Tempat dan Waktu Penelitian Bentuk dan Strategi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan faktor terpenting dalam suatu proses penelitian. Berhasil atau tidaknya suatu penelitian tergantung pada metodologi yang digunakan oleh peneliti. Peneliti dituntut untuk memiliki kemampuan menentukan aspek metodologi penelitian yang sesuai dengan rancangan penelitian yang ditetapkan. Metodologi penelitian memuat langkah-langkah yang ditempuh untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Kegiatan penelitian meliputi kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis, serta menyusun laporan berdasarkan fakta-fakta secara ilmiah. Adapun hal- hal yang terkait dalam penelitian ini meliputi tempat dan waktu penelitian, strategi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik sampling, validitas data, teknik analisis data, dan prosedur penelitian.

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Play Group PG Taman Kanak-Kanak Islam Unggulan TKIU AL KHOIR Jl. Jawa No. 26 A Timuran Banjarsari Surakarta. Sedangkan alasan penulis mengambil lokasi tersebut karena sesuai dengan kajian permasalahan yang diteliti dan penulis bertempat tinggal di Kota Surakarta, sehingga dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan setelah proposal penelitian disetujui dosen pembimbing skripsi dan setelah mendapatkan ijin dari berbagai pihak yang berwenang baik di dalam kampus maupun lembagainstansi terkait. Penelitian ini akan dilaksanakan terhitung sejak pengajuan judul sampai penyusunan laporan, dan tidak menutup kemungkinan adanya perubahan waktu yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang diperlukan dalam penelitian. Waktu penelitian ini direncanakan selama tujuh bulan, yang dimulai pada bulan September 2009 sampai dengan bulan Maret 2010. Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian No Kegiatan Tahun 2009-2010 Sep Okt Nov Des Jan Feb Maret 66 1. Pengajuan judul X 2. Pengajuan proposal dan pengurusan ijin. X X X 3. Pengumpulan data X X X 4. Analisis data X X 5. Penyusunan laporan hasil penelitian X X

