Absorpsi minuman beroksigen masuk ke kapiler membran mukosa saluran cerna kemudian ke vena portal dan masuk ke sirkulasi hati serta ke seluruh sirkulasi
tubuh. Peningkatan oksigen dalam darah ini akan mencapai organ tubuh mengikuti jalur hematogen Pakdaman, 1985.
2.5.3. Manfaat minuman beroksigen pada latihan fisik
Oksigen diperlukan tubuh untuk reaksi oksidasi. Pada manusia, oksigen diangkut melalui darah oleh hemoglobin dari paru
– paru ke jaringan. Minuman beroksigen mampu berdifusi ke dalam darah melalui absorpsi di saluran intestinal dan
mukosa lainnya setelah dikonsumsi Pakdaman, 1985. Jenkins dkk melaporkan bahwa dijumpai peningkatan waktu ketahanan sebesar 11 pada latihan fisik
yang mengkonsumsi minuman beroksigen Jenkins et al, 2002.
2.5.4. Pengaruh minuman beroksigen terhadap fungsi paru
Pakdaman menyatakan bahwa pemberian minuman beroksigen dapat mengurangi hipoksia termasuk asma, mencegah hipoventilasi karena penurunan fungsi saluran
napas termasuk pada trauma paru, penyakit paru obstruktif, dan lain-lain Pakdaman, 1985. Sebuah studi pada tahun 1997 pada
Texas Women’s University mendapati pelari jarak 5 km yang minum air beroksigen lebih cepat berlari dengan
VO
2max
yang lebih tinggi dibandingkan yang minum air biasa. Tetapi pada penelitiannya, Wilmert N dkk menyimpulkan minuman beroksigen tidak
memberikan pengaruh terhadap VO
2max
Wilmert et al, 2002. Matondang dalam penelitiannya tentang pengaruh minuman beroksigen
terhadap fungsi paru dan VO
2max
pada anak SLTP menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara mengkonsumsi air beroksigen dengan air minum biasa saat
latihan fisik terhadap perubahan VEP1, KVP, frekuensi napas, dan nilai VO
2max
Matondang, 2008.
2.6. Kerangka teori penelitian
Latihan fisikolahraga adalah pergerakan tubuh yang dilakukan oleh otot dengan terencana dan berulang yang menyebabkan peningkatan pemakaian energi dengan
Universitas Sumatera Utara
tujuan untuk memperbaiki kebugaran fisik. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi latihan fisik, lingkungan, cairan, dan IMT Indeks Masa Tubuh.
Pada penelitian ini ketiga faktor tersebut IMT, lingkungan, dan cairan dipertimbangkan. Adapun latihan fisik yang dilakukan adalah berupa treadmill
yang merupakan latihan fisikolahraga aerobik lebih empat menit. Selama latihan fisik, ada tiga sistem yang memberi respons atau pengaruh dari latihan
fisik tersebut, yaitu sistem kardiovaskular, sistem pernapasan dan sistem otot skeletal. Pada sistem pernapasan, terjadi peningkatan ventilasi yang ditandai
dengan peningkatan frekuensi pernapasan, PCO
2
dan PO
2
masih dalam batas normal. Sedangkan ventilasi itu sendiri dipengaruhi oleh fungsi paru yaitu VEP1
dan KVP. Meskipun pembagian latihan fisik terdiri dari aerobik dan anaerobik, tapi sering kedua jenis latihan fisik tersebut terdapat bersamaan. Bila latihan fisik
menggunakan sistem energi anaerobik asam laktat, maka terjadi penurunan pada pH.
Pada latihan fisik juga terjadi peningkatan kebutuhan oksigen yang digunakan untuk kontraksi otot selama latihan fisik. Hal ini terlihat pada sistem
otot skeletal yang membutuhkan energi yang tinggi untuk dikirim ke jaringan otot selama latihan fisik. Pada sistem kardiovaskular yang mengalami perubahan saat
latihan fisik adalah jantung dan sirkulasi perifer. Pada jantung, terjadi peningkatan denyut jantung dan curah jantung. Kemudian diikuti oleh perubahan pada sirkulasi
perifer berupa peningkatan tekanan darah. Sedangkan pada sistem respirasi akan terjadi terjadi penurunan kapasitas faal paru yang meliputi VEP1 dan KVP, yang
diikuti dengan peningkatan laju nafas. Minuman beroksigen adalah minuman yang mengandung oksigen 7-10
kali lebih banyak dari air biasa. Air beroksigen ini mampu berdifusi ke dalam darah melalui absorpsi di saluran intestinal dan mukosa lainnya setelah
dikonsumsi. Sehingga diharapkan air tersebut dapat memberikan tambahan oksigen selama melakukan latihan fisik yang menyebabkan frekuensi napas tidak
meningkat, dan fungsi paru tidak menurun, namun kebutuhan oksigen terpenuhi sehingga tidak terjadi kelelahan yang cepat. Oleh karena oksigen yang diperoleh
adalah berupa minuman yang masuk ke saluran cerna kemudian masuk ke
Universitas Sumatera Utara
pembuluh darah dan selanjutnya dikirim ke jaringan, dalam hal ini adalah otot skeletal, maka dalam penyerapannya di saluran cerna, terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhinya seperti tertera pada gambar berikut.
Gambar 1. Kerangka teori penelitian Keterangan:
Ruang lingkup penelitian Pengaruh langsung
Faktor yang berpengaruh pada latihan fisik:
- Jenis latihan fisik
- Lingkungan
- Cairan
- IMT
Tekanan darah
Sistem kardiovaskular
Fungsi paru -
VEP1 -
KVP Sistem
respirasi
pH Curah
jantung Denyut
jantung
PO2 N PCO2
Frekuensi napas
Transpor oksigen
Kebutuhan o2 O2 uptake
VO
2max
Sistem otot skeletal
Air beroksigen Absorpsi usus
Pembuluh darah Energi
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka konsep
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Gambar 2. Kerangka konsep penelitian
3.2. Definisi operasional
- Latihan fisik pada penelitian ini adalah latihan fisik dengan menggunakan
treadmill. -
Minuman beroksigen adalah minuman yang mengandung oksigen 7 - 10 kali lebih banyak dibandingkan air biasa.
- Air minum biasa adalah air minum dalam kemasan yang terbukti tidak
menimbulkan efek. -
IMT adalah Indeks Masa Tubuh, berat badan kg dibagi tinggi badan m kuadrat.
- VEP1 volume ekspirasi paksa dalam 1 detik adalah jumlah udara dalam
liter yang dapat dikeluarkan pada satu detik pertama suatu ekspirasi paksa setelah inspirasi maksimal.
- Latihan fisik
- Minuman beroksigen
- Minuman air putih biasa
plasebo -
VEP1 -
KVP -
Frekuensi napas Variabel dependen
Variabel independen
Universitas Sumatera Utara