Perkembangan Asuransi melalui Unit Link Perpaduan Asuransi dan Investasi

JURNAL ILMU HUKUM UNIVERSITAS JEMBER 2017, I 1:1-14

1. Terjadinya Kesepakatan dalam Perjanjian Asuransi secara Telemarketing

Secara umum terbentuknya perjanjian diharuskan memenuhi syarat-syarat dalam Pasal 1320 BW. Setidaknya- tidaknya harus ada dua orang yang saling berhadapan dan mempunyai kehendak yang saling mengisi. Suatu kehendak harus terlebih dahulu dinyatakan oleh pihak yang satu kepada pihak yang lain secara timbal balik. 11 Perjumpaan kehendak antar para pihak tersebut menimbulkan kesepakatan toestemming. Begitupun dalam perjanjian asuransi, harus ada penanggung dan tertanggung yang mempunyai kehendak sama untuk saling bersepakat agar dapat menutup perjanjian asuransi.

1.1 Teori tentang Kesepakatan Perjanjian Asuransi secara Telemarketing

Kesepakatan memegang peranan penting proses terbentuknya perjanjian. 12 Terjadinya kesepakatan apabila terdapat kesesuaian antara penawaran aanbodofferte dan penerimaan aanvaarding acceptance yang dilakukan para pihak. Penawaran sebagai usul untuk menutup perjanjian pada pihak lawan janjinya. Penerimaan adalah pernyataan pihak kedua yang menerima penawaran tersebut melahirkan perjanjian. Pelaku usaha umumnya memasarkan barang atau jasa melalui berbagai jalan seperti: iklan, majalah, dan sebagainya. Perkembangan teknologi telah menyediakan peluang baru untuk melakukan pemasaran pada sektor lembaga jasa keuangan, yaitu bancassurance. Bancassurance merupakan sistem penjualan produk asuransi melalui saluran distribusi bank melalui kantor-kantor cabang bank. Sebagaimana diatur Pasal 45 ayat 1 POJK No. 23POJK.052015 menyatakan bahwa “Perusahaan hanya dapat memasarakan Produk Asuransi melalui saluran pemasaran baik: secara langsung; agen asuransi; bancassurance; dan atau badan usaha selain bank.” Seringkali perusahaan asuransi proaktif mencari calon tertanggung dengan menggunakan database nasabah yang dimiliki oleh pihak bank. Penawaran disampaikan dan dikirim melalui bentuk serta cara tertentu. Kini, penawaran produk asuransi yang dilakukan bancanssurance telah memanfaatkan kemajuan komunikasi secara telemarketing. Mengenai hal tersebut, penawaran asuransi yang dilakukan oleh petugas atau financial advisor perusahaan asuransi terlebih bagi PAYDI atau produk unit link diatur berdasarkan Poin 5 Lampiran Surat Keputusan Ketua BAPEPAM-LK Nomor Kep-104Bl2006. Dalam praktik telah berkembang teori-teori kesepakatan tentang lahirnya perjanjian, yaitu : 13 1. Teori Kehendak wilstheorie 2. Teori Pengiriman verzendtheorie 3. Teori Penerimaan ontvangstheorie 4. Teori Mengetahui vernemingstheorie 5. Teori Kepercayaan vertrowenstheorie Lahirnya kesepakatan perjanjian asuransi PAYDIunit link, Abdulkadir Muhammad menyatakan tidak ada ketentuan di dalam UU Perasuransian, yang ada hanyalah “persetujuan kehendak” para pihak. 14 perjanjian asurans lahir didasarkan teori penerimaan yang dikemukakan oleh Opzoomer. Menurut teori penerimaan, saat terjadinya perjanjian bergantung kondisi konkrit yang dibuktikan oleh perbuatan nyata menerima atau dokumen perbuatan hukum bukti menerima. Sekalipun telah terjadi penawaran secara langsung dengan tatap muka atau melalui telemarketing yang menentukan adalah perbuatan nyata penerima akseptor. Melalui perbuatan nyata atau dokumen perbuatan hukum, baru dapat diketahui saat terjadinya perjanjian, yaitu : di tempat, pada hari dan tanggal perbuatan nyata penerimaan itu dilakukan atau dokumen perbuatan hukum ditandatanganidiparaf oleh pihak-pihak. 15 Berdasarkan teori penerimaan, perjanjian asuransi terjadi dan mengikat pihak-pihak pada saat penawaran itu sungguh-sungguh diterima oleh tertanggung. Sungguh-sungguh diterima artinya bahwa penawaran sungguh-sungguh diterima oleh tertanggung walaupun isi tulisan itu belum dibacanya. Sungguh-sungguh diterima itu dibuktikan oleh tindakan nyata dari tertanggung, dengan menandatangani suatu pernyataan yang disodorkan oleh penanggung yang disebut nota persetujuan cover note. Berdasarkan nota persetujuan kemudian dibuat akta perjanjian asuransi oleh penanggung yang disebut polis.

