BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA
A. Rendahnya Pemahaman Wajib Pajak Badan
Dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya, setiap Wajib Pajak Badan terlebih dahulu harus melakukan pengisian Surat Pemberitahuan SPT Badan dan
menyampaikannya yang didalamnya ada Pajak Penghasilan PPh Badan tersebut. Didalam pengisian SPT tersebut, wajib pajak harus mengisi secara benar, lengkap,
dan jelas baik itu mengenai nama, alamat, Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP, jenis usaha, penghasilan bruto, penghasilan neto, dan lain sebagainya. Karena apabila
terjadi kesalahan pengisian, akan dapat merugikan pihak wajib pajak yaitu besarnya pajak yang harus dibayar disebabkan bunga atau denda yang karena kesalahan
ataupun keterlambatan dalam penyampaian SPT tersebut. Jadi, setiap Wajib Pajak Badan dalam melakukan pengisian dan
penyampaian SPT dan melaksanakan pembayaran dan pelaporan Pajak Penghasilan PPh Badan tersebut harus sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan pemerintah
yaitu perundang-undangan perpajakan yang memang harus dipenuhi oleh Wajib Pajak Badan agar didalam melakukan pembayaran tidak mengalami kesulitan karena
ketidaktahuan mengenai peraturan yang ada. Setidaknya menjadi wajib pajak yang taat pada undang-undang yang berlaku. Berikut ini penulis akan menyajikan dalam
bentuk tabel perbandingan jumlah Wajib Pajak Badan yang terdaftar dari tahun 2007
s d
tahun 2012 dan jumlah Wajib Pajak Badan yang melaksanakan pembayaran dan pelaporan Pajak Penghasilannya dari tahun 2007
s d
tahun 2012.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 4.1 Perbandingan Jumlah Wajib Pajak Badan yang Terdaftar dan
yang Membayarkan dan Melaporkan Pajak Penghasilannya
Tabel 4.1 : data dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia
Pada tabel di atas, dapat kita lihat jumlah Wajib Pajak Badan yang terdaftar dari tahun 2007
s d
tahun 2012 semakin meningkat yaitu perinciannya ialah :
s d
des. 2007 7.276,
s d
des. 2008 7.954,
s d
des. 2009 8.700,
s d
des. 2010 9.648,
s d
des. 2011 10.595, dan
s d
apr. 2012 11.023. Sedangkan jumlah Wajib Pajak Badan yang melaksanakan pembayaran dan pelaporan Pajak Penghasilan Badan bervariasi,
artinya tidak selalu meningkat dari tahun ke tahun malahan ada yang menurun dari tahun 2009 ke tahun 2010. Perinciannya ialah :
s d
des. 2007 1.855,
s d
des. 2008 2.020,
s d
des. 2009 2.378,
s d
des. 2010 2.221,
s d
des. 2011 2.459, dan
s d
apr. 2012 2.636. Wajib Pajak Badan yang belum membayarkan dan melaporkan Pajak Penghasilannya ditentukan oleh beberapa sebabfaktor yaitu :
2.000 4.000
6.000 8.000
10.000 12.000
sd Des 2007
sd Des 2008
sd Des 2009
sd Des 2010
sd Des 2011
sd Apr 2012
terdaftar yang melaporkan
Universitas Sumatera Utara
1 dari pihak wajib pajak 1.1 Masyarakat yang termasuk awam dalam masalah perpajakan yaitu mereka
yang sama sekali belum mengetahui ketentuan perundang-undangan perpajakan sehingga masyarakat seperti ini belum mengetahui hak dan kewajiban
perpajakan. 1.2 Masyarakat pada umumnya sudah mengetahui kewajiban perpajakannya
namun, dalam pelaksanaannya mengalami kesulitan karena kurang memahami petunjuk teknis perpajakan.
1.3 Wajib pajak sudah mengetahui tatacara pengisian SPT dan sudah mengetahui pelaksanaan pembayaran dan pelaporan PPh Badan, tetapi dengan
sengaja tidak menyampaikannya. Ini karena tingkat kesadarankepatuhan wajib pajak masih kurang tentang pembayaran pajak karena denda yang ditimbulkan
akibat tidak menyampaikan SPT tersebut bisa diatasi wajib pajak tersebut. 2 dari pihak fiskus
2.1 Fiskus beranggapan kalau semua Wajib Pajak Badan dapat mengetahui pelaksanaan pembayaran dan pelaporan PPh Badan tersebut karena sudah ada
buku petunjuk yang memang diberikan kepada wajib pajak secara cuma-cuma. 2.2 Kurangnya penyuluhan, diskusi, dan seminar tentang perpajakan khususnya
dibidang pelaksanaan pembayaran dan pelaporan PPh Badan. 2.3 Kurangnya informasi dari pihak fiskus mengenai perkembangan perpajakan
kepada masyarakat atau para Wajib Pajak Badan. Sedangkan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan kesadaran
wajib pajak ialah :
Universitas Sumatera Utara
1 Menerapkan denda dan sanksi atas ketidakpatuhan wajib pajak, 2 Melakukan himbauan,
3 Melaksanakan sosialisasi, 4 Melakukan konselling, dan
5 Melakukan kunjungan visiting.
B. Kewajiban Aparat Perpajakan Fiskus