seperti tahun 2008 jumlah karyawan tetap perusahaan berjumlah 378 orang, dan karyawan tidak tetapnya berjumlah 68 orang, untuk tahun 2009 jumlah karyawan tetap
perusahaan berjumlah 369 orang, dan karyawan tidak tetapnya berjumlah 97 orang dan tahun 2010 jumlah karyawan tetap perusahaan berjumlah 395 orang, dan karyawan tidak
tetapnya berjumlah 71 orang. Hal ini menyebabkan perusahaan harus mengeluarkan biaya turn over pada tahun 2008 sebesar Rp9.470.783,00, pada tahun 2008 sebesar
Rp9.877.039,00 dan tahun 2010 sebesar Rp9.895.640,00. Perusahaan juga telah memberikan investasi pada manusia berupa beban karyawan pada tahun 2008 sebesar
Rp10.684.350.000, pada tahun 2009 sebesar Rp10.677.650.000 dan pada tahun 2010 sebesar 10.686.876.000. PT.Pos, 2011
Untuk itu perlu dilakukan pengukuran human capital pada perusahaan yang bertujuan untuk mengetahui kapan pengembalian modal yang akan diberikan manusia .
1.2. Rumusan Masalah
PT.Pos Indonesia Persero Cabang Medan sudah menginvestasikan dana yang cukup besar untuk mengembangkan modal manusia yang dimiliki, ternyata perusahaan
belum mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan oleh karyawannya dan belum mengetahui besarnya pengembalian investasi yang mungkin diperoleh. Tanpa adanya
pengukuran human capital maka perusahaan tidak akan mengetahui besarnya pengembalian investasi karyawannya. Sehingga perlu dilakukan pengukuran sumber daya
manusia sebagai human capital pada PT. Pos Indonesia Persero Cabang Medan.
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitan
Adapun tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengembalian return dari setiap pengeluaran yang dilakukan dalam rangka
mengembangkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia.
1.4. Batasan dan Asumsi Penelitian
Batasan-batasan pada penelitian ini antara lain: 1.
Penelitian dilakukan di Jl. Pos No 1 Medan dan penelitian hanya dilakukan pada PT Pos Indonesia Cabang Medan.
2. Pengukuran dilakukan dengan mengambil data perusahaan pada tahun 2008-
2010.
3. Penelitian membatasi pada human capital berdasarkan biaya yang dikeluarkan
perusahaan berdasarkan metode Return of Invesment of Human Capital sumber- sumber yang telah dikeluarkan dalam rangka memperoleh dan mengembangkan
tenaga kerja. Meliputi Biaya Remunerasi, Biaya Contingensi, Biaya Absen, Biaya Turn Over.
Asumsi pada penelitian ini antara lain: 1. Pendapatan diperoleh tidak melihat keterkaitan antara kolaborasi manusia dan
mesin atau peralatan.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1.
Peninjauan aspek human capital memungkinkan seseorang untuk dinilai berdasarkan kontribusi yang akan diberikan kepada perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
2. Menjadi masukan bagi perusahaan sebagai upaya dalam peningkatan kinerja
perusahaan.
1.6. Sistematika Laporan
Sistematika penulisan laporan Tugas Akhir adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, serta
asumsi-asumsi yang digunakan selama penelitian berlangsung.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini berisikan sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, lokasi perusahaan, kegiatan usaha perusahaan, organisasi
manajemen, serta tenaga kerja perusahaan.
BAB III LANDASAN TEORI
Pada bab ini diuraikan teori-teori yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang dikaji dalam tugas akhir ini, rumus, metode dan
pendekatan yang digunakan sebagai dasar pemecahan masalah. Landasan teori ini mencakup tentang latar belakang dan pengertian
human capital, pengukuran human capital terhadap proses maupun terhadap finansial.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini berisikan mengenai jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, rancangan penelitian, variabel penelitian, jenis dan
sumber data, metode pengolahan data, langkah-langkah pengumpulan dan pengolahan data, analisis dan pemecahan masalah,
serta kesimpulan dan saran.
