Menghayati Makna Ibadah yang Sejati Belajar dari Nyanyian

6 Kelas VI SD

F. Rangkuman

Ibadah yang sejati artinya ibadah yang murni atau ibadah yang benar. Ibg benar adalah mempraktikkan cara hidup yang dikehendaki Tuhan. Jadi ibadah yang benar adalah menyangkut seluruh hidup kita yang berkenan di hadapan Allah. Setiap kegiatan yang kita lakukan, baik di rumah, sekolah, gereja, tempat bermain, dan tempat yang lainnya, semuanya dilakukan dalam rangka beribadah kepada Tuhan. Itu artinya kita harus menunjukkan sikap yang baik dan sopan, berkata yang benar, tidak menyakiti orang lain, berlaku adil, jujur, benar, selalu memberi diri untuk menolong orang miskin, membantu mereka yang menderita dan membutuhkan pertolongan. Intinya, melakukan semua perbuatan yang diinginkan Allah.

G. Doa

Allah yang baik, kami berterima kasih sudah boleh belajar tentang arti ibadah yang sejati. Tolonglah kami dengan Roh Kudus-Mu agar seluruh perkataan, pikiran, dan tindakan kami berkenan di hadapan-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin. Fungsi doa bukanlah untuk mempengaruhi Allah, melainkan untuk mengubah sifat orang yang berdoa. 7 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Pelajaran 2 Beribadahlah Sebab Tuhan itu Baik Bacaan Alkitab: Ulangan 10:12-22 dan Mazmur 100 Berdoa dan Bernyanyi

A. Pengantar

Bacalah kisah berikut dan jawablah pertanyaan yang tersedia Tuhan Selalu Merencanakan yang Baik Sebuah kecelakaan kapal laut membuat seorang pria yang bertahan hidup terdampar di sebuah pulau tanpa penghuni. Pulau tersebut hanya ditumbuhi tanaman. Sang pria yang selamat percaya bahwa ini adalah keajaiban, walaupun dia tahu bahwa ribuan kilometer, koran dan televisi mengabarkan bahwa tidak ada korban yang selamat dari musibah tersebut. Beberapa helikopter terbang di atas pulau, tetapi pria itu terlalu kecil untuk dilihat dari langit. Sia-sia usahanya berteriak atau melompat-lompat sambil melambaikan tangan. Sang pria tidak patah semangat, dia percaya bahwa suatu saat, dia akan bertemu kembali dengan keluarganya. Berminggu-minggu sang pria membiasakan diri hidup seorang diri di pulau tersebut. Dia hanya makan buah-buahan dan beberapa ikan yang berhasil ditangkap. Sedikit demi sedikit, sang pria mengumpulkan kayu dan pelepah agar bisa dibuat pondok kecil. Pondok yang bisa melindunginya dari sengatan matahari dan hujan. Bulan berganti bulan, kulit sang pria makin hitam. Jenggotnya makin panjang dan tampak tak terawat. Tetapi dia berhasil membangun sebuah pondok kayu kecil. Ini adalah anugerah yang sangat ia syukuri. Hingga pada suatu hari, panas matahari membuat api mudah memercik dari ranting dan kayu yang bergesekan dan pondok kayu kecil yang dibangun pria itu habis terbakar.