Pustakawan Digital Perpustakaan Digital

Artinya, koleksi digital adalah koleksi perpustakaan atau arsip yang dikonversikan ke dalam format yang terbaca oleh mesin untuk tujuan pelestarian atau penyediaan akses elektronik. Dari dua defenisi koleksi digital di atas dapat disimpulkan bahwa koleksi digital adalah materi yang diproduksi dalam bentuk elektronik, mencakup e-zines, e-journals, e-books dan karya referensi yang dipublikasikan secara online dalam CD-ROM, database, bibliografi, dan sumber –sumber berbasis web lainnya. Secara garis besar koleksi digital dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu koleksi hasil digitalisasi yang merupakan hasil konversi ke dalam media elektronik atau digital dan koleksi yang “lahir” dalam bentuk digital.Koleksi digital terdiri dari koleksi yang merupakan hasil digitalisasi, dan koleksi digital yang ditambahkan melalui pembelian umumnya dalam bentuk CD-ROM, serta koleksi yang hak aksesnya dimiliki perpustakaan, tetapi sistemnya berada di luar pengawasan perpustakaan dan dapat diakses melalui jaringan global. Berdasarkan sifat media sumber informasi dan isinya, menurut Pendit 2007: 70 koleksi digital dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya: 1. Bahan dan sumber daya full-text, termasuk e-journal, koleksi digital yang bersifat terbuka open access, e-books, e-newspapers, dan tesis serta disertasi digital. 2. Sumber daya metadata, termasuk perangkat lunak digital berbentuk katalog, indeks, dan abstrak atau sumber daya yang menyediakan informasi tentang informasi lainnya. 3. Bahan – bahan multimedia digital. 4. Aneka situs di Internet.

2.1.4 Pustakawan Digital

Berhadapan dengan perkembangan pada perpustakaan digital, pustakawan dituntut untuk responsif terhadap perubahan yang terjadi dengan berupaya mencari cara – cara yang efektif dan inovatif dalam memenuhi harapan pengguna. Hal ini penting jika perpustakaan ingin terus tumbuh dan berkembang, bahkan survive dalam lingkungannya yang terus berubah. Tantangan bagi para pustakawan adalah untuk memahami dan menentukan kembali posisi di dalam proses tersebut dan beralih dari pemikiran ‘perpustakaan sebagai ruang fisik’ semata ke suatu kenyataan baru ‘perpustakaan sebagai suatu organisasi’ yang Universitas Sumatera Utara harus mengembangkan dan menyediakan berbagai jenis pelayanan termasuk diantaranya layanan digital. Menurut Siregar 2008: 2, perpustakaan digital memerlukan pustakawan digital. Koleksi digital harus diseleksi, diperoleh, diorganisasikan, dibuat tersedia, dan diperlihara.Pelayanan digital harus direncanakan, diimplementasikan, dan didukung.Walaupun komputer merupakan perkakas utama yang diperlukan dalam perpustakaan digital, tetapi sumberdaya manusia merupakan yang terpenting untuk mengembangkan dan membuatnya berkerja. Pustakawan dituntut memiliki kemampuan untuk melihat dengan jelas apa sesungguhnya yang berubah dan apa yang tetap sama. Berkaitan dengan misi perpustakaan untuk mengumpulkan, mengorganisasikan dan menyediakan akses terhadap sumberdaya informasi tetap relevan, maka teknologi dan cara untuk melakukannya juga mengalami perubahan. Penyediaan sumberdaya informasi berbasis cetak tidak lagi cukup memadai tetapi harus dilengkapi dengan sumberdaya berbasis elekronik yang jumlah dan kecepatan penyebarannya terus meningkat.Maka pustakawan harus menerima tanggung jawab dan berintegrasi dengan lingkungan jaringan informasi. Di sisi lain, Internet menawarkan suatu cara baru untuk berkomunikasi dan untuk memperoleh akses terhadap berbagai jenis informasi, membuka tantangan baru bagi pustakawan untuk mengeksplorasi dan memanfaatkannya untuk kepentingan pengguna. Pustakawan harus mengambil inisiatif untuk mengorganisasikan dan mengakses lebih baik apa yang terdapat atau yang dapat diperoleh melalui Internet. Katalog online harus dikembangkan dan selanjutnya dimuat dalam jaringan lokal dan Internet.Layanan referensi interaktif dan pengiriman dokumen