1.2 Perkembangan Asuransi melalui Unit Link Perpaduan Asuransi dan Investasi

11 Herlien Budiono, 2010, Ajaran Umum Hukum Perjanjian dan Penerapannya di Bidang Kenotariatan, Bandung: Citra Aditya Bakti, hal. 74. 12 http:www.jurnalhukum.comteori-teori-yang-digunakan-untuk-menentukan-terjadinya-kesepakatan diakses pada tanggal 20 April 2016 pukul 13.20 WIB. 13 Mariam Darus Badrulzaman, 2015, Hukum Perikatan Dalam KUH Perdata, Buku Ketiga Yurisprudensi, Doktrin, Serta Penjelasan, Bandung: Citra Aditya Bakti, hal. 109-110. 14 Abdulkadir Muhammad, 2011, Hukum Asuransi Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, hal. 56. 15 Ibid. JURNAL ILMU HUKUM UNIVERSITAS JEMBER 2017, I 1:1-14 Keberadaan lembaga asuransi saat ini dalam kehidupan masyarakat merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk mengalihkan risiko yang tidak diharapkan. Pengalihan risiko diadakan agar masyarakat mendapatkan manfaat perlindungan dari lembaga asuransi. Risiko dapat timbul dalam berbagai sendi masyarakat. Tanpa terkecuali risiko terhadap jiwa seseorang. Jenis asuransi tersebut secara khusus diatur dalam Pasal 302 WvK.. Dalam asuransi jiwa yang dipertanggungkan adalah adanya kematian death. Kematian tersebut mengakibatkan hilangnya pendapatan seseorang atau suatu keluarga tertentu. Risiko yang mungkin timbul pada asuransi jiwa terutama terletak pada unsur waktu time karena sulit mengetahui kapan seseorang meninggal dunia. Seiring perkembangan zaman, perusahaan-perusahaan asuransi melakukan inovasi dengan menawarkan produk yang bukan hanya perlindungan terhadap jiwa, tetapi dana investasi yang ditanamkan. Produk tersebut dewasa ini disebut dengan unit link yaitu produk yang merupakan perpaduan antara produk perbankan, asuransi, atau pasal modal yang diintegrasikan dengan investasi ke dalam satu produk sekaligus. Produk unit link ini pada dasarnya memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk asuransi konvensional. Perbedaan keduanya terletak manfaat ganda proteksi dan investasi yang didapatkan pemegang polis asuransi unit link. Selain itu, pemegang polis asuransi murni membayar premi setiap jangka waktu tertentu. Pembayaran premi unit link terbagi menjadi dua porsi, yaitu sebagian premi yang dibayarkan akan dialokasikan untuk membayar proteksi asuransi jiwa dan sebagian lagi untuk diinvestasikan melalui rekening yang terpisah. Elemen investasinya disebar dengan diversifikasi portofolio investasi, semacam reksa dana mutual fund. 16 Pada unit link, perusahaan asuransi memberikan kebebasan kepada pemegang polis tertanggung untuk memilih jenis investasi yang memungkinkan optimalisasi tingkat pengembalian investasinya. Jenis investasi dana yang dikelola managed fund, dimana manajer investasi perusahaan asuransi menempatkan investasinya pada berbagai jenis mix instrumen investasi dan pemegang polis memberikan kepercayaannya kepada manajer investasi guna memperoleh hasil investasi yang optimal. Polis asuransi unit link diperkenalkan sebagai salah satu cara berinvestasi yang efektif dimana nilai investasi langsung dikaitkan dengan kinerja investasi. Cara mengaitkan nilai investasi dengan polis asuransi umumnya dengan memberikan nilai unit, dimana total dana unit tersebut dikelola perusahaan asuransi jiwa. Cara lainnya dengan mengaitkan unit dengan reksa dana. Kinerja investasi pada unit link sangat bergantung jenis investasi reksa dana yang digunakan. Nilai unit secara langsung mewakili nilai aset dari dana tersebut dan akan berfluktuasi mengikuti kinerja investasi tersebut. 17 Apabila instrumen investasi tersebut berkembang denan baik, maka secara mutatis mutandis hasil investasi unit link akan meningkat dan begitu pun sebaliknya. Produk ini mempunyai tingkat pengembalian investasi yang tinggi, tetapi mempunyai risiko yang tinggi pula high profit, high risk. Oleh sebab itu, pemegang polislah akhirnya yang menanggung sendiri risiko-risiko yang akan timbul bagi investasi yang telah dipilihnya tersebut. UU Perasuransian secara eksplisit tidak menyebut dan mengatur tentang jenis unit link, sehingga UU Perasuransi tidak secara tegas memberikan payung hukum yang jelas mengenai unit link. Unit link dapat dikategorikan sebagai salah satu dari jenis asuransi varia. Yang dimaksud dengan asuransi varia adalah satu jenis perjanjian asuransi yang tidak termasuk dalam jenis-jenis pokok asuransi yang diatur dalam WvK maupun UU Perasuransian. Sifat dan karakteristiknya