78
2. Pertanyaan
1 Apakah anda berperan dalam memberikan rujukan kepada pasien KIA?
Pokoknya begitu dia mendaftar ke kartu mau dirujuk atau berobat harus ke KIA dulu. Biasanya saya baca dulu surat rekomendasinya,
kalau memang perlu dirujuk ya saya panggil dokter, nanti dokter yang memutuskan dan tanda tangan surat rujukannya.
2 Apakah anda sudah pernah mengikuti pelatihan khusus penanganan
persalianan APN atau yang lainnya? Pelatihan pernah, mulai ada BPJS itu lah, tapi paling sekali 3 bulan.
Kalo APN memang blum pernah saya ikuti.
3 Apakah pernah ada kasus gawat darurat maternal yang harus segera
dirujuk oleh puskesmas? Merujuk pasien gawat darurat pernah, waktu itu ketuban pecah dini.
Padahal belum ada tanda-tanda persalinan, saya langsung panggil dokter untuk periksa. Menurut dokter dirujuk saja, karena biar
ditangani sama yang lebih ahli kandungan.
4 Bagaimana perbandingan jumlah pasien KIA yang dirujuk dengan yang
mampu ditangani? Banyakan yang dirujuk saya rasa jadinya dari pada yang kami
tangani, apalagi untuk persalinannya.
5 Bagaimana menurut anda kesiapan puskesmas khususnya petugas KIA
dalam menghadapi peraturan baru dalam era JKN mengani 155 diagnosis yang harus mampu ditangani?
Peraturan BPJS yang 155 diagnosis itu? Ada sih beberapa yang saya tau, tapi banyakan yang lupa..hehehe..banyak kali. Ga berpatokan
sama itu lah dek..harus disesuaikan juga sama kemampuan puskesmasnya lah. Kalau saya pribadi ya pasien yang masih bisa saya
bantu, saya bantu. Kayak ANC biasakan..mmm.. trus persalinan normal juga kami layani.
6 Bagaimana menurut anda pemanfaatan KIA oleh ibu hamil di wilayah
kerja puskesmas perumnas Bt. VI? Ibu hamil yang mau ANC banyak pasien kami, tapi y itu paling
pemeriksaan pertama sampai ketiga paling lama disini, abis itu udah ga muncul-muncul lagi orangnya.
7 Pasien KIA dengan indikasi apa saja yang pernah dirujuk oleh puskesmas?
Indikasinya macam-macam,
ketuban pecah
dini pernah,
primigravida, multigravida atau anak udah keempat entah kelima gitu
8 Mengapa pasien tersebut harus dirujuk?
Universitas Sumatera Utara
79
Sebagian karna ga punya USG itu disini dek, jadi kadang susah mau ga banyak rujuk.
9 Bagaimana proses diagnosis hingga pasien memperoleh rujukan tersebut?
Kalau pasien KIA pertamanya ya pasti ke saya dulu yah..kita di KIA. Pokoknya begitu dia mendaftar ke kartu mau dirujuk atau berobat
harus ke KIA dulu. Kadang suka pusing juga ya liat pasien ini datang-datang udah tinggal bawa surat rujukan aja dari dokter,
kalau ga dikasih ya udah pasti ngotot. Biasanya saya baca dulu surat rekomendasinya, kalau memang perlu dirujuk ya saya panggil dokter,
nanti dokter yang memutuskan dan tanda tangan surat rujukannya.
10 Apakah setiap pasien khususnya ibu hamil yang dirujuk selalu melalui
petugas KIA terlebih dahulu? Kalau pasien KIA pertamanya ya pasti ke saya dulu yah..kita di KIA.
Pokoknya begitu dia mendaftar ke kartu mau dirujuk atau berobat harus ke KIA dulu. Kadang suka pusing juga ya liat pasien ini
datang-datang udah tinggal bawa surat rujukan aja dari dokter, kalau ga dikasih ya udah pasti ngotot.
11 Adakah kerjasama puskesmas khususnya petugas KIA dengan bidan desa?
Kerja sama dengan bidan desa ya ada, tapi gitu-gitu aja lah dek, namanya aja kerja sama tapi kalau ada pasien sama dia, ya dialah
yang tangani
12 Pernahkah bidan desa merujuk pasien KIA ke puskesmas?
blum pernah ada pasiennya yang dirujuk kemari. III. Petugas Rujukan
1. Karakteristik Informan