8 MYOR Mayora Indah
√ √
√ 5
9 MLBI
Multi Bintang Indonesia √
√ √
6 10 PTSP
Pionerrindo Gourmet Internasional √
√ √
7 11 PSDN
Prasidha Aneka Niaga √
√ √
8 12 SKLT
Sekar laut √
Χ √ 13 STTP
Siantar Top √
√ √
9 14 SIPD
Sierad Produce √
√ √
10 15 SMAR Smart
√ √
√ 11
16 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food
√ √
√ 12
17 TBLA Tunas Baru Lampung
√ √
√ 13
18 ULTJ Ultrajaya Milk Industry Trading
Company √
√ √
14
3.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang diperlukan untuk mendukung penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber utama
perusahaan yang dijadikan objek penelitian. Data tersebut berupa laporan keuangan annually report perusahaan-perusahaan manufaktur selama tiga
periode yaitu tahun 2009-2011. Data bersumber dari laporan keuangan auditan perusahaan dalam manufaktur tahun 2009, 2010, dan 2011 yang telah dipublikasi
secara lengkap di Bursa Efek Indonesia BEI, serta data-data perusahaan di
Universitas Sumatera Utara
ICMD. Seluruh sumber data tersebut diperoleh melalui akses langsung ke
www.idx.co.id dan ICMD tahun 2009, 2010, dan 2011. 3.4
Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data sekunder. Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama adalah studi
pustaka, dengan mengumpulkan data dari jurnal, abstrak, dan buku yang berkaitan dengan penelitian. Tahap kedua adalah studi dokumentasi, dengan mengumpulkan
data berupa laporan keuangan dan informasi lain yang berkaitan dengan penelitian melalui media internet situs www.idx.co.id dengan cara men-download laporan
keuangan perusahaan yang dibutuhkan.
3.5 Definisi Operasional dan Variabel Penelitian
Operasional Variabel Penelitian ini menggunakan 4 variabel yaitu satu variabel terikat dependen variabel dan 3 variabel bebas independen variabel.
Diantaranya :
3.5.1 Variabel independen 1.
Profitabilitas
Profitabilitas merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan secara efektif untuk menghasilkan laba yang tinggi. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan ROA sebagai proksi untuk mengukur profitabilitas, dimana biasanya disebut sebagai hasil pengembalian atas
total aktiva, karena rasio ini mencoba mengukur efektivitas pemakaian total sumber daya oleh perusahaan sehingga akan lebih mudah terlihat
Universitas Sumatera Utara
dalam mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba perusahaan. ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:
Profitabilitas ROA =
Laba Bersih Total Aset
2. Ukuran perusahaan
Ukuran dari sebuah perusahaan dapat dinilai dari total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga
kerja, dan sebagainya. Pada penelitian ini, ukuran perusahaan diproksikan dengan total aktiva perusahaan, karena melalui total aktiva perusahaan
akan lebih jelas melihat seberapa besar ukuran perusahaan dibandingkan dengan total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan
sebagainya, sehingga akan lebih jelas hasil yang diperoleh.
3. Kualitas auditor
Reputasi auditor sering digunakan sebagai gambaran dari kualitas audit, reputasi auditor didasarkan pada kepercayaan pemakai jasa auditor.
Auditor skala besar juga lebih cenderung untuk mengungkapkan masalah- masalah yang ada karena mereka lebih kuat menghadapi risiko proses
pengadilan. Argumen tersebut berarti bahwa auditor skala besar memiliki insentif lebih untuk mendeteksi dan melaporkan masalah yang terdapat
pada perusahaan yang diauditnya. Klasifikasi auditor yang termasuk dalam The Big Four sejak tahun 2002 adalah :
1 Ernest Young 2 Deloitte Touche Tohmatsu
Universitas Sumatera Utara
3 KPMG Peat Marwick 4 Price Waterhouse Coopers
Adapun Kantor Akuntan Publik KAP Indondesia yang bermitra dengan The Big Four adalah :
1 KAP Purwantono, Sarwoko Sandjaja Ernest Young 2 KAP Osman Bing Satrio Deloitte Touche Tohmatsu
3 KAP Siddarta Widjaja KPMG Peat Marwick 4 KAP Drs Haryanto Sahari Price Waterhouse Coopers.
Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy, dimana kategori 1 untuk perusahaan yang merupakan klien KAP The Big Four dan
angka 0 untuk perusahaan yang bukan klien KAP The Big Four.
