Menghayati Doa sebagai Nafas Kehidupan Umat Kristen Belajar dari Nyanyian Rangkuman

44 Kelas VI SD Doaku kepada Tuhan 45 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

F. Belajar dari Nyanyian

Nyanyikanlah bersama-sama nyanyian ini Kepada-Mu Ku Berdoa Kepada-Mu kuberdoa dan kupinta Ulurkanlah tangan kasih-Mu padaku Karna kutahu Kau selalu di sisiku Oh Tuhanku dengarkanlah doaku kepada-Mu Berikanlah dan tunjukkan kuasa-Mu Tabahkanlah dan kuatkanlah imanku Jadikanlah aku ini hamba setia-Mu Agar dapat aku hidup selalu di sisi-Mu Karna kutahu, kutahu pasti oh Tuhan Apapun juga di dunia ini Tanpa kau Tuhan semuanya takkan berarti Oh Tuhanku dengarkanlah doaku kepada-Mu. sumber: liriklagurohanikristen.blogspot.com Jawablah pertanyaan berikut 1. Apan pesan utama nyanyian itu? 2. Perasaan apa yang digambarkan si penyair lagu itu kepada Tuhan? 3. Apa peran Tuhan dalam setiap doa yang kamu sampaikan kepada-Nya?

G. Rangkuman

Doa adalah nafas kehidupan orang percaya. Tanpa doa hidup seseorang akan terasa hampa. Doa adalah komunikasi kepada Tuhan untuk menyampaikan segala isi hati kita berupa keluh kesah, kebahagiaan, atau keinginan dan harapan. Dan percayalah, Tuhan mendengar dan menjawab doa kita menurut kebutuhan dan kasih sayang Tuhan kepada kita. 46 Kelas VI SD

H. Doa

Tuhan yang baik, Engkaulah Tuhan yang menciptakan dan selalu memelihara kami. Ajarlah kami anak-anakmu berdoa kepada-Mu, karena kami masih belajar dan bertumbuh. Kami percaya, Tuhan selalu menyertai kami dalam keadaan senang maupun susah. Amin 47 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Pelajaran 6 Memberi dengan Rela dan Hati yang Gembira Bacaan Alkitab: 1 Tawarikh 29:1-9 dan 2 Korintus 9:6-15 Berdoa dan Bernyanyi

A. Pengantar

Memberi dengan Sukacita Pagi itu wajah seorang nenek berusia 76 tahun itu tampak gembira ria. Di tangannya ia memegang sebuah gunting tanaman berwarna oranye. Nenek ini memang seorang yang suka bekerja di kebun. Di halaman rumahnya terhampar bunga-bunga yang sedang merekah indah. Warna-warni bunga- bunga itu membuat sang nenek selalu bersukacita. Ia merasa hidupnya semakin hidup. Kerut-kerut di wajahnya seolah-olah hilang ketika ia berada di tengah-tengah kebun bunganya. Pagi itu, dengan sekali sentak, setangkai bunga mawar merah muda telah pindah dari kebunnya. Ketika ditanya untuk apa, sambil ternyum, ia berkata, “Ini untuk ulang tahun cucu tersayang saya. Cucu saya itu orang baik. Saya tidak boleh melewatkan ulang tahunnya hari ini.” Itulah tanda cinta sang nenek kepada cucunya. Baginya, sekuntum mawar itu memberikan sukacita dalam diri sang cucu. Ia pun bergembira dapat memberi hadiah dari kebun di halaman rumahnya. Begitu cucunya pulang sekolah, ia akan memberikan hadiah terindah itu kepada cucunya. Bagi sang nenek, hidup itu adalah memberi. Menurutnya, ketika seseorang memberi apa yang dimiliki kepada orang lain sebenarnya ia tidak kehilangan apa-apa. Apalagi yang diberikan itu adalah cinta dan perhatian. Orang yang memberi cinta dan perhatian akan menuainya lebih banyak lagi.