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab pengumpulan dan pengolahan data berisi tentang pengumpulan data, yaitu data-data yang berhubungan dengan Biaya Remunerasi,
Biaya Contingensi, Biaya Absen, Biaya Turn Over.
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
Pada bab ini akan dianalisis mengenai dampak human capital dalam aspek financial human capital.
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menyajikan kesimpulan yang diperoleh dari pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan. Kemudian, saran diberikan untuk
memberikan hasil dari penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Pos Indonesia sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara yang ada di Indonesia didirikan pada tanggal 26 Agustus 1746 oleh Gubernur Jendral G. W Barron
Van Inhoff. Kantor pos yang pertama didirikan di kota Batavia yang dikenal saat ini dengan kota jakarta. Menyadari akan pentingnya komunikasi tersebutlah yang menjadi
alasan didirikannya kantor pos, guna memenuhi kebutuhan masyarakat agar dapat berhubungan dengan relasi yang berada dan jauh dari lokasi tempat tinggal mereka.
Kantor pos yang ada di Medan ini sendiri berdiri pada tahun 1901 dan dinamakan sebagain Kantor Pos Medan. Seiring dengan perkembangan peranan Kantor
Pos dalam masyarakat dan dengan munculnya berbagai teknologi baru seperti telegraf dan telepon tahun 1907, dibentuklah Jawatan Pos, Telegraf dan Telepon Jawatan PTT.
Jawatan ini merupakan bagian dari departemen perusahaan milik colonial Belanda berdasarkan UU Perusahaan Negara Hindia Belanda.
Kantor PTT pertama berkedudukan di Welterverden Gambir Jakarta antara tahun 1922-1923 dan dipindahkan kegedung Dinas Pekerjaan Umum Bandung. Selama
masa pendudukan Jepang, jawatan PTT terpecah-pecah mengikuti struktur organisasi pemerintahan militer Jepang, sehingga terbagi menjadi PTT Sumatera, PTT Jawa, dan
PTT Sulawesi. Pada saat kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 pemuda-pemudi
Indonesia berhasil merebut PTT Republik Indonesia dan mengangkat Soeharto sebagai pempinan, R Dijar sebagai wakilnya. Dalam perkembangan selanjutnya PTT dinyatakan
memenuhi syarat untuk berubah status Perusahaan Negara PN sesuai dengan peraturan
Universitas Sumatera Utara
pemerintah Pengganti Undang-Undang Perpu No. 19 tahun 1960. Berdasarkan PP No 1961 status jawatan PTT di ubah menjadi PN Pos dan Telekomunikasi PN Postel.
Pada tahun 1965 PN Ponsel dipecah menjadi dua perusahaan bidang pos dan telekomunikasi yaitu PN Pos dan Giro berdasarkan PP No. 30 tahun 1965. Selanjutnya
status Pos dan Giro menjadi Perum Pos dan Giro berdasarkan PP No, 19 tahun 1978, dan diperbaharui dengan PP No.24 tahun 1984. Berdasarkan PP No. 5 tahun 1995 tentang
perubahan status Perum Pos dan Giro ditetapkan menjadi PT. Pos Indonesia Persero adalah UU No.1 Tahun 1995 tentang perusahaan perseroan. Peraturan pemerintah No 5
1995 tentang pengalihan bentuk Umum Perum Pos dan Giro menjadi perusahaan Persero, lembaga Negara RI tahun 1995 nomor 11.
Anggapan dasar PT. Pos Indonesia Persero yang tercantum dalam akta notaris Sujipto Nomor 117 tanggal 20 Juni 1995 tentang pendirian perusahan persero PT. Pos
Indonesia sebagaimana telah diubah dengan akta notaris Sujipto, SH Nomor 89 tanggal 21 September 1998 dan Nomor 11 tanggal 21 September 1998.
2.2. Visi dan Misi Perusahaan