secara elektronik juga sudah saatnya dikembangkan. Pada tahap selanjutnya, pustakawan harus melibatkan diri dalam pengembangan bahan – bahan elektronik, jika perlu bekerjasama dengan pihak – pihak lain. Pustakawan harus mengubah visi, menambah pengetahuan dan mengubah sudut pandang dan tingkah laku dengan menerjemahkan nilai – nilai tradisional ke dalam jaringan informasi elektonik masa depan untuk dapat menghadapi perubahan yang terjadi di lingkungan perpustakaan dewasa ini dan dunia jaringan Universitas Sumatera Utara informasi. Organisasi perpustakaan dapat direstrukturisasi untuk guna mencapai visi dan peran baru sesuai dengan tantangan dan peluang yang timbul dari lingkungan jaringan informasi elektronik. 2.2 Ekologi Repository 2.2.1 Ekologi dan Sistem Informasi Defenisi ekologi menurut Robertson 2008: 9 adalah sebagai berikut : Ecology may be defined as “the branch of biology dealing with the relations and interactions between organisms and their environment, including other organisms”. As such, it considers incredibly complex systems often very selectively…It takes account of many different types of interaction… Dengan kata lain, ekologi adalah hubungan ataupun interaksi antara sesama organisme maupun dengan lingkungannya.Ekologi sebagai bagian dari ekosistem merupakan analogi yang digunakan untuk memahami dan mengartikulasikan interaksi antara pengguna, repository dan layanan dalam lingkungan informasi.Repository adalah istilah yang digunakan oleh Henry dan Paul dalam Roberts 2008: 1 dengan memandang repository sebagai komitmen suatu kelompok institusi untuk mendukung anggota maupun pengguna dengan menyediakan layanan. Secara konteks, repository dan layanan memiliki hubungan parralel antara sistem informasi dan ekologi, sehingga secara keseluruhan pendekatan ekologis dapat diterapkan dan difungsikan. Robertson 2008: 16 mengungkapkan : “Both ecosystems and information systems are complex networks involving many components. They exist in a dynamic changing environment and the interactions of the entities and the processes they create are much more significant than the isolated individual entities could be… An ecological approach to repository and service interactions allows a variety of types of information to be expressed” Dengan kata lain, ekosistem dan sistem informasi adalah keseluruhan jaringan yang melibatkan banyak komponen. Ekosistem dan sistem informasi berada dalam lingkungan yang secara dinamis yang dapat berubah sehingga proses interaksi dari entitas yang turut serta sangat berarti sehingga pendekatan Universitas Sumatera Utara ekologi dalam repositori dan interaksi layanan akan menghasilkan berbagai jenis informasi yang dapat disampaikan. 2.2.2 Penggunaan konsep ekologi berhubungan dengan konteks sistem informasi ataupun interaksi antara manusia dengan ICT Information Technology and Telecommunications.Interaksi antara manusia dengan ICT Information Technology and Telecommunications merupakan penerapan ekologi informasi seperti yang disebutkan oleh Nardi 1999: 1 : “We define an information ecology to be a system of people, practices, values, and technologies in a particular local environment. In information ecologies, the spotlight is not on technology, but on human activities that are served by technology.” Dalam arti informasi ekologi tidak menitik beratkan pada teknologi namun aktivitas manusia yang didukung oleh penggunaan teknologi. Hal ini juga didukung oleh pendapat Roberts 2008: 16 yang menyatakan sebagai berikut : Ecology as a metaphor or analogy for thinking about how people relate especially through technology crops up occasionally as people struggle to express the interactions of a group of people, the dynamics of that group, a location, and the ‘tools’ that enhance that interaction be they chat software… Dengan kata lain, ekologi sebagai metapora dan anologi untuk dapat menggambarkan bagaimana manusia saling berhubungan melalui penggunaan