kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ia dikenal dalam masyarakat. Anomaly ukuran perusahaan lebih disebabkan operasi ketersediaan informasi
yang terpublikasi. Jumlah informasi yang terpublikasi untuk perusahaan meningkat sesuai dengan peningkatan ukuran perusahaan.
Ukuran perusahaan dapat menunjukkan seberapa besar informasi yang terdapat di dalamnya, sekaligus mencerminkan kesadaran dari pihak
manajemen mengenai pentingnya informasi, baik bagi pihak eksternal perusahaan maupun pihak internal perusahaan. Semakin besar ukuran
perusahaan, maka semakin banyak pula informasi yang terkandung di dalamnya. Pihak manajemen harus mengolah informasi tersebut dengan baik
untuk dilaporkan pada pihak yang berkepentingan. Jika pihak manajemen tidak bersedia mengolah informasi tersebut dengan baik , maka laporan
keuangan yang dihasilkan tidak akan bisa mencerminkan keadaan dari kondisi perusahaan. Bahkan bisa saja laporan keuangan tersebut akan terlihat
dibuat secara sembarangan asal jadi. Dengan demikian, pihak–pihak yang berkepentingan yang menggunakan laporan keuangan akan memandang
bahwa kinerja perusahaan tersebut buruk. Jika hal itu terjadi, maka eksistensi perusahaan tidak akan bisa bertahan lama. Ukuran perusahaan dalam
penelitian ini diproksikan dengan total assets.
2.2.7 Kualitas auditor
Menurut Belkaoiu 2006:85 Kulitas auditor didefinisikan sebagai probabilitas bahwa laporan keuangan tidak memuat penghilangan ataupun
kesalahan penyajian yang material.Kualitas audit juga didefinisikan dari segi
Universitas Sumatera Utara
risiko audit, dengan jasa bermutu tinggi akan mencerminkan risiko audit yang lebih kecil.
De Angelo 1981 mendefinisikan kualitas audior sebagai probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu
pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa KAP yang besar akan berusaha untuk menyajikan
kualitas audit yang lebih besar dibandingkan dengan KAP yang kecil. Probabilitas penemuan suatu pelanggaran tergantung pada kemampuan
teknikal auditor dan independensi auditor tersebut. Beberapa penelitian seperti De Angelo 1981; Goldman Barlev 1974; Nichols Price 1976
umumnya mengasumsikan bahwa auditor dengan kemampuannya akan dapat menemukan suatu pelanggaran dan kuncinya adalah auditor tersebut harus
independen. Tetapi tanpa informasi tentang kemampuan teknik seperti pengalaman audit, pendidikan, profesionalisme, dan struktur audit
perusahaan, kapabilitas dan independensi akan sulit dipisahkan. Deis dan Giroux 1992 melakukan penelitian tentang empat hal yang
dianggap mempunyai hubungan dengan kualitas audit yaitu 1 lama waktu auditor telah melakukan pemeriksaan terhadap suatu perusahaan tenure,
semakin lama seorang auditor telah melakukan audit pada klien yang sama maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin rendah, 2 jumlah klien,
semakin banyak jumlah klien maka kualitas audit akan semakin baik karena auditor dengan jumlah klien yang banyak akan berusaha menjaga reputasinya,
3 kesehatan keuangan klien, semakin sehat kondisi keuangan klien maka
Universitas Sumatera Utara
akan ada kecenderungan klien tersebut untuk menekan auditor agar tidak mengikuti standar, dan 4 review oleh pihak ketiga, kualitas sudit akan
meningkat jika auditor tersebut mengetahui bahwa hasil pekerjaannya akan direview oleh pihak ketiga.
Pada umumnya KAP dibagi menjadi 2, yaitu KAP The Big Four dan KAP non The Big Four. KAP yang tergolong Empat besar The Big Four,
yaitu: Ernst Young EY, Price Water House Coopers PwC, Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG, dan Deloitte Touche Tohmatsu. Kantor
akuntan publik di Indonesia yang berafiliasi dengan the big four adalah: 1. KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja – Ernst Young EY
2. KAP Osman Bing Satrio - Deloitte Touche Tohmatsu 3. KAP Sidharta, Sidharta, Widjaja - Klynveld Peat Marwick Goerdeler
KPMG 4. KAP Haryanto Sahari - Price Water House Coopers PwC
Keempat KAP tersebut diatas merupakan KAP terbesar di dunia. Sehingga bagi KAP di Indonesia yang berafiliasi dengan salah satu dari the
big four tersebut, maka KAP tersebut juga termasuk dalam KAP besar. Pengklasifikasian besaran KAP tersebut dilihat dari banyaknya klien yang
telah ditangani oleh the big four tersebut. Sehingga kepercayaan publik akan lebih tinggi, karena KAP the big four memiliki standar kompetensi yang lebih
baik dari KAP non the big four.
Universitas Sumatera Utara
H
1
H
2
H
3
2.3 Kerangka Penelitian