1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan sebagai berikut.
Apakah ada perbedaan pengaruh antara pemberian air minum beroksigen dibanding air minum biasa terhadap perubahan VEP1, KVP, dan frekuensi napas
pada dewasa berusia 19-22 tahun yang melakukan latihan fisik?
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh pemberian air minum beroksigen dibandingkan dengan air minum biasa terhadap
perubahan VEP1, KVP, dan frekuensi napas pada laki-laki berusai 19-22 tahun setelah melakukan latihan fisik.
1.3.2. Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah : 1.
Mengetahui perbedaan rata-rata nilai VEP1 sesudah melakukan latihan fisik antara kelompok peminum air beroksigen dengan peminum air biasa.
2. Mengetahui perbedaan rata-rata nilai KVP sesudah melakukan latihan fisik
antara kelompok peminum air beroksigen dengan peminum air biasa. 3.
Mengetahui perbedaan rata-rata nilai frekuensi napas sesudah melakukan latihan fisik antara kelompok peminum air beroksigen dengan peminum
air biasa. 4.
Membuktikan kebenaran manfaat minuman beroksigen seperti yang dijanjikan produsen.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bidang Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data pendukung bagi penelitian
selanjutnya tentang pengaruh pemberian air minum beroksigen terhadap
Universitas Sumatera Utara
terhadap perubahan VEP1, KVP, dan frekuensi napas pada dewasa berusia 19- 22 tahun setelah melakukan latihan fisik.
2. Bidang Pendidikan Proses penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk melatih berpikir
secara logis dan sistematis serta mampu menyelenggarakan penelitian berdasarkan metode yang benar.
3. Bidang Pelayanan Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang benar
bagi masyarakat tentang manfaat mengkonsumsi air beroksigen yang saat ini sangat mudah ditemukan di pasar bebas.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anatomi dan fisiologi paru-paru
Fungsi utama paru-paru adalah untuk pertukaran gas antara udara atmosfer dan darah. Dalam menjalankan fungsinya, paru-paru ibarat sebuah pompa mekanik
yang berfungsi ganda, yakni menghisap udara atmosfer ke dalam paru inspirasi dan mengeluarkan udara alveolus dari dalam tubuh ekspirasi. Untuk melakukan
fungsi ventilasi, paru-paru mempunyai beberapa komponen penting, antara lain Guyton, 1983 ; Wenzel dan Larsen, 1996 :
a. Dinding dada yang terdiri dari tulang, otot, saraf perifer.
b. Parenkim paru yang terdiri dari saluran napas, alveoli, dan pembuluh
darah. c.
Dua lapisan pleura, yakni pleura viseralis yang membungkus erat jaringan parenkim paru, dan pleura parietalis yang menempel erat ke dinding toraks
bagian dalam. Di antara kedua lapisan pleura terdapat rongga tipis yang normalnya tidak berisi apapun.
d. Beberapa reseptor yang berada di pembuluh darah arteri utama.
Volume paru-paru dibagi menjadi empat macam, yakni Guyton, 1983 : a.
Volume tidal merupakan volume udara yang diinspirasikan dan diekspirasikan pada setiap pernapasan normal;
b. Volume cadangan merupakan volume tambahan udara yang dapat
diinspirasikan di atas volume tidal normal; c.
Volume cadangan ekspirasi merupakan jumlah udara yang masih dapat dikeluarkan dengan ekspirasi kuat setelah akhir suatu ekspirasi;
d. Volume residual adalah volume udara yang masih tersisa di dalam paru-
paru setelah melakukan ekspirasi kuat. Dalam menguraikan peristiwa-peristiwa pada siklus paru-paru, juga
diperlukan kapasitas paru-paru yaitu Guyton, 1983: 1. Kapasitas inspirasi
2. Kapasitas residual fungsional
Universitas Sumatera Utara