teknologi serta dapat mengartikan interaksi dalam suatu kelompok, lokasi serta alat yang digunakan untuk meningkatkan interaksi. Dengan demikian dapat disimpulkan cakupan ekologi luas tidak hanya menggambarkan hubungan antara sesama individu, namun juga mulai dari pendefenisian interaksi hingga alat yang digunakan untuk meningkatkan interaksi dalam suatu kelompok. Konsep Ekologi Konsep dasar dalam pendekatan ecology, yaitu skala, entitas, spesies, interaksi, sumber daya yang berfungsi untuk mendukung dan memberikan pembahasan umum tentang kerangka acuan dalam menggunakan pendekatan Repository Universitas Sumatera Utara ecologis.Konsep dasar ditujukan sebagai deskriptif dari bentuk metafora ekologi.Konsep tersebut sebagai berikut : 1. Skala Suatu prinsip dasar ekologi adalah bahwa skala atau granularity of the ecosystem interaksi atau proses tertentu terjadi pada ekosistem. Sehubungan dengan skala Roberts 2008: 19 berpendapat : Within the context of an ecology of repositories and services a comparable range ‘Organism’ to ‘Ecosystem’ may be the most useful parallel. Such a parallel may be mapped in different ways…different scales that an ecologically –influenced model might usefully distinguish. Dalam pengertian, ekologi repository dan layanan adalah range dari organism menuju ekosistem yang dapat dipetakan dalam berbagai cara yang berfungsi pada skala berbeda. TabTa Interaction Scala Organism Individual users interacting with each other, a particular system, and assets within it. This is like a consideration of organisms. Population Groups of users interact with different systems local and external which may also interact with each other. This is like a consideration of a population. Community Insitutions deploy repositories and services which they use and which interact with each other. This is like a consideration of a community. Ecosystem Large-scale communities create and operate information environments to support collaboration. This is like a consideration of an ecosystem. Tabel 1.Skala Interaksi Individu dan Repository Roberts 2008: 21 Diagram diatas merupakan skala hirarki tingkat dalam suatu lingkungan.Ekologi merupakan rentang dari organism ke ekosistem. Pandangan mengenai interaksi yang sedang berlangsung dalam lingkungan informasi akan dipengaruhi oleh interaksi yang terjadi. Universitas Sumatera Utara 2. Entitas dan Spesies Entitas merupakan karakter yang terdapat pada digital repository. Jenis yang paling umum dari entitas adalah: pengguna user; repository; layanan service; objek obyek; catatan metadata metadata record. Dalam biologi dan ekologi, spesies adalah istilah kolektif untuk suatu jenis entitas. Dalam kelompok ekologi repository dapat berupa:institutional repositories, aggregator services, library catalogues, blogs, students, teachers, system administrators. Deskripsi ekologi atau representasi dari repository ekosistem berfokus pada entitas tertentu, namun deskripsi tersebut dapat berupa kombinasi entitas dan spesies, seperti siswa dapat diidentifikasikan sebagai entitas dan contoh dari spesies. Berhubungan dengan identifikasi spesies, Robert 2008: 23 berpendapat sebagai berikut : The identification of the species, in this way, allows what is known about the behaviour of the species in general to be used to help understand the particular entity. As in biology or ecology, the observed characteristics of the entity are paramount but more general attributes of the species may illuminate the characteristics of the entity. Dengan pengertian lain, identifikasi spesies memungkinkan untuk mengetahui perilaku spesies secara umum yang digunakan untuk membantu memahami entitas tertentu dan spesies dapat mewakili karakteristik dari entitas. 