan orang lain dan untuk merefleksikan proses ini. Konsep literasi digital sebagai istilah yang umum digunakan sekarang dikenalkan oleh Paul Gilster di dalam bukunya Gilster, 1997. Gilster tidak mencantumkan daftar-daftar kemampuan, keahlian, atau sikap yang Universitas Sumatera Utara 11 mendefenisikan apa itu literasi digital. Dia menjelaskannya secara umum sebagai sebuah kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dari jenis-jenis dan sumber-sumber digital yang disederhanakan dengan kemampuan untuk membaca, menulis, dan bersamaan dengan penggunaan teknologi informasi. Jadi literasi digital mencakup sampai kepada kesadaran, sikap dan kemampuan seorang pustakawan untuk menggunakaan media digital baik itu dalam mengidentifikasi bahkan sampai kepada membangun kegiatan sosial melaui media tersebut.

2.3 Komponen Literasi Digital