berhubungan dengan pemenuhan intake nutrisi dan cairandan bagian yang ketiga berisi format prosedur pengaturan jadwal dan volume pemberian nutrisi dan
cairan melalui NGT. Dan untuk peneliti instrumen yang digunakan adalah lembar observasi pemenuhan intake nutrisi dan cairan.
1. Data Demografi Data demografi meliputi nomor responden, nama responden, usia, jenis
kelamin, agama, pendidikan, pekerjaanaktivitas, suku bangsa. Bagian yang kedua kuesioner yang berhubungan dengan pemenuhan intake nutrisi dan cairan. Data
ini berguna untuk membantu penelitian mengetahui latar belakang dari responden yang bisa berpengaruh terhadap penelitian.
2. Format prosedur Pengaturan jadwal dan volume pemberian nutrisi dan cairan. Responden penelitian pemberian nutrisi dan cairan diperoleh dengan
menggunakan lembar pelaksanaan penilaian nutrisi dan cairan melalui NGT dan lembar observasi perubahan Pemenuhan Intake Nutrisi pre post treatment yang
dilakukan peneliti untuk mengamati pemberian nutrisi dan cairan setiap 2 jam sekali. Dalam pemberian nutrisi dan cairan perlu diperhatikan: waktu pemberian,
jumlah pemberian nutrisi dan cairan dan Pemenuhan Nutrisi dan Cairan. Pada penelitian ini menggunakan alat dan bahan yaitu gelas ukur dalam ukuran cc atau
ml dan makanan cair.
4.6 Pengumpulan Data
Sebelum pengumpulan data, peneliti menjalankan langkah-langkah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Mengajukan surat permohonan izin untuk melakukan penelitian kepada institusi pendidikan yakni fakultas keperawatan, Mengirim surat izin penelitian
yang diperoleh ketempat dimana akan dilakukan penelitian, Setelah mendapat izin dari Rumah sakit yang bersangkutan peneliti melakukan pengambilan data.
Peneliti menentukan calon responden sesuai dengan kriteria sampel.Kemudian Peneliti meminta kesediaan calon responden untuk mengikuti penelitian secara
sukarela, kerahasiaan informasi mengenai responden dijaga oleh peneliti. Sebelum kegiatan penelitian nama responden tidak dicantumkan dan sebagai gantinya
peneliti menggunakan nomor responden. Sebelum meminta calon responden mengisi kuesioner data demografi penelitian, peneliti menjelaskan terlebih dahulu
manfaat penelitian dan cara pengisian kuesioner dan meminta responden yang bersedia untuk menandatangani informed concent. Setelah mendapat persetujuan,
pengumpulan data dimulai, kuesioner data demografi diisi oleh peneliti dengan melakukan wawancara pada responden atau keluarganya. Kemudian peneliti
mengobservasi Pemenuhan Intake Nutrisi dan Cairan sebelum dan sesudah dilakukan treatment. Pemberian nutrisi dan cairan dilakukan dalam 2 jam sekali
selama 1 minggu.Setelah intervensi dilakukan peneliti mengkaji Pemenuhan Intake Nutrisi dan Cairan pada pasien Gangguan Gastrointestinal.
4.7 Analisa Data
Setelah semua data terkumpul, dilakukan analisa data dengan memeriksa kembali semua data satu persatu yakni nama dan identitas serta data responden
serta hasil pengukuran Pemenuhan Intake Nutrisi dan Cairan sebelum dilakukan intervensi dan sesudah dilakukan. Hasil penelitian tersebut dibandingkan dengan
Universitas Sumatera Utara
menguji hipotesa penelitian sehingga diketahui pengaturan jadwal dan volume pemberian nutrisi dan cairan denganPemenuhan Intake Nutrisi dan Cairan pada
pasien Gangguan Gastrointestinal. Selanjutnyadilakukan pengolahan data. Analisa data melalui beberapa tahap, dimulai dari editing untuk memeriksa
kelengkapan data, kemudian coding dengan memberi kode untuk memudahkan melakukan tabulasi, selanjutnya entry dengan memasukkan data ke komputer dan
dilakukan pengolahan data dengan menggunakan tehnik komputerisasi analisis statisitik.
Statistik deskriptif digunakan untuk menyajikan data-data demografi pasien gangguan gastrointestinal yang mengalami anoreksia pre dan post
intervensi. Uji paired t-test dilakukan untuk mengetahui Pemenuhan Intake Nutrisi dan Cairan pre dan post intervensi apabila datanya berdistribusi normal.
