BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode parallel group pre and post test design yakni mengukur nilai VEP1, KVP, dan frekuensi napas
sebelum dan sesudah melakukan latihan fisik pada laki-laki kelompok usia 19-22 tahun yang diberi minuman beroksigen dibandingkan dengan yang diberi
minuman air biasa.
4.2. Waktu dan tempat penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Pengambilan dan pengumpulan data akan dilakukan
selama bulan November sampai Desember 2011.
4.3. Populasi dan sampel penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2008, 2009, dan 2010. Subyek penelitian yang
dipergunakan pada penelitian ini adalah laki-laki usia 19-22 tahun yang dipilih dengan cara simple random sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak yang
sederhana. Pemilihan sampel dipilih yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian ini.
Kriteria inklusi : -
mahasiswa FK USU 2008, 2009 dan 2010 -
berumur 19-22 tahun -
sehat jasmani -
tidak melakukan olahraga rutin Kriteria eksklusi :
- memiliki riwayat penyakit berat
- merokok, mengkonsumsi alkohol
- IMT kurang dari 19 kgm
2
atau lebih dari 25 kgm
2
Universitas Sumatera Utara
Adapun besarnya sampel ditentukan dengan rumus berikut ini Haryuna, 2011.
n
1
= n
2
= 2 Zα + ZβS
2
X
1
– X
2
S = Simpang baku dari kedua kelompok = 6
Zα = Tingkat kepercayaan 95 = 1,96
Zβ = Kekuatan uji = 80 = 0,20 = 0,842
X
1
– X
2
= Perbedaan klinis yang diinginkan = 5,5
Dengan menggunakan rumus di atas didapat jumlah sampel 19 orang per kelompok.
4.4. Teknik pengumpulan data
1. Subyek yang diikutsertakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa laki-
laki FK USU kelompok umur 19-22 tahun yang memenuhi kriteria inklusi. 2.
Data dasar subyek meliputi berat badan, tinggi badan, dan usia dicatat dalam satu lembaran isian lampiran.
3. Kemudian secara acak sederhana, subyek yang berjumlah 38 orang, dibagi
ke dalam dua kelompok, yaitu 19 orang kelompok kontrol minum air biasa, merk Aqua® dan 19 orang kelompok perlakuan minum air
beroksigen, merk Oxion®. Lima belas menit sebelum latihan fisik dilakukan, subyek pada kelompok kontrol diberi 400 cc air putih, dan
subyek pada kelompok perlakuan diberi minuman beroksigen sebanyak 400 cc.
4. Kemudian dilakukan pengukuran kapasitas vital paru sebelum latihan
fisik. Subyek diminta melakukan inspirasi maksimal, dilanjutkan dengan ekspirasi maskimal melalui pipa penghembus yang dihubungkan dengan
spirometer sebanyak tiga kali. Nilai VEP1 dan KVP tertinggi yang diperoleh dicatat di lembar pengamatan. Frekuensi napas dihitung selama
30 detik, kemudian dikali dua, dan dicatat hasilnya di lembar penelitian.
Universitas Sumatera Utara
5. Latihan fisik memakai alat diminta untuk berlari menggunakan treadmill
Cardiosoft GE Stress Test System T-2100 dengan menggunakan protokol Balke modifikasi yang dilakukan selama 12 menit.
6. Diperiksa kembali nilai VEP1 dan KVP dengan spirometer dengan
prosedur yang sama seperti di atas. Frekuensi napas juga diukur kembali dengan cara yang sama seperti sebelumnya.
4.5. Pengolahan dan Analisa Data