3.5.2 Variabel Dependen Ketepatan waktu pelaporan keuangan
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Ketepatan waktu adalah tersedianya informasi bagi
pembuat keputusan pada saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut kehilangan kemampuan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan.
Ketepatan waktu diukur dengan menggunakan variabel dummy, dimana kategori 1 untuk perusahaan yang tepat waktu dan kategori 0 untuk
perusahaan yang tidak tepat waktu. Perusahaan dikategorikan terlambat apabila laporan keuangan dilaporkan atau dipublikasikan setelah tanggal
31 Maret, sedangkan perusahaan yang tepat waktu adalah perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan sebelum.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
Variabel Indikator Pengukuran
Skala Instrumen
Ketepatan Waktu
TIME Tepat Tidak
Tepat Nominal
Tanggal Pelaporan LK ke BAPEPAM
Profitabilitas ROA
Net Income Total Assets
Rasio Laporan Keuangan
Ukuran Perusahaan
TA Total Assets
Nominal Laporan Keuangan
Kualitas Auditor
KTS KAP big four
KAP non big four
Nominal Directory IAI dan
Laporan Keuangan
3.6 Metode Analisis Data
Dalam melakukan analisis dan uji hipotesis, prosedur yang dilakukan dibantu dengan menggunakan program komputer yaitu SPSS 17.0 for Windows
dan Microsoft Excel 2007.
3.6.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mendiskripsikan variabel- variabel dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan adalah rata-rata
mean dan standar deviasi.
3.6.2 Pengujian Model
Universitas Sumatera Utara
Pengujian terhadap model regresi logistik pada penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:
1. Uji Kelayakan Model Regresi Hosmer and
Lemeshow’s goodness of fit test
Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Jika nilai statistik
Hosmer and lemeshow’s of Fit Test lebih besar daripada 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu
memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena sesuai dengan data observasinya.
Dasar pengambilan keputusan: - Jika probabilitas 0,05 H0 diterima
- Jika Probabilitas 0,05 H0 ditolak
2. Uji model fit
Adanya pengurangan nilai antara – 2LL awal initial – 2LL function dengan nilai – 2LL pada langkah berikutnya
menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data. Log Likelihood pada regresi logistik mirip dengan pengertian ”Sum
of Square Error” pada model regresi sehingga penurunan log Likelihood menunjukkan model regresi semakin baik.
3. Model summary
Model summary dalam regresi logistik sama dengan pengujian R2 pada persamaan regresi linear. Tujuan dari model
Universitas Sumatera Utara
summary adalah untuk mengetahui seberapa besar kombinasi variabel independen yang terdiri dari profitabilitas,ukuran
perusahaan, dan kualitas auditor mampu menjelaskan variasi variabel dependen yaitu ketepatan waktu pelaporan keuangan.
3.6.3 Uji Hipotesis 1.
Omnibus test of model coefficient Uji Simultan
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah variabel- variabel independen yang terdiri dari profitabilitas,ukuran
perusahaan, dan kualitas auditor secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu ketepatan waktu pelaporan
keuangan.
2. Uji parsial
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah masing- masing variabel independen profitabilitas,ukuran perusahaan, dan
kualitas auditor berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Pengujian hipotesis dilakukan secara uji multivarian dengan menggunakan regresi logistik. Regresi logistik digunakan
untuk menguji apakah variabel-variabel profitabilitas, ukuran perusahaan dan kualitas auditor mempengaruhi ketepatan waktu
pelaporan keuangan. Regresi logistik sebetulnya mirip dengan analisis diskriminan yaitu kita ingin menguji apakah probabilitas
terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel
Universitas Sumatera Utara
bebasnya. Namun demikian, asumsi multivariate normal distribution tidak dapat dipenuhi karena variabel bebas merupakan
campuran antara variabel continue metrik dan kategorial non- metrik. Dalam hal ini dapat dianalisis dengan Logistic Regression
karena tidak perlu asumsi normalitas data pada variabel bebasnya Ghozali, 2006.
