Kerangka Konsepsional TINJAUAN PUSTAKA

17

2.2. Kerangka Konsepsional

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Definisi Operasional Penderita ruptur tendon akut pada pergelangan hingga jari tangan adalah semua pasien yang berobat di departemenSMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUP Haji Adam Malik, baik di poliklinik maupun rawat inap, pada periode 1 Januari 2012 – 31 Desember 2013 yang didiagnosis mengalami cedera tendon pada ekstremitas atas. Karakteristik yang akan ditinjau yaitu : 1. Jenis kelamin Jenis kelamin dikelompokkan berdasarkan skala nominal, yaitu pria atau wanita. 2. Usia Usia adalah usia responden penelitian saat pertama kali didiagnosis dengan penderita ruptur tendon. Menurut Depkes RI pada tahun 2009, Usia dikelompokkan dalam skala nominal, yaitu:  Masa balita : 0-5 tahun  Masa kanak kanak : 5-11 tahun  Masa remaja awal : 12-16 tahun  Masa remaja akhir : 17-25 tahun Penderita Ruptur Tendon Karakteristik: - Jenis kelamin - Usia - pendidikan - Pekerjaan - Tempat tinggal - Struktur anatomis - Lokasi cedera - Cedera penyerta - Jenis penanganan Universitas Sumatera Utara 18  Masa dewasa awal : 26-35  Masa dewasa akhir : 36-45  Lansia awal : 46-55 tahun  Lansia akhir : 56-65 tahun  Masa manula : 65 tahun ke atas 3. Pendidikan Pendidikan pasien yang mengalami cedera tendon dikelompokkan berdasarkan ketetapan pembagian Pendidikan dari depdiknas pada tahun 2003 yaitu : 1. Dasar, setara dengan sekolah dasar. 2. Menengah, setara dengan sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. 3. Tinggi, setara dengan perguruan tinggi. 4. Pekerjaan Pekerjaan pasien dengan cedera tendon pada saat datang untuk berobat ke Rumah Sakit Adam Malik, di klasifikasikan berdasarkan Sakernas Notoadmodjo 2012 yaitu: 1. Pedagang 2. Buruhtani 3. PNS 4. TNIPolri 5. Pensiunan 6. Wiraswasta 7. IRT 5. Tempat tinggal Berdasarkan tempat tinggal pasien di bagi menjadi dua kategori, yaitu : 1. Medan 2. Di luar medan 6. Keterlibatan struktur anatomisnya Berdasarkan keterlibatan struktur anatomis, cedera tendon di bagi menurut skala nominal: Universitas Sumatera Utara 19 1. Komplit 2. Inkomplit 7. Sisi tangan Berdasarkan skala nominal, sisi tangan di bagi menjadi dua, yaitu: 1. Tangan kiri 2. Tangan kanan 8. Lokasi terjadinya cedera Lokasi cedera dikelompokkan ke dalam skala ordinal, yaitu: 1. Zona 1 hingga 5 pada sisi fleksor. 2. Zona 1 hingga 8 pada sisi ekstensor. 9. Tendon yang terlibat secara spesifik, dikelompokkan berdasarkan skala nominal, yaitu: 1. Semua tendon yang terdapat pada zona fleksor. 2. Semua tendon yang terdapat pada zona ekstensor. 10. Cedera tendon yang disertai dengan cedera jaringan lain disekitarnya. 1. Cedera tendon di sertai fraktur. 2. Cedera tendon tanpa disertai fraktur. 3. Cedera tendon yang disertai dengan traumatik amputasi. 4. Cedera tendon yang tidak di sertai dengan amputasi. 11. Tatalaksana Tatalaksana adalah jenis penanganan yang diberikan pada pasien, baik berupa operatif apapun metode operasinya, ataupun konservatif. Tatalaksana dikelompokkan ke dalam skala nominal, yaitu: a. Tatalaksana operatif. b. Tatalaksana konservatif. Universitas Sumatera Utara 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian deskriptif retrospektif yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan penderita cedera tendon zona fleksor dan ekstensor berdasarkan fakta – fakta yang telah terjadi dan tercatat di rekam medis pada pasien rawat inap dan rawat jalan di Dept.Orthopaedi RSUP Haji Adam Malik Medan Periode Januari 2012 – Desember 2013.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian : Dept.Orthopaedi RSUP. Haji Adam Malik Medan. Waktu penelitian : Dilakukan selama 3 bulan, terhitung dari tanggal November 2013 – Januari 2015

3.3. Objek Penelitian Rekam medik pasien dengan diagnosis cedera tendon zona fleksor dan

ekstensor yang ada di instalasi rawat inap dan rawat jalan Dept.Orthopaedi RSUP Haji Adam Malik Medan Periode Januari 2012 – Desember 2013.

3.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria Inklusi: 1. Rekam medis dari penderita yang didiagnosis dengan cedera tendon pada ekstremitas atas. 2. Rekam medis yang datanya diisi dengan lengkap. Kriteria Ekslusi: Data rekam medik yang tidak lengkap Universitas Sumatera Utara