Kerangka Berfikir LANDASAN TEORI

Metode ini adalah salah satu metode yang digunakan untuk melatih kemampuan anak memecahkan masalah yang dialami dalam kehidupan sehari-hari. Cara ini juga dapat menggerakkan anak untuk melakukan kerja sama sepenuh hati sekaligus terpadu untuk mencapai tujuan bersama. 7 Pemberian tugas Pemberian tuags merupkan pekerjaan tertentu yang dengan sengaja harus dikerjakan oleh anak yang mendapat tugas. Disini tugas diberikan dalam bentuk kesempatan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan petunjuk langsung dari guru. Dengan begitu mereka dapat melaksanakan kegiatan secara nyata dan menyelesaikan dengan tuntas, baik perorangan maupun kelompok.

B. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan alur berfikir yang digunakan peneliti, yang digambarkan secara menyeluruh dan sistematis setelah mempunyai teori yang mendukung judul penelitian. Sehubungan dengan upaya pemecahan masalah dalam penelitian ini, maka kerangka berfikir yang dapat diajukan adalah Anak merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang tak ternilai harganya. Ketika seorang anak lahir, harapan-harapan orang tua pun muncul. Harapan orang tua terhadap anak adalah agar anak berakhlak mulia dan berguna bagi nusa dan bangsanya kelak. Banyak orang yang berpendapat, bahwa seorang bayi lahir adalah ibarat kertas putih yang belum mempunyai cacat atau coretan apapun. Baik buruknya kertas tersebut tergantung dari orang atau lingkungan yang ada disekitarnya. Jadi dapat dikatakan seorang bayi yang baru lahir sampai nanti menjadi dewasa, sikap, tingkah laku dan wataknya akan ditentukan oleh orang terdekat dan lingkungannya. Hal yang paling penting dalam pembentukan awal adalah di lingkungan terdekat, yaitu keluarga. Pendidikan dasar yang diberikan orang tua ke anak akan membentuk kepribadian anak, jadi sifat yang dimiliki oleh anak tidak jauh berbeda dengan orang tua. Proses belajar anak berkaitan dengan fungsi sosialisasi. Keluargalah yang pertama kali mengenalkan dan mengarkan tentang nilai-nilai dalam masyarakat. Namun orang tua berpendapat bahwa keluarga saja tidak akan cukup untuk memberikan pendidikan terutama yang menyangkut perkembangan pendidikan saat ini. Untuk itu perlu suatu lembaga yang dapat membantu mengakses pendidikan. Hal yang mendorong keluarga memasukkan anak mereka ke lembaga pendidikan pra sekolah adalah karena perkembangan kesadaran orang tua dalam pendidikan. Orang tua semakin sadar bahwa pendidikan formal sangat penting bagi perkembangan kognitif anak. Motivasi lain yang mendorong orang tua untuk menyekolahkan anak ke lembaga pendidikan pra sekolah adalah sebagai suatu antisipasi orang tua terhadap anak. Ketika anak dihadapkan pada kehidupan masyarakat yang dinamis, yang secara langsung akan membawa dampak pada perkembangan anak. Orang tua lebih cenderung memilih sekolah yang lebih banyak mengakses nilai-nilai agama. Harapan dari orang tua adalah dapat tertanamnya nilai-nilai agama sejak dini, sehingga anak sudah memiliki dasar yang kuat untuk menanggulangi dampak dari perkembangan masyarakat saat ini. Kehadiran pengasuh dalam lembaga pra sekolah akan memberi pengaruh terhadap hubungan sosial anak. Bagi seorang anak yang memiliki orang tua sibuk maka kehadiran pengasuh dianggap dapat menggantikan kedudukan orang tua dalam mereka belajar bersosialisasi. Pengasuh lebih banyak mendapat kesempatan bermain dan bersosialisasi dengan anak tersebut. Maka yang akan terjadi kemudian anak lebih meneladani semua perilaku dari pengasuh yang secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap hubungan antara anak dan orang tua. Dalam proses belajar mengajar dalam keluarga yang terjadi adalah seorang anak umumnya memiliki sifat suka mengamati dan meniru. Dimana dalam perkembangannya kemampuan imitasi sensoimotoris bertambah. Ia memiliki kepekaan dan ketajaman terhadap apa yang disukai dan diminati orang tuanya; begitu pula terhadap prilaku dan kebiasaan orang tuanya. Ia mudah sekali menyerap apa yang dilihatnya dengan mengungkapkan di dalam perbuatannya. Proses belajar mengajar itu terjadi melalui keteladanan yang ditunjukkan orang tua di dalam kata- kata yang diucapkan, sikap dan prilaku yang ditunjukkan, serta nilai-nilai yang diperlihatkan kepada anaknya. Karena anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan pengasuh dan temannya dalam lembaga pendidikan pra sekolah sehingga muncul keteladanan terhadap pengasuh. Anak cenderung lebih dekat dengan pengasuh dari pada dengan orang tua. Untuk memperjelas penelitian ini, maka kerangka pemikiran dibuat sekema sebagai berikut : Persepsi Lembaga Al-Khoir Orang Tua Sosialisasi Upaya Pengembangan Kepribadian Anak Anak Sholih, Mandiri, Kreatif, Cerdas dan Berprestasi Gambar. 4 Kerangka berfikir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan faktor terpenting dalam suatu proses penelitian. Berhasil atau tidaknya suatu penelitian tergantung pada metodologi yang digunakan oleh peneliti. Peneliti dituntut untuk memiliki kemampuan menentukan aspek metodologi penelitian yang sesuai dengan rancangan penelitian yang ditetapkan. Metodologi penelitian memuat langkah-langkah yang ditempuh untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Kegiatan penelitian meliputi kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis, serta menyusun laporan berdasarkan fakta-fakta secara ilmiah. Adapun hal- hal yang terkait dalam penelitian ini meliputi tempat dan waktu penelitian, strategi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik sampling, validitas data, teknik analisis data, dan prosedur penelitian.

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Play Group PG Taman Kanak-Kanak Islam Unggulan TKIU AL KHOIR Jl. Jawa No. 26 A Timuran Banjarsari Surakarta. Sedangkan alasan penulis mengambil lokasi tersebut karena sesuai dengan kajian permasalahan yang diteliti dan penulis bertempat tinggal di Kota Surakarta, sehingga dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan setelah proposal penelitian disetujui dosen pembimbing skripsi dan setelah mendapatkan ijin dari berbagai pihak yang berwenang baik di dalam kampus maupun lembagainstansi terkait. Penelitian ini akan dilaksanakan terhitung sejak pengajuan judul sampai penyusunan laporan, dan tidak menutup kemungkinan adanya perubahan waktu yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang diperlukan dalam penelitian. Waktu penelitian ini direncanakan selama tujuh bulan, yang dimulai pada bulan September 2009 sampai dengan bulan Maret 2010. Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian No Kegiatan Tahun 2009-2010 Sep Okt Nov Des Jan Feb Maret 66