Formulasi dari metode regresi logistik dapat ditulis dalam persamaan regresi sebagai berikut:
= β0 + β1 ROA + β2 SIZE + β3 K.Auditor + ε
Keterangan : = α + β
= Dummy Variabel Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan kategori 1 untuk perusahaan yang
tepat waktu dan 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu
α
= Konstanta β1, β2, β3
= Koefisien regresi untuk variabel ROA
= Return On Asset Profitabilitas SIZE
= Total Assets Ukuran Perusahaan K.Auditor
= Kualitas Auditor ε
= Error variabel gangguan
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Hasil Penelitian
4.1.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian,
maksimum, serta minimum dari variabel dependen maupun variabel- variabel independen.
Untuk melihat data statistic secara umum, peneliti menggunakan descriptive untuk variabel-variabel yang diukur dengan skala rasio dan
frequency untuk variabel yang diukur dalam skala nominal.
Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation ROA
42 .01
.42 .1145
.09347 SIZE
42 12476 53585933 5018183.74
1.205E7 Valid N listwise 42
a. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif diketahui bahwa rata-rata
profitabilitas adalah 0.1145 dengan standar deviasi sebesar 0.09347, nilai minimum profitabilitas sebesar 1 dan nilai maksimum sebesar 42.
b. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif diketahui bahwa rata-rata
ukuran perusahaan adalah 5,018,183.74 dengan standar deviasi sebesar
Universitas Sumatera Utara
1.205. Nilai minimum ukuran perusahaan sebesar 12.476 dan nilai maksimum sebesar 53585933.
Tabel 4.2 Statistik Frekuensi Variabel Kualitas Ausitor
KAP
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Non Big Four
25 59.5
59.5 59.5
Big Four 17
40.5 40.5
100.0 Total
42 100.0 100.0
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 42 perusahaan, 25 diantaranya menggunakan jasa Kantor Akuntan Publik KAP Non Big
Four dengan persentase sebesar 59,5 . Sedangkan sebanyak perusahaan 17 atau sebesar 40,5 menggunakan jasa KAP The Big
Four.Hal ini menunjukan bahwa perusahaan manufaktur khususnya dalam industri makanan dan minuman food and beverages lebih
banyak menggunakan jasa audit KAP Non Big Four dari pada jasa audit KAP Big Four.
Tabel 4.3 Statistik Frekuensi Variabel Ketepatan Waktu
Penyampaian Laporan Keuangan TIMELINESS
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Tepat Waktu
9 21.4
21.4 21.4
Tepat Waktu 33
78.6 78.6
100.0 Total
42 100.0 100.0
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 42 perusahaan, 9 diantara 33 tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya ke Bursa Efek
Indonesia BEI dengan persentase sebesar 78,6 . Sedangkan sebanyak 9 perusahaan atau sebesar 21,4 tidak tepat waktu dalam
menyampaikan laporan keuangannya ke BEI. Hal ini menunjukan bahwa masih ada perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan
tidak tepat waktu.
4.1.2 Pengujian Model 1.
Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test
Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test dengan hipotesis:
H0 : Tidak ada perbedaan antara model dengan data Ha : Ada perbedaan antara model dengan data
Jika nilai statistik Hosmer and lemeshow’s of Fit Test lebih besar daripada 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan
berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena sesuai dengan data
observasinya.
Tabel 4.4 Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square
df Sig.
1 7.110
8 .525
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil pengujian pada tabel di atas diperoleh nilai Chi Square sebesar 3,874 dengan nilai Sig sebesar 0,525. Dari hasil
tersebut terlihat bahwa nilai Sig lebih besar dari pada alpha 0,05 yang berarti keputusan yang diambil adalah menerima H0 yang
berarti tidak ada perbedaan antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati. Itu berarti model regresi logistik
bisa digunakan untuk analisis selanjutnya.
2. Uji Model Fit
Uji ini digunakan untuk menilai model yang telah dihipotesiskan telah fit atau tidak dengan data. Pengujian dilakukan
dengan membandingkan nilai antara -2 log likelihood pada awal block number = 0 dengan nilai -2 log likelihood pada akhir block
number = 1. Adanya pengurangan nilai antara -2LL awal initial - 2LL function dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya -2LL
akhir menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data. Penurunan nilai -2 log likelihood menunjukkan bahwa model
penelitian ini dinyatakan fit, artinya penambahan - penambahan variabel bebas yaitu profitabilitas, ukuran perusahaan, serta
kualitas audit kedalam model penelitian akan memperbaiki model regresi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Block 0: Beginning Block
Iteration History
a,b,c
Iteration -2 Log
likelihood Coefficients
Constant Step 0 1
43.823 1.143
2 43.645
1.293 3
43.645 1.299
4 43.645
1.299 a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 43,645 c. Estimation terminated at iteration
number 4 because parameter estimates changed by less than ,001.