Menurut Wahyuni 2008, dari uji tersebutakan diperoleh nilai p, yaitu nilai yang menyatakan besarnya peluang hasil penelitian misalnya adanya
perbedaan mean. Kesimpulan hasilnya diinterpretasikan dengan membandingkan niali p dan nilai alpha
α = 0.05. Bila nilai p ≤ α, maka keputusannya adalah H0
ditolak sedangkan bila nilai p α, maka keputusannya adalah H0 gagal ditolak.
Hipotesa penelitian ini adalah untuk membuktikan kebenaran Ha, terdapat pengaruh Pemenuhan Intake Nutrisi dan Cairan sesudah dilakukan pengaturan
jadwal dan volume pemberian nutrisi dan cairan melalui NGT pada pasien gangguan gastrointestinal.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1.Hasil Penelitian 5.1.1 Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama 2 minggu yaitu mulai 05 Desember 2011 sampai dengan 17 Desember 2011 di ruangan RA1 dan RA2
RSUP HAM. Tempat ini dipilih sebagai tempat penelitian karena RSUP HAM adalah Rumah Sakit pemerintah tipe A di Sumatera Utara sekaligus Rumah Sakit
pemerintah pendidikan. Kebanyakan mereka yang mengalami gangguan gastrointestinal apabila keadaannya sudah berat di rujuk ke RSUP HAM dan
ditempatkan di ruangan RA1 da RA2. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 13 orang yang didiagnosa
mengalami gangguan gastrointestinal oleh dokter yang melakukan penanganan pada setiap pasien juga memiliki kriteria seperti menggunakan NGT dan tidak
terpenuhinya intake nutrisi dan cairan. Maka dengan adanya kriteria yang saya sebutkan diatas barulah saya dapat melakukan tindakan intervensi bagaimana
pengaruhpengaturan jadwal dan volume pemberian nutrisi dan cairan melalui NGT terhadap pemenuhan intake nutrisi dan cairan pada pasien gangguan
gastrointestinal. Pemberian intervensi akan dilakukan pada setiap responden, sebelum melakukan intervensi Perawat cuci tangan, atur posisi semi fowler pada
responden yang akan dilakukan treatment, pasang pengalas kemudian letakkan bengkok, sebelum dilakukan treatment Periksa dahulu sisa makanan dilambung
dengan menggunakan spuit yang diaspirasikan ke pipa lambung kemudian Buka
Universitas Sumatera Utara
klempenutup dan Lakukan tindakan pemberian makan dengan cara pasang corongspuit pada pangkal pipa, masukkan air matang ± 15 cc pada awal dengan
cara dituangkan lewat pinggirnya dan Berikan makanan dalam bentuk cair yang tersedia, Kemudian bila ada obat-obatan masukan dan beri minum lalu diklem
pipa penduga. Dan setelah selesai dilakukan treatment Perawat cuci tangan dan Catat hasilnya atau respon pasien selama pemberian nutrisi dan cairan. Lakukan
setiap 2 jam sekali dan pantau terus Pemenuhan Intake Nutrisi dan Cairan pada setiap responden.
Tetapi penelitian ini hanya dilakukan sebanyak 2-3 kali pemberian oleh peneliti, intervensi selebihnya dilakukan perawat yang dinas dan peneliti
mengajarkan keluarga untuk memberikan diet seperti jadwal yang telah ditetapkan peneliti. Total pekerjaan pada 1 pasien 7 menit. Peneliti juga memberikan
informasi kepada pasien bahwasanya pemberian makan siklik adalah pemberian makan berkelanjutan yang diberikan kurang dari 24 jam mis 12 sampai 16 jam
agar kebutuhan nutrisi terpenuhi Kozier, 2010
5.1.2 Karakteristik Responden
Deskripsi karakteristik demografi responden terdiri dari usia, jenis kelamin, agama, suku, pendidikan dan pekerjaan dan kuesioner yang berhubungan
dengan pemenuhan intake nutrisi dan cairan. Renponden pada penelitian ini adalah pasien yang mengalami gangguan gastrointestinal dengan kriteria yang
menggunakan NGT dan dilakukan penelitian pada RSUP HAM sebagai tempat penelitian. Setelah data demografi dan kuesioner yang berhubungan dengan
pemenuhan intake nutrisi dan cairan diisi, peneliti akan mengetahui pemenuhan
Universitas Sumatera Utara
intake nutrisi dan cairan responden tidak terpenuhi. Berdasarkan hasil penelitian yang saya lakukan didapatkan responden sebagai berikut : rentang usia 50-59
tahun 46,1, jenis kelamin perempuan 69,2, agama islam 61.5, suku batak 46.1, pendidikan SMA 53.8, pekerjaan Wiraswata 38.4.
