BAB 4 HASIL PENELITIAN
Setelah didapatkan ekstrak Jahe merah, dilakukan uji efektivitas antibakteri untuk menentukan nilai Konsentrasi Hambat Minimum KHM dan Konsentrasi
Bunuh Minimum KBM. Uji efektivitas ekstrak Jahe merah dengan konsentrasi 100, 50, 25, 12,5 dan 6,25 ini dilakukan pada bakteri Porphyromonas
gingivalis yang telah dikultur pada media Nutrient Agar.
Penentuan nilai Konsentrasi Hambat Minimum KHM pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode dilusi cair. Penentuan nilai KHM bertujuan
untuk mengetahui konsentrasi minimal ekstrak Jahe merah yang mampu menghambat pertumbuhan Porphyromonas gingivalis dalam media perbenihan setelah diinkubasi
selama 24 jam dan tidak tumbuh koloni bakteri dalam perbenihan tersebut. Namun pada hasil tidak terlihat jelas larutan yang mulai tampak jernih meskipun ekstrak Jahe
merah mungkin efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis
.
Gambar 7. Kejernihan pada tabung percobaan yang tidak terlihat jelas
Universitas Sumatera Utara
Oleh karena nilai Konsentrasi Hambat Minimum KHM tidak dapat ditentukan dengan metode dilusi cair, maka uji efektivitas antibakteri dilanjutkan
dengan penentuan nilai Konsentrasi Bunuh Minimum KBM. Penentuan nilai Konsentrasi Bunuh Minimum KBM dilakukan dengan penghitungan jumlah koloni
bakteri dengan metode Swab pada media Nutrient Agar yang bertujuan untuk membuktikan adanya kemampuan bahan coba dalam membunuh bakteri. Pada uji
penentuan nilai KBM diperoleh hasil seperti pada tabel 2. Perbedaan efek antibakteri ekstrak Jahe merah pada masing-masing konsentrasi dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 2. Daya Antibakteri Ekstrak Jahe Merah Pada Penentuan KBM Terhadap Pertumbuhan Porphyromonas gingivalis
Kelompok Pengulangan CFU ml
1 2
3 4
5
Konsentrasi 100 Konsentrasi 50
Konsentrasi 25 Konsentrasi 12,5
8 10
8 11
10 Konsentrasi 6,25
20 25
23 33
20 Kontrol Mc. Farland
135 126
137 121
129 Kontrol Negatif
Keterangan : 0 CFU ml : Steril, tidak dijumpai pertumbuhan bakteri CFU ml
: Colony Forming Unit per ml
Pada konsentrasi 100, 50 dan 25 dijumpai warna bening dalam media Nutrient Agar.
Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pertumbuhan bakteri atau seluruh bakteri mati. Akan tetapi, pada konsentrasi 12,5 dan 6,25 dijumpai
adanya pertumbuhan bakteri. Rata-rata jumlah bakteri pada konsentrasi 12,5 adalah 9,4, sedangkan rata-rata jumlah bakteri pada konsentrasi 6,25 adalah 24,2. gambar
8 dan gambar 9
Universitas Sumatera Utara
Gambar 8. Pengujian efektivitas antibakteri pada konsentrasi 100, 50 dan 25 menunjukkan tidak terdapat pertumbuhan
bakteri
Gambar 9. Pengujian efektivitas antibakteri pada konsentrasi 12,5 dan 6,25 menunjukkan adanya
pertumbuhan bakteri Dari hasil tersebut dapat ditetapkan bahwa pada penelitian ini nilai KBM
ekstrak Jahe merah terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis yaitu 25.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN