Pengantar Mendalami Cerita Kelas 06 SD Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Siswa

82 Kelas VI SD Di dalam kamar, Anto mengamati lilin kecil yang dibawa Kak Ria. Sumbu lilin itu terbakar. Batangnya meleleh perlahan-lahan. Tubuh lilin kecil itu meleleh, terus meleleh sampai akhirnya habis. Listrik masih padam, namun lilin di kamar Anto sudah mati. Lilin itu telah habis, dan Kak Ria kembali membawakan lilin yang baru ke kamar Anto. Lilin yang baru itu terus meleleh dan tubuhnya semakin kecil. Untuk memberi terang, lilin itu harus berkorban. Ia meleleh dan menjadi pendek. Terus meleleh sampai Anto sendiri yang mematikannya. Sebelum Anto mematikannya, lilin itu akan terus menyala dan meleleh sampai habis. Lilin itu telah berkorban dan memberikan dirinya untuk menerangi Anto. Tiba-tiba lampu di rumah Anto menyala. Anto bergembira karena kamarnya sudah terang benderang. Dalam kegembiraannya, ia ingat bahwa terang yang telah diberikan oleh nyala lilin yang kecil, terang yang secukupnya, telah menolongnya dalam kegelapan. Dalam hati, Anto berkata, “Semoga saya pun bisa menjadi seperti lilin kecil, yang mau berkorban memberi cahaya untuk melayani Tuhan melalui orang-orang yang membutuhkan.”

C. Memahami Arti Melayani

Jawablah pertanyaan berikut ini 1. Bagaimana cara sebuah lilin dapat memberikan cahaya? 2. Apa yang direnungkan Anto pada akhir cerita di atas? 3. Hal apa yang dapat kamu pelajari dari cerita di atas dalam hubungannya dengan melayani Tuhan? Sumber: http:topmotivasi.commakna-lilin-lilin-kecil diunduh pada 6 Januari 2015 Gambar 10.1 Lilin yang menyala meleleh 83 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

D. Pendalaman Materi: Arti Melayani

Seorang pelayan toko buku bertugas untuk melayani pengunjung yang sedang mencari buku yang dibutuhkan. Melayani berarti melibatkan dua pihak yaitu: siapa yang melayani subjek dan siapa yang dilayani objek. Untuk contoh pelayan toko buku di atas, maka subjek dalam melayani adalah si pelayan toko buku, dan objek yang dilayani adalah pengunjung yang sedang mencari buku. Tahukah kamu, siapa saja yang disebut pelayan? Setiap murid Tuhan adalah pelayan Tuhan. Rasul Paulus pernah menasihati jemaat di Roma dengan berkata “janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah Rohmu menyala-nyala, dan layanilah Tuhan” Roma 12:11. Dengan demikian setiap orang Kristen adalah pelayan, termasuk kita. Anak-anak ataupun orang dewasa, semua murid Tuhan adalah pelayan Kristus. Tahukah kamu apa yang menjadi tugas seorang pelayan Tuhan di dunia? Rasul Paulus menuliskan surat kepada Timotius mengatakan bahwa tugas seorang hamba Tuhan adalah melayani dengan cara memberitakan Firman Tuhan dan melakukan pekerjaan pelayanan Tuhan dengan setia. Hal ini dicatat dalam 2 Timotius 4:1-8. Melayani dengan cara memberitakan Firman Tuhan bukan berarti kita harus berkhotbah seperti pendeta, namun melalui tindakan dan perkataan yang penuh kasih terhadap orang lain. Selalu mau mengatakan hal yang benar dan tidak mau terlibat dalam perilaku yang jahat dan dibenci oleh Tuhan. Selalu mau berkata jujur dan tidak berlaku curang di rumah, sekolah, gereja atau di tempat kita bermain. Kita bisa juga memberitakan Firman Allah dengan cara menghibur mereka yang bersedih dan mendoakan teman yang sedang dalam masalah. Semua itu adalah contoh bahwa kita telah menjadi pelayan Tuhan yang setia memberitakan firman. Jadi, apabila kamu mau melayani berarti kamu harus mau memberitakan Firman Tuhan dan melakukan Firman Tuhan dengan setia. Tentunya bukan berarti kita harus menjadi seorang pengkhotbah atau pendeta di gereja. Akan tetapi, kita dapat melayani melalui tindakan baik yang kita lakukan sebagai bukti pelayanan kita bagi orang lain. Sama seperti ilustrasi lilin yang selalu mau memberikan dirinya untuk orang lain.