3. Repository Dalam pandangan ekologi, repository adalah sebuah entitas yang mendukung beberapa fungsi dan untuk memenuhi kebutuhan pengguna tertentu yang berkaitan dengan pengelolaan dan manajemen koleksi digital.Repository juga dapat didefenisikan sebagai penyimpanan data dengan adanya layanan yang saling berhubungan meliputi layanan web formal, layanan infomal berbasis web ataupun layanan lokal. Menurut Robert 2008: 22 repository sebagai entitas yang hidup dalam ekosistem dengan pendefenisian sebagai berikut : In my view, a university-based institutional repository is a set of services that a university offers to the members of its community for the management and dissemination of digital materials created by the institution and its community members. It is most essentially an organizational commitment to the Universitas Sumatera Utara stewardship of these digital materials, including long-term preservation where appropriate, as well as organization and access or distribution. While operational responsibility for these services may reasonably be situated in different organizational units at different universities, an effective institutional repository of necessity represents a collaboration among librarians, information technologists, archives and records mangers, faculty, and university administrators and policymakers. At any given point in time, an institutional repository will be supported by a set of information technologies, but a key part of the services that comprise an institutional repository is the management of technological changes, and the migration of digital content from one set of technologies to the next as part of the organizational commitment to providing repository services. An institutional repository is not simply a fixed set of software and hardware. Dengan kata lain, repository institusional universitas adalah sekumpulan layanan yang ditujukan pada anggota dalam komunitas untuk dapat memanajemen dan menyebarkan koleksi digital yang diciptakan oleh institusi maupun anggota komunitas sendiri. Adanya akses serta distribusi bahan digital yang didukung oleh seperangkat teknologi informasi untuk tetap dapat menyediakan layanan repository. 4. Layanan Layanan adalah entitas yang membangun maupun berinteraksi dengan repository untuk menawarkan nilai tambah bagi partisipan dalam lingkungan informasi.Layanan tidak harus mendukung interaksi secara teknis.Berdasarkan penerapan ekologi, layanan dapat direkomendasikan sebagai forum komunitas.Layanan dapat berupa The Information Envionment Service Registry IESR, Ethos Servise dan sebagainya. 5. Interaksi Interaksi adalah koneksi, hubungan atau link antara dua maupun lebih entitas atau spesies dalam suatu populasi, komunitas maupun ekosistem.Dalam ekologi, interaksi dapat bersifat interaksi mesin ke mesin, interaksi antara dua orang, interaksi antara orang dan sistem.Interaksi juga dapat antara entitas, interaksi antara entitas dan spesies, ataupun interaksi antara spesies dan spesies.Sehingga menggambarkan terdapat berbagai bentuk interaksi ataupun interaksi antara dua entitasspesies yang penting bagi ekosistem. Universitas Sumatera Utara Pendefenisian interaksi menunjukkan dengan cara atau bagaimana interaksi terjadi, sebagai contoh, interaksi dapat termasuk:talks to, e-mail,subscribes to rss feed from; edits objects; selects; searching dan lain sebagainya. Gambar.1 Interaksi Thesis Roberts 2008: 24 6. Sumber Daya Pada gambar 2, interaksi A antara mahasiswa dan supervisor tidak ditentukan karena mewakili banyak skala representasi.Interaksi B untuk menunjukkan interaksi antara repositori kelembagaan dan pengawas supervisor menyetujui deposito tesis siswa. Interaksi C memiliki sumber daya serta tindakan yang terlibat. Dalam penggunaan konsep ini akan mempertimbangkan pendekatan dari B atau C, secara signifikan lebih berguna. Sumber daya adalah sesuatu yang disalurkan dari satu entitas ke entitas yang lain sebagai bagian ataupun bentuk dari interaksi antara keduanya. Sumber daya menjadi sesuatu yang sangat penting untuk kesejahteraan dari entitas penerima dan sumber daya dapat disebutkan sebagai nutrisi.

2.2.3 Fitur Ekologi