Block 1: Method = Enter Iteration History
a,b,c,d
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients Constant
ROA SIZE KAP
Step 1 1
41.946 .757 1.031
.000 .456
2 41.001
.711 1.759 .000
.678 3
40.703 .625 1.979
.000 .752
4 40.544
.531 2.043 .000
.815 5
40.489 .441 2.108
.000 .873
6 40.486
.417 2.133 .000
.887 7
40.486 .416 2.134
.000 .887
8 40.486
.416 2.134 .000
.887 a. Method: Enter
b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 43,645
d. Estimation terminated at iteration number 8 because parameter estimates changed by less than ,001.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1 dan 2 menunjukan perbandingan antara nilai -2LL blok pertama dengan -2LL blok kedua. Dari hasil perhitungan nilai
-2LL terlihat bahwa nilai blok pertama Block Number=0 adalah 43,645 dan nilai -2LL pada blok kedua Block Number=1 adalah
sebesar 40.486 dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi kedua lebih baik.
2. Model Summary
Model summary sama dengan pengujian R2 pada persamaan regresi linear. Dengan tujuan mengetahui sebarapa besar kombinasi
variabel independen mampu menjelaskan variasi variabel dependen.
Tabel 4.6 Model Summary
Step -2 Log
likelihood Cox Snell
R Square Nagelkerke R
Square 1
40.486
a
.072 .112
a. Estimation terminated at iteration number 8 because parameter estimates changed by less than
,001.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai R2 sebesar 0,112 atau 11, yang artinya variabel X profitabilitas,
ukuran perusahaan, dan kualitas auditor mempengaruhi variabel Y ketepatan waktu pelaporan keuangan sebesar 11 . Selebihnya
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel-variabel yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3 Uji Hipotesis 1. Pengujian Secara Simultan
Pada penelitian ini, menggunakan teknik analisis data dengan menggunakan regresi logistik. Berdasarkan hasil pengujian dengan
menggunakan SPSS versi 17.0 menghasilkan ouput sebagai berikut :
Tabel 4.7 Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df
Sig. Step 1 Step
3.159 3
.368 Block
3.159 3
.368 Model
3.159 3
.368
Berdasarkan tabel di atas menunjukan hasil bahwa secara simultan profitabilitas, ukuran perusahaan, dan kualitas auditor
tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal ini dilihat dari hasil Chi-Square X
2
hitung sebesar 3.159 sedangkan dari tabel Chi-Square tingkat signifikan sebesar 5 atau
0,05 dan derajat bebas = 3 diperoleh Chi-Square X
2
0,95 = 7,8147.
2. Pengujian Secara Parsial
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan menggunakan regresi logistik untuk mengetahui pengaruh secara
parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel
Universitas Sumatera Utara
dependent. Bardasarkan hasil pengujian dengan menggunakan SPSS versi 17.0 menghasilkan output sebagai berikut.
Tabel 4.8 Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. ExpB
95 C.I.for EXPB Lower
Upper Step 1
a
ROA 2.134 5.495 .151 1 .698 8.449
.000 401908.611 SIZE
.000 .000 .485 1 .486 1.000 1.000 1.000
KAP .887 1.011 .771 1 .380 2.428
.335 17.596
Constant .416 .816 .260 1 .610 1.516 a. Variables entered on step 1: ROA, SIZE, KAP.
Tabel diatas menunjukkan hasil pengujian dengan regresi logistik pada tingkat signifikansi 5. Dari pengujian regresi logistik ini maka
diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
= 0.416 + 2.134 ROA + SIZE + 0.887 K.Auditor + ε
H1 : Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan
ROA mempunyai tingkat signifikansi 0.698 dan lebih besar dari tingkat signifikansi 0.05, sehingga profitabilitas yang diproksikan dengan ROA
tidak dapat diterima, artinya profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
H2 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
Ukuran perusahaan yang diproyeksikan dengan total aktiva mempunyai signifikansi 0.486 yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0.05, dimana
hal ini dapat diartikan bahwa variabel ukuran perusahaan yang diproksikan dengan total aktiva tidak dapat diterima.