Tabel 5.1 Distribusi, Frekuensi, dan Persentase Karakteristik Demografi Responden N=13
__________________________________________________________________ No
Karakteristik Demografi N
Responden __________________________________________________________________
1. Usia
35-39 Tahun 2
15.4 40-44 Tahun
2 15.4
45-49 Tahun 3
23.1 50-59 Tahun
6 46.1
2. Jenis Kelamin
Laki-laki 4
30.8 Perempuan
9 69.2
3. Agama
Islam 8
61.5 Protestan
3 23.1
Katolik 2
15.4 4.
Suku Batak
6 46.1
Jawa 3
23.1 Lain-lain
4 30.8
5. Tamatan
SD 1
7.7 SMP
3 23.1
SMA 7
53.8 D IIISarjana
2 15.4
6. Pekerjaan
Wiraswasta 4
30.8 Karyawan
2 15.4
PNS 2
15.4 IRT
5 38.4
______________________________________________________________
Universitas Sumatera Utara
5.1.3 Pemenuhan intake nutrisi dan cairan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pengaturan jadwal dan volume pemberian nutrisi dan cairan
Dari data di bawah ini, setelah pasien menjawab kuesioner yang berhubungan dengan Pemenuhan intake nutrisi dan cairan. Peneliti mengetahui
pasien yang akan menjadi sampel penelitian. Data ini akan dilakukan pentabulasian rata-rata dengan menggunakan SPSS dengan penelitian paired t test.
Hasilnya dapat dilihat dalam pembahasan.
Tabel 5.2 Lembar Observasi Pengukuran Pemenuhan Intake Nutrisi dan Cairan Sebelum dan Sesudah dilakukan Intervensi
NO Responden Pemenuhan Intake Nutrisi dan Cairan
Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi
NUTRISI cc CAIRAN cc
NUTRISI cc CAIRAN cc
1 600
550 825
775 2
700 600
900 800
3 650
600 900
800 4
600 550
900 800
5 750
700 900
800 6
800 700
900 800
7 800
700 900
800 8
600 550
825 775
9 700
650 900
800 10
800 700
900 800
11 800
700 900
800 12
800 700
900 800
13 700
600 840
780
5.1.4 Hasil pengaruh pengaturan jadwal dan volume pemberian nutrisi dan cairan melalui NGT terhadap pemenuhan intake nutrisi dan cairan
Berdasarkan hasil uji analisis pada tabel 5.2 dengan uji paired t test didapatkan nilai p: 0.000 0.05 yang artinya terdapat perbedaan sebelum dan sesudah
dilakukan pengaturan jadwal dan volume pemberian nutrisi dan cairan melalui
Universitas Sumatera Utara
NGT. Selisih mean 168.5 dan 156.1 yang artinya dalam tarif 95 perbedaan tersebut dapat diterima dan df 12.
Tabel 5.3 Pengaruhpengaturan jadwal dan volume pemberian nutrisi dan cairan melalui NGT terhadap pemenuhan intake nutrisi dan
cairan sebelum dan sesudah intervensi
No Variable Mean
Selisih Mean SD
T Df
Sig. 2- tailed
1 Nutrisi pre
intervensi Nutrisi post
intervensi 715.38
883.85 168.462
68.871 8.819
12 0.000
2 Cairan pre
intervensi Cairan post
intervensi 638.46
794.62 156.154
58.919 9.556
12 0.000
α = 0.05 -tailed, df=12
5.2 Pembahasan 5.2.1 Karakteristik demografi responden
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan data demografi responden sebagai berikut: rentang usia 50-59 tahun 46,1, jenis kelamin perempuan
69,2, agama Islam 61.5, suku batak 46.1, pendidikan SMA 53.8, pekerjaan Wiraswata 38.4.
Jenis kelamin: Kebutuhan zat gizi berbeda bagi pria dan wanita karena
komposisi tubuh dan fungsi reproduksi. Massa otot yang lebih besar pada pria menjelaskan besarnya kebutuhan kalori dan protein. Karena menstruasi, wanita
memerlukan lebih banyak zat besi dibandingkan pria sebelum menopouseSupariasa, 2002. Berdasarkan hasil penelitian jenis kelamin
Universitas Sumatera Utara
perempuan lebih banyak menderita gangguan gastrointestinal dibandingkan pria berhubungan dengan kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan wanita.
