Belajar dari Nyanyian Rangkuman

35 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Pelajaran 5 Berkomunikasi dengan Tuhan Bacaan Alkitab: Matius 6:9-13 dan Yakobus 5:13-16 Berdoa dan Bernyanyi

A. Pengantar

Doa yang Dijawab Ada seorang kakek yang sudah tua, tinggal di sebuah rumah di pinggiran desa. Kakek ini adalah seorang yang sangat saleh dan rajin beribadah kepada Tuhan. Si kakek dikenal di seluruh desa karena kebaikannya suka menolong orang dan taat beribadah. Pada suatu hari, turun hujan lebat di desa tersebut dan air dengan sangat cepatnya naik ke atas dan telah mencapai sebatas lutut. Orang-orang di desa tersebut telah diminta untuk mengungsi dan ramai-ramai mereka membawa barang-barangnya keluar dari rumah mereka masing-masing. Si kakek yang tinggal di pinggiran desa juga tidak luput dari situasi banjir tersebut dan ia menjadi cemas karenanya. Tetapi sebagai orang yang beriman, dia berusaha berdoa memohon kepada Tuhan untuk menghentikan hujan yang lebat tersebut agar seluruh orang di desa tersebut bisa diselamatkan. Tak lama setelah dia berdoa, datanglah kepala desa hendak menjemputnya dengan kendaraan jipnya, tetapi si kakek menolak dengan halus. Dia berkata bahwa dia percaya bahwa Tuhan akan mendengarkan doanya dan segera menghentikan hujan lebat tersebut. Pergilah segera sang kepala desa dengan perasaan cemas, tetapi karena dia percaya bahwa si kakek memang orang yang saleh, tentunya Tuhan juga pasti akan menolongnya. Hujan turun semakin lebatnya dan telah mencapai ketinggian satu meter. Seluruh penduduk desa telah mengungsi ke luar dan si kakek pun sudah berjongkok di atas lemarinya, dengan perasaan yang semakin cemas. Akhirnya dia berdoa dengan lebih keras memohon kepada Tuhan untuk segera menghentikan hujan lebat tersebut. 36 Kelas VI SD Tak lama kemudian datanglah regu penyelamat dengan mengendarai perahu karet dan berteriak-teriak memanggil si kakek. Si kakek pun berteriak kepada regu penyelamat tersebut dan berkata bahwa dia telah berdoa kepada Tuhan dengan lebih sungguh-sungguh. Tuhan selama ini selalu mendengarkan doanya dan dia percaya bahwa kali ini pun Tuhan pasti mendengarkan doanya. Akhirnya perahu karet itu pun pergi dengan perasaan yang sangat khawatir akan keselamatan si kakek, tetapi karena mereka pun merasa bahwa sang kakek memang memiliki iman yang lebih kuat dari mereka maka mereka pun tidak berani memaksa lebih keras lagi. Sepeninggal regu penyelamat dengan perahu karet, hujan malah turun semakin lebat dan lebih lebat dari sebelumnya. Kali ini si kakek sudah berdiri di atas atap rumahnya dan berteriak-teriak dengan sangat kerasnya berdoa memohon kepada Tuhan untuk segera menghentikan hujan lebat tersebut. Dari atas terdengar deru helikopter dengan lampu sorotnya dan tampak beberapa orang berteriak dari atas helikopter kepada sang kakek untuk segera menangkap tali yang dilemparkan ke bawah. Kali ini pun sang kakek menolak dan berkata dengan yakin bahwa dia telah berdoa dengan sangat sungguh-sungguh. Kali ini Tuhan pasti akan menghentikan hujan tersebut dan menolong si kakek. Dengan putus asa helikopter tersebut meninggalkan si kakek yang terus berteriak-teriak memohon kepada Tuhan untuk menghentikan hujan lebat tersebut. Mereka berharap semoga doa kakek terkabul dan mereka juga tahu bahwa kakek adalah orang yang sangat beriman dan selalu menolong orang lain. Akhirnya, hujan tidak juga berhenti dan menenggelamkan rumah beserta si kakek dan dia pun meninggal. Karena selama hidupnya kakek tersebut beriman kepada Tuhan, maka si kakek diizinkan masuk ke dalam surga. Di surga, kakek bertemu dengan Tuhan lalu menyatakan kekecewaannya karena doanya yang terakhir tidak dikabulkan oleh-Nya. Tuhan pun berfirman kepadanya, “Kakek yang baik, engkau adalah anak- Ku yang baik dan sepanjang hidupmu engkau selalu menuruti firman-Ku, dan Aku pun selalu mendengarkan doa-doamu dan mengabulkannya. Pada waktu engkau berdoa yang pertama kalinya, Aku telah mengirim kepala desa untuk menjemputmu dengan mobil jipnya tetapi engkau tolak. Lalu doamu yang kedua, Aku mengirimkan regu penyelamat dengan perahu karetnya dan itupun kau tolak dan terakhir engkau berdoa kepada-Ku, Aku mengirimkan sebuah helikopter untuk menjemputmu tetapi masih engkau tolak juga. Aku selalu mendengarkan doamu anak-Ku.” Si kakek pun terdiam, rupanya dia salah paham tentang cara Tuhan menjawab doanya. Sumber: http:giajemursarisurabaya.blogspot.com201006doa-yang-dijawab.html