H3 : Kualitas auditor berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Kualitas Auditor mempunyai tingkat signifikansi 0.380 yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0.05, sehingga Kualitas Auditor tidak dapat
diterima, artinya Kualitas Auditor tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis secara statistik dengan regresi logistik, maka terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai faktor
faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Berikut ini akan dibahas beberapa temuan hasil penelitian :
4.2.1 Pengaruh Return On Assets ROA Terhadap Penyampaian Kaporan Keuangan
Hasil uji regresi logistik dalam profitabilitas perusahaan yang diukur dengan Return on Asset, menunjukkan bahwa profitabilitas tidak
mempengaruhi secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Hasil ini tidak sesuai dengan logika teori yang ada
dalam hal ini Signalling theory dan teori agensi serta hasil penelitian yang dilakukan oleh Na’im 1999, Respati 2004, dan Hilmi dan Ali 2008, di
Universitas Sumatera Utara
mana pengumuman laba yang berisi berita baik cenderung untuk dipercepat dan berita buruk cenderung untuk ditunda. Hal ini karena para
manajer sebagai agen ingin menunjukkan kinerja perusahaan yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh para prinsipal sehingga akan dipercaya
untuk mengelola perusahaan untuk periode jangka panjang, disamping harapan adanya berupa saham atau bonus atas kinerja mereka.
4.2.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan
Terhadap Penyampaian Laporan Keuangan
Variabel ukuran perusahaan yang diproksikan dengan total aktiva mempunyai tingkat signifikansi 0.486 yang lebih besar dari tingkat
signifikansi 0.05, dimana hal ini dapat diartikan bahwa variabel ukuran perusahaan yang diproksikan dengan total aktiva dapat diterima. Dengan
demikian, pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan.
4.2.3 Pengaruh Kualitas Auditor Terhadap Penyampaian Laporan Keuangan
Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa kualitas auditor dalam hal ini Kantor Akuntan Publik tidak mempengaruhi ketepatan
waktu pelaporan keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Anissa 2004, namun tidak sesuai dengan logika teori
dalam penelitian ini. Dalam hal manajer sebagai agen yang telah diberikan wewenang untuk mengelola perusahaan oleh prinsipal akan cenderung
Universitas Sumatera Utara
memilih Kantor Akuntan Publik yang berkualitas untuk menilai laporan keuangan perusahaan karena dinilai lebih efektif dalam mengaudit dan
menghasilkan laporan audit yang sesuai dengan kewajaran laporan keuangan perusahaan.. Hal ini dapat dilihat pada gambaran umum obyek
perusahaan bahwa sebagian besar perusahaan baik yang tepat waktu atau tidak tepat waktu dalam pelaporan keuangan perusahaan diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik yang termasuk dalam The Big Four. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada jaminan dalam ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan dengan informasi tentang kualitas auditor.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai faktor -faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan
makanan dan minuman di Indonesia dengan menggunakan sampel sebanyak 14 perusahaan pada tiga periode dari tahun 2009, 2010, 2011, sehingga didapatkan
jumlah sampel n sebanyak 14 x 3 = 42 sampel. Dari hasil penelitian data dan pembahasan yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Obyek penelitian terdiri dari 9 perusahaan tepat waktu pada tahun 2009,
13 perusahaan tepat waktu pada tahun 2010 dan 11 perusahaan tepat waktu pada tahun 2011. Sedangkan untuk perusahaan tidak tepat waktu
sebanyak 5 perusahaan pada tahun 2009, 1 perusahaan pada tahun 2010 dan 3 perusahaan pada tahun 2011. Dari angka tersebut menunjukkan
bahwa secara keseluruhan perusahaan yang tepat waktu lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan yang tidak tepat waktu dalam pelaporan
keuangan ke Bapepam. 2.
Hasil pengujian dengan regresi logistik menunjukkan bukti empiris bahwa profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan perusahaan. Hal ini sejalan dengan teori penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dyer dan MC Hug 1975 ,
Made Gede 2004 , dan Rachmat Saleh 2004 .
Universitas Sumatera Utara
3. Hasil pengujian dengan regresi logistik menunjukkan bukti empiris bahwa
ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Hal ini sejalan dengan teori
penelitian yang dilakukan Naim 1999 dan Rachmat Saleh 2004. 4.
Hasil pengujian dengan regresi logistik menunjukkan bukti empiris bahwa kualitas auditor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan perusahaan. Hal ini sejalan dengan teori penelitian yang dilakukan Made Gede 2004
5.2 Keterbatasan