5.2.2 Sebelum dilakukan pengaturan jadwal dan volume pemberian nutrisi
dan cairan melalui NGT
Untuk mengetahui pemenuhan intake nutrisi dan cairan pada pasien dengan gangguan gastrointestinal, peneliti memberikan data demografi dan
kuesioner yang berhubungan dengan pemenuhan intake nutrisi dan cairan pasien tersebut.
Sebelum dilakukan intervensi peneliti menjelaskan pada pasien bahwasanya pemberian makan siklik adalah pemberian makan berkelanjutan yang
diberikan kurang dari 24 jam mis 12 sampai 16 jam agar kebutuhan nutrisi terpenuhi Kozier, 2010. Setelah itu peneliti mengobservasi intervensi yang
diberikan kepada pasien dengan rentang usia 50-59 tahun 46,1, jenis kelamin perempuan 69,2, agama Islam 61.5, suku Batak 46.1, pendidikan SMA
53.8, pekerjaan Wiraswata 38.4 yang bertujuan agar mengetahui pengaturan jadwal dan volume pemberian nutrisi dan cairan melalui NGT
mempengaruhi terhadap pemenuhan intake dan nutrisi pada pasien dengan
gangguan gastrointestinal. 5.2.3 Sesudah dilakukan pengaturan jadwal dan volume pemberian nutrisi
dan cairan melalui NGT
Pengaturan jadwal dan volume yang dilakukan selama 1 minggu dalam 8 kali pemberian dalam sehari. Total pekerjaan pada 1 pasien 7 menit. Setelah
Universitas Sumatera Utara
pemberian intervensi pasien diharapkan mengisi lembar observasi yang diberikan kepada responden agar peneliti dapat membandingkan pemenuhan intake nutrisi
sebelum dan sesudah pemberian intervensi. Hasil rata yang didapat setelah pengaturan jadwal dan volume pemberian
nutrisi dan cairan adalah sebesar 168.5 dan 156.1. Dari keseluruhan jumlah responden N=13, ada 3 responden yang tidak menghabiskan diet yang diberikan
dan 10 responden dapat menghabiskan diet yang diberikan setelah intervensi.
5.2.4 Pengaruh Penerapan Pengaturan Jadwal dan Volume sebelum dan sesudah intervensi
Berdasarkan hasil uji analisis dengan uji paired t test didapatkan nilai p: 0.000 0.05 yang artinya terdapat perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan
pengaturan jadwal dan volume pemberian nutrisi dan cairan melalui NGT. Dari hasil lembar observasi yang dilakukan peneliti didapat seselum intervensi dan
sesudah intervensi terdapat peningkatan pemenuhan intake nutrisi dan cairan Selisih mean nutrisi 168.5 dan cairan 156.1 yang artinya dalam tarif 95
perbedaan tersebut dapat diterima. Hasil yang diperoleh setelah dilakukan intervensi didapat bahwa dari responden N=13, 10 responden yang
menghabiskan diet yang diberikan dari rumah sakit yang artinya pemenuhan intake nutrisi dan cairan terpenuhi dan 3 responden menyisakan diet yang
diberikan dari rumah sakit yang artinya pemenuhan intake nutrisi dan cairan tidak terpenuhi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
6.1 Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan terhadap 13 pasien yang mengalami gangguan gastrointestinal di ruangan RA1 dan RA2 di Rumah Sakit Umum Haji Adam
Malik Medan. Hasil dari penghitungan statistika dengan uji paired t-test didapat rata-rata sesudah intervensi 168.5 dan 156.1 dengan t=8.8 dan 9.5 dan p=0.000 ,
0.005 menunjukkan adanya hubungan antara pengaturan jadwal dan volume pemberian nutrisi dan cairan melalui NGT terhadap pemenuhan intake nutrisi dan
cairan pada pasien gangguan gastrointestinal. Karakteristik data demografi yang dapat dilihat pada penelitian ini adalah
rentang usia 50-59 tahun 46,1, jenis kelamin perempuan 69,2, agama Islam 61.5, suku Batak 46.1, pendidikan SMA 53.8, pekerjaan Wiraswata
38.4.
6.2 Rekomendasi