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian Dalam penelitian ini bentuk yang digunakan adalah bentuk penelitian diskriptif kualitatif, karena yang dikumpulkan berupa kata-kata, kalimat, pencatatan dokumen maupun arsip yang memiliki arti lebih dari sekedar angka atau frakuensi. Menurut Lexy J. Moleong 2002: 3 yang mengutip pendapat Bodgan dan Taylor mendefinisikan “Metodologi Kualitatif adalah metodologi sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang dapat diamati”. Dengan mempertimbangkan antara kesesuaian data yang sedang diteliti, sehingga metode yang sesuai yakni menggunakan metode deskriptif. Menurut Hadari Nawawi 1995:73 yang mengartikan bahwa “Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya”. Sedangkan menurut Boy S. Sabarguna 2005: 5 “ qualitative research is conducted through on intense andor prolonged contact whit a “ field” or life situation. These situation are typically “ banal” or normal ones, reflective of the everyday life individual, groups, society, and organization” . Pengertian tersebut mempunyai arti bahwa penelitian kualitatif dilakukan melalui hubungan atau kontak yang intens dan terus menerus dengan subyek penelitian atau situasi kehidupan. Situasi atau kondisis yang dimaksud adalah kondisi normal biasa sebagai pencerminan hidup keseharian dari individu, kelompok, masyarakat, dan organisasi. 2. Strategi Penelitian Strategi merupakan bagian dari desain penelitian yang dapat menjelaskan bagaimana tujuan penelitian akan dicapai dan bagaimana berbagai masalah yang dihadapi dalam penelitian akan dikaji dan dipecahkan agar dapat dipahami. Menurut H.B. Sutopo 2002: 123 “Strategi penelitian adalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data”. Jadi strategi penelitian ini adalah suatu metode atau cara utama dalam penelitian yang dipergunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data dengan menggunakan suatu teknik dan alat-alat tertentu. Adapun strategi penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah studi kasus tunggal terpancang. Tunggal disini penelitian difokuskan hanya pada satu tempat penelitian. Sedangkan pengertian penelitian terpancang menurut H.B. Sutopo 2002:42 adalah : ”Penelitian terpancang embedded research yaitu penelitian kualitatif yang sudah menentukan fokus penelitian berupa variabel utamanya yang akan dikaji berdasarkan pada tujuan dan minat penelitiannya sebelum peneliti ke lapangan studinya. Dalam proposal, peneliti sudah menentukan fokus pada variabel tertentu. Namun dalam hal ini peneliti tetap tidak melepaskan variabel fokusnya pilihannya dari sifatnya yang holistik sehingga bagian-bagian yang diteliti tetap diusahakan pada posisi berkaitan dengan bagian-bagian konteks keseluruhannya guna menemukan maknanya yang lengkap”. Dalam penelitian ini peneliti sudah menentukan fokus pada variabel tertentu. Namun dalam hal ini peneliti tetap tidak melepaskan variabel fokusnya pilihannya dari sifatnya yang holistik sehingga bagian-bagian yang diteliti tetap diusahakan pada posisi keterkaitan dengan bagian-bagian konteks keseluruhan guna menemukan makna yang lengkap. Penelitian yang berupa penelitian kasus menurut Sumadi Suryabrata 1998: 22 mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a Penelitian kasus adalah penelitian mendalam mengenai unit sosial tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisir. b Studi kasus cenderung untuk meneliti jumlah unit kecil tetapi mengenai variabel- variabel dan kondisi-kondisi yang besar jumlahnya. Dalam studi kasus terbagi menjadi tiga yaitu studi kasus eksplanatoris, deskriptif, dan eksploratif. Penelitian ini mengambil studi kasus deskriptif yang melacak urutan peristiwa hubungan antar pribadi, menggambarkan sub budaya yang sudah jarang menjadi topik penelitian dan menemukan fenomena kunci Yin, 1997: . Lain halnya menurut Bodgan dan Biklen 1982 dalam Abdul Aziz S.R yang dikutip oleh Burhan Bungin 2003: 25-27 “Mengklasifikasikan tipe-tipe studi kasus dalam enam tipologi yang merupakan single case studies, studi kasus tunggal yaitu : 1 Studi kasus kesejarahan sebuah organisasi yang memusatkan perhatian mengenai perjalanan dan perkembangan sejarah organisasi sosial tertentu dan dalam jangka waktu tertentu pula. 2 Studi kasus observasi adalah kemampuan seorang peneliti menggunakan teknik observasi dalam kegiatan penelitian sehingga diharapkan dapat dijaring keterangan-keterangan empiris yang detail dan actual dari unit analisis penelitian. 3 Studi kasus life history yang menyingkap dengan lengkap dan rinci kisah perjalanan hidup seseorang sesuai dengan tahap-tahap, dinamika dan liku-liku yang mengharu biru kehidupan. 4 Studi kasus komunitas sosial atau kemasyarakatan yaitu studi kasus yang memusatkan pada kenyataan di lingkungan sosial. 5 Studi kasus analisa situasional lebih menekankan pada kehidupan sosial yang dinamis dan selalu menggapai perubahan demi perubahan dalam fenomena sosial. 6 Studi kasus mikro etnografi yaitu dilakukan pada sebuah unit terkecil, katakanlah pada sisi tertentu dalam kehidupan sebuah komunitas atau organisasi atau bahkan seorang individ”. Jadi maksud dari strategi tunggal terpancang dalam penelitian ini mengandung pengertian sebagai berikut: tunggal artinya hanya satu lokasi yaitu Play Group PG Taman Kanak-Kanak Islam Unggulan TKIU Al-Khoir Surakarta. Sedangkan terpancang artinya pada tujuan untuk mengetahui Sosialisasi dan Persepsi Orang Tua Terhadap Upaya Pengembangan Kepribadian Anak Usia Pra Sekolah Studi Kasus Di Lembaga Pendidikan Pra Sekolah Play Group PG Taman Kanak-Kanak Islam Unggulan TKIU Al-Khoir Surakarta.

C. Sumber Data