BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan berkaitan dengan permasalahan penelitian
ini.
a. Dyer dan McHugh 1975
Meneliti profil ketepatan waktu pelaporan keuangan dan normalitas keterlambatan dengan menggunakan 120 perusahaan di Australia periode 1965-
1971 dan dengan menggunakan faktor ukuran perusahaan, tanggal berakhimya tahun buku, dan profitabilitas. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa ukuran
perusahaan, tanggal berakhirnya tahun buku berpengaruh dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, sedangkan profitabilitas tidak signifikan
mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan.
b. Davis dan Whittred 1980
Meneliti secara empiris efek dari pelaporan audit terhadap ketepatan waktu laporan tahunan keuangan Australia. Populasi dari penelitian ini perusahaan
Australia yang terdaftar di Sydney Stock Exchange Library untuk tahun 1972 - 1977 yaitu sebanyak 245 perusahaan sampel. Data yang digunakan berasal dari
laporan keuangan tahunan masing-masing perusahaan sample. Tiga reporting lag Prelimenary lag, signature lag, dan total lag merupakan salah satu faktor
penelitian ini, faktor lain adalah opini auditor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata- rata total lag adalah 117 hari, dengan minimal 28 hari dan maksimal
Universitas Sumatera Utara
141 hari. Hasil ini menunjukkan 50 perusahaan melaporkan laporan tahunannya 12 hari lebih cepat dari tahun sebelumnya.Pada variabel opini auditor perusahaan
yang mendapatkan opini qualified cenderung memiliki total lag yang lebih lama, fenomena ini terjadi karena proses pemberian pendapat qualified tersebut
melibatkan negosiasi dengan klien.
c. Carslaw dan Kaplan 1991
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan 1991 menyatakan bahwa keterlambatan pelaporan keuangan berhubungan positif
dengan opini audit yang diberikan oleh akuntan publik dan perusahaan yang tidak menerima unqualified opinion memiliki audit delay yang lebih lama. Berarti,
perusahaan yang mendapatkan unqualified opinion dari auditor untuk laporan keuangannya cenderung akan lebih tepat waktu dalam menyampaikan laporan
keuangannya karena unqualified opinion merupakan good news dari auditor dan cenderung tidak akan tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya
apabila menerima opini selain unqualified opinion karena hal tersebut dianggap bad news.
d. Na’im 1999
Melakukan penelitian mengenai “Nilai informasi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan analisis empirik regulasi informasi di Indonesia”.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa faktor opini audit, ukuran perusahaan, financial distress yang diukur dengan Debt to Equity Ratio DER tidak secara
signifikan berhubungan dengan ketepatan waktu pelaporan, sedangkan
Universitas Sumatera Utara
profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
e. Made Gede 2004