Perpajakan. Menurut pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan yang
menyatakan bahwa yang menjadi subjek pajak adalah :
a. 1. Orang Pribadi dan 2. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak.
b. Badan. c. Bentuk usaha tetap merupakan subjek pajak yang perlakuan perpajakannya dipersamakan
dengan subjek pajak badan. Safri, 2003 : 76
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Adapun yang menjadi ruang lingkup yang paling mendasar dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM ini adalah sebagai berikut :
1. Prosedur pelaksanaan pembayaran dan pelaporan Pajak Penghasilan Badan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia, dan
2. Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan pembayaran dan pelaporan Pajak Penghasilan Badan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia.
E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Adapun sumber-sumber data yang diperlukan penulis untuk mendukung pembuatan laporan ini adalah :
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini, penulis melakukan berbagai persiapan dimulai dari pembuatan dan pencarian bahan proposal, perbaikan proposal, penentuan dosen
pembimbing sehingga ada konsultasi dengan pihak dosen, dan penentuan tempat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM.
Universitas Sumatera Utara
2. Studi Literatur
Penulis mencari berbagai sumber-sumber seperti buku-buku, majalah, undang-undang, maupun literatur yang berhubungan dengan objek Praktik Kerja
Lapangan Mandiri PKLM.
3. Observasi Lapangan
Pengamatan yang dilakukan sesuai dengan data yang ada pada Kantor Pelayanan Pajak yang bersangkutan mengenai objek studi yaitu mengenai
pelaksanaan pembayaran dan pelaporan Pajak Penghasilan Badan.
4. Pengumpulan Data
Penulis mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk penyusunan laporan akhir berkaitan dengan target melalui :
a. Data Primer
: - Wawancara - Pengamatan
b. Data Sekunder : - Studi Kepustakaan
: - Dokumentasi
5. Analisis Data dan Evaluasi
Penulis menganalisis data yang diperoleh agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka penulis menggunakan analisa yang bersifat kualitatif yakni teknik
analisa data yang bersifat pada pemikiran, pengetahuan, dan penjelasan dengan kata- kata yang sistematis atau teori yang ada, sehingga permasalahan dapat terungkap
secara objektif dan analisa yang bersifat kuantitatif.
F. Metode Penelitian
Penulis menggunakan dua metode penelitian yaitu metode interview dan metode dokumentasi.
Universitas Sumatera Utara
1. Metode Wawancara Interview
Yaitu melakukan interview langsung kepada kepala seksi dan karyawan seksi pembayaran dan pelaporan Pajak Penghasilan Badan yang dianggap mampu
memberikan masukan.
2. Metode Dokumentasi
Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan membuat daftar dokumentasi yang berhubungan dengan pembayaran dan pelaporan Pajak
Penghasilan Badan.
3. Metode Pengamatan Observasi
Yaitu melakukan pengamatan langsung kepada objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam melengkapi
penulisan laporan ini.
G. Sistematika Penulisan Laporan
Setiap laporan yang baik harus memiliki sistematika yang teratur dan baik sehingga mudah dimengerti dan setiap orang yang membaca dapat memahami isi
daripada laporan tersebut secara tahap demi tahap, mulai dari awal hingga akhir dari laporan ini. Penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM ini dibagi
atas beberapa bab dan setiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Perincian mengenai isi bab demi bab dapat diuraikan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang yang menjadi dasar pemikiran dalam penyusunan laporan, tujuan dan manfaat Praktik
Kerja Lapangan Mandiri PKLM, ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan
Universitas Sumatera Utara
Mandiri PKLM, metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM, analisis data dan evaluasi, serta sistematika penulisan laporan.
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM
Pada bab ini penulis menguraikan fenomena yang terjadi di masyarakat, keadaan dan permasalahan, ruang lingkup kegiatan, dan struktur organisasi
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia yang datanya diperoleh dari Kantor Pelayanan Pajak yang bersangkutan.
BAB III GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI
Dalam bab ini penulis menguraikan secara sistematis tentang setiap bidang kegiatan apa saja yang telah dilakukan selama masa Praktik Kerja Lapangan
Mandiri PKLM.
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA
Pada bab ini penulis menjelaskan tentang data-data yang sudah dikumpulkan melalui proses analisis dan evaluasi selama masa penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran penulis sehubungan dengan uraian-uraian pada bab-bab sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI
PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI
A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Polonia 1. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Polonia
Pada tahun 1976, Kantor Pelayanan Pajak masih disebut Kantor Inspeksi Pajak. Pada saat itu masih ada dua Kantor Inspeksi Pajak yaitu Kantor Inspeksi Pajak
Medan Selatan dan Kantor Medan Utara. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 276KMK011989 tanggal
25 Maret 1989 tentang Organisasi dan Tata Usaha Direktorat Jendral Pajak, maka Kantor Inspeksi Pajak diubah namanya menjadi Kantor Pelayanan Pajak sehingga
sejak April 1989 Kantor Inspeksi Pajak Medan Utara diganti namanya menjadi Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara.
Untuk menetapkan pelayanan yang akan diberikan pemerintah kepada masyarakat umum khususnya kepada wajib pajak, kemudian pada tanggal 29 Maret
1994 dikeluarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 94KMK1994 terhitung mulai 1 April 1994 Kantor Pelayanan Pajak Medan diubah menjadi 4 kantor yaitu :
1 Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat, Jl Asrama No. 7 Medan 2 Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur, Jl Diponegoro No. 30 Medan
3 Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara, Jl Sukamulia No. 17A Medan 4 Kantor Pelayanan Pajak Medan Binjai, Jl Binjai No. 7
Universitas Sumatera Utara
Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia sendiri berdiri pada awal tahun 2002 yang mana merupakan pemisahan dari Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara yang
terletak di Jl. Sukamulia Medan. Pada tanggal 19 Mei 2008 Menteri Keuangan mengeluarkan Keputusan
dengan No.Kep.95PJ2008 tentang Kantor Pelayanan Pajak yang mengubah Kantor Pelayanan Pajak menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang terdiri dari :
1 KPP Pratama Binjai, 2 KPP Pratama Medan Barat,
3 KPP Pratama Medan Belawan, 4 KPP Pratama Medan Kota,
5 KPP Pratama Medan Petisah, 6 KPP Pratama Medan Polonia,
7 KPP Pratama Medan Timur, dan 8 KPP Pratama Lubuk Pakam.
Dan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62PMK.012009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak, Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia mencakup wilayah kerja : 1 Kecamatan Medan Maimun,
2 Kecamatan Medan Polonia, 3 Kecamatan Medan Baru,
4 Kecamatan Medan Selayang, 5 Kecamatan Medan Tuntungan, dan
6 Kecamatan Medan Johor.
Universitas Sumatera Utara
2. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Polonia
Struktur organisasi merupakan wadah bagi sekelompok yang bekerja sama dalam usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Struktur organisasi
menyediakan pengadaan personil yang memegang jabatan tertentu dimana masing- masing diberi tugas, wewenang, dan tanggungjawab sesuai jabatannya. Hubungan
kerja dalam organisasi dituangkan dalam struktur organisasi dimana merupakan gambaran sistematis tentang hubungan kerja dari orang-orang yang menggerakkan
organisasi dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan. Struktur organisasi diharapkan akan dapat memberikan gambaran tentang
pembagian tugas, wewenang, dan tanggungjawab serta hubungan antar bagian berdasarkan susunan tingkat hirarki. Struktur organisasi juga diharapkan akan dapat
menetapkan sistem hubungan dalam organisasi yang menghasilkan tercapainya komunikasi, koordinasi, dan integrasi secara efisien dan efektif dari segenap kegiatan
organisasi baik vertikal maupu n horizontal. Setiap instansi atau perusahaan menggunakan struktur organisasi dalam
fungsi dan tugasnya masing-masing. Sedangkan definisi struktur organisasi itu sendiri adalah kerangka yang menyeluruh menghubungkan suatu organisasi dan menerapkan
hubungan yang ditetapkan. KPP Pratama Medan Polonia sendiri menerapkan Struktur Organisasi Lini
dan Staff. KPP Pratama Medan Polonia dipimpin oleh seorang Kepala KPP yang
Universitas Sumatera Utara
secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Sumatera Utara I.
KPP Pratama Medan Polonia terdiri dari 1 satu Sub bagian dan 9 seembilan seksi yang masing-masing seksi dipimpin Kepala Seksi dan Pelaksana.
Khusus untuk Seksi Pengawasan dan Konsultasi, selain Kepala Seksi dan Pelaksana, seksi ini juga memiliki Account Representative atau yang biasa disingkat dengan AR.
Adapun struktur organisasi yang berlaku pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia dapat dilihat pada bagan berikut.
Universitas Sumatera Utara
B. Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama KPP Medan Polonia
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62PMK.012009 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Keuangan, tugas
KPP Pratama yang termasuk didalamnya KPP Pratama Medan Polonia yaitu melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan wajib pajak di bidang Pajak
Penghasilan PPh, Pajak Pertambahan Nilai PPN, Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM, Pajak Tidak Langsung Lainnya, Pajak Bumi dan Bangunan PBB
serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas diatas, KPP Pratama termasuk KPP Pratama Medan Polonia menyelenggarakan fungsi yaitu :
1 Pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, serta
penilaian objek Pajak Bumi dan Bangunan, 2 Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan,
3 Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya,
4 Penyuluhan perpajakan, 5 Pelaksanaan registrasi wajib pajak,
6 Pelaksanaan ekstensifikasi, 7 Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak,
8 Pelaksanaan pemeriksaan pajak, 9 Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak,
Universitas Sumatera Utara
10 Pelaksanaan konsultasi perpajakan, 11 Pelaksanaan intensifikasi,
12 Pembetulan ketetapan pajak, 13 Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan, dan 14 Pelaksanaan administrasi kantor.
C. Bidang-Bidang Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama KPP Medan Polonia