Fungsi Pajak Sistem Pemungutan Pajak Wajib Pajak Subjek Pajak Objek Pajak

Menurut Rimsky K. Judisseno dalam bukunya “Perpajakan Edisi Revisi” menyatakan bahwa pajak penghasilan adalah suatu pungutan resmi yang ditujukan kepada masyarakat yang berpenghasilan atau atas penghasilan yang diterima dan diperolehnya dalam tahun pajak untuk kepentingan negara dan masyarakat dalam hidup berbangsa dan bernegara sebagai suatu kewajiban yang harus dilaksanakan. Markus, 2005 : 80 Sedangkan pengertian pajak menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan peraturan undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya.

2. Fungsi Pajak

Fungsi pajak ada 2 dua yaitu fungsi budgetair dan fungsi reguleren. Fungsi budgetair ialah memasukkan uang sebanyak-banyaknya ke kas negara dan untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah yang bersifat umum maupun pembangunan. Sedangkan fungsi reguleren ialah pajak sebagai alat pengatur kehidupan ekonomi dengan jalan mempengaruhi produksi konsumsi, perdagangan, dan perkembangan harga.

3. Jenis - Jenis Pajak

Pajak yang dipungut pemerintah dari rakyat memiliki jenis yang pembagiannya ditinjau dari berbagai segi antara lain :

3.1 Menurut Sifatnya

Menurut sifatnya, pajak dibagi atas 2 dua bagian yaitu : Universitas Sumatera Utara 1 Pajak Subjektif ialah pajak yang memperhatikan keadaan pribadi status wajib pajak dalam hal menentukan besarnya pajak yang terutang. Contohnya : Pajak Penghasilan PPh. 2 Pajak Objektif ialah pajak yang pungutannya berdasarkan objeknya, baik berupa benda, keadaan, perbuatan, dan peristiwa yang menyebabkan timbulnya kewajiban membayar pajak. Contohnya : Pajak Pertambahan Nilai PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM.

3.2 Menurut Golongannya

Menurut golongannya, pajak dibagi atas 2 dua bagian yaitu : 1 Pajak Langsung ialah pajak yang dipungut secara periodik menurut daftar piutang pajak yang pembebanannya langsung kepada wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan kepada orang lainpihak lain. Contohnya : Pajak Penghasilan PPh dan Pajak Bumi dan Bangunan PBB. 2 Pajak Tidak Langsung ialah pajak yang pengenaanyapembebanannya dapat dilimpahkan kepada pihak lain. Contohnya : Pajak Pertambahan Nilai PPN.

3.3 Menurut Lembaga Pemungutannya

Menurut lembaga pemungutannya, pajak dibagi atas 2 dua bagian yaitu : 1 Pajak Negara atau Pajak Pusat ialah pajak yang penyelenggaraannya dilaksanakan oleh Departemen Keuangan yang digunakan untuk membiayai rumah tangga negara pada umumnya. Contohnya : PPh, PPN, PPnBM, dan Bea Materai. Universitas Sumatera Utara 2 Pajak Daerah ialah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan hasil pungutannya digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Contohnya : Pajak Kenderaan Bermotor, Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan lain-lain.

4. Sistem Pemungutan Pajak

Dalam pelaksanaan pemungutan pajak dikenal beberapa pelaksanaan pemungutan pajak yang masih berlaku sampai dengan sekarang ini yaitu : 1 Official Assessment System, ialah sistem pemungutan pajak yang memberi kepada pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang terutang. Contohnya : Pajak Bumi dan Bangunan PBB. 2 Self Assessment System, ialah sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan, dan tanggung jawab kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar. Contohnya PPh, PPN, dan PPnBM. 3 With Holding System, ialah pihak ketiga yang menghitung, memungut, dan menyetorkan pajak terutang. Contohnya : PPh Pasal 21.

5. Wajib Pajak

Pengertian Wajib Pajak menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 adalah orang pribadi atau badan yang menurut perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu.

6. Subjek Pajak

Yang menjadi Subjek Pajak menurut Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 Pasal 2 adalah : Universitas Sumatera Utara 1 Orang Pribadi, 2 Warisan yang belum terbagi, 3 Badan, dan 4 Bentuk Usaha Tetap.

7. Objek Pajak

Yang menjadi objek pajak menurut Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 Pasal 4 adalah penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun berasal dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan dengan nama dan dalam bentuk apapun.

8. Surat Pemberitahuan SPT