34
Kelas VI SD
F. Belajar dari Nyanyian
Nyanyikanlah bersama-sama nyanyian ini
Kidung Jemaat No. 51, “Kitab Suci Hartaku”
Kitab Suci, hartaku, tak ternilai hargamu; olehmu terungkaplah siapa ‘ku sesungguhnya.
Alkitab membimbingku pada Juru s’lamatku dan membuatku sadar bila aku tak benar
‘Ku dihibur olehnya bila susah dan lelah – dan diajar beriman, atas maut pun ‘ku menang.
Sukacita yang baka diungkapkan olehnya. Kitab Suci, hartaku, tak ternilai hargamu.
Jawablah pertanyaan berikut
1. Apa saja manfaat Alkitab menurut nyanyian tersebut? 2. Apa pendapatmu atau perasaanmu tentang Alkitab setelah
menyanyikan nyanyian tersebut?
G. Rangkuman
Alkitab adalah Kitab Suci yang berisi pengajaran, pedoman, teguran, larangan, nasihat, penghiburan, dan harapan bagi kita. Dengan membaca
Alkitab, kita dapat mengerti bagaimana Allah menuntun hidup manusia sejak dahulu hingga sekarang. Kita juga menjadi tahu apa yang Tuhan kehendaki
untuk kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari.
H .Doa
Allah yang baik, terima kasih untuk Firman Tuhan yang telah Engkau berikan kepada kami di dalam Alkitab, sehingga kami dapat mengenal kebaikan-Mu
dalam hidup kami. Berilah kami semangat dan rasa gembira untuk membaca Alkitab setiap hari agar iman kami semakin kuat dan kami semakin tahu
untuk melakukan perbuatan yang baik dan benar dalam kehidupan kami sehari-hari. Di dalam nama Tuhan Yesus, Juru selamat kami, dengarkanlah
doa ini. Amin
35 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Pelajaran 5 Berkomunikasi dengan Tuhan
Bacaan Alkitab: Matius 6:9-13 dan Yakobus 5:13-16
Berdoa dan Bernyanyi
A. Pengantar
Doa yang Dijawab
Ada seorang kakek yang sudah tua, tinggal di sebuah rumah di pinggiran desa. Kakek ini adalah seorang yang sangat saleh dan rajin beribadah kepada
Tuhan. Si kakek dikenal di seluruh desa karena kebaikannya suka menolong orang dan taat beribadah.
Pada suatu hari, turun hujan lebat di desa tersebut dan air dengan sangat cepatnya naik ke atas dan telah mencapai sebatas lutut. Orang-orang di
desa tersebut telah diminta untuk mengungsi dan ramai-ramai mereka membawa barang-barangnya keluar dari rumah mereka masing-masing.
Si kakek yang tinggal di pinggiran desa juga tidak luput dari situasi banjir tersebut dan ia menjadi cemas karenanya. Tetapi sebagai orang yang beriman,
dia berusaha berdoa memohon kepada Tuhan untuk menghentikan hujan yang lebat tersebut agar seluruh orang di desa tersebut bisa diselamatkan.
Tak lama setelah dia berdoa, datanglah kepala desa hendak menjemputnya dengan kendaraan jipnya, tetapi si kakek menolak dengan halus. Dia berkata
bahwa dia percaya bahwa Tuhan akan mendengarkan doanya dan segera menghentikan hujan lebat tersebut.
Pergilah segera sang kepala desa dengan perasaan cemas, tetapi karena dia percaya bahwa si kakek memang orang yang saleh, tentunya Tuhan juga
pasti akan menolongnya. Hujan turun semakin lebatnya dan telah mencapai ketinggian satu meter. Seluruh penduduk desa telah mengungsi ke luar dan
si kakek pun sudah berjongkok di atas lemarinya, dengan perasaan yang semakin cemas. Akhirnya dia berdoa dengan lebih keras memohon kepada
Tuhan untuk segera menghentikan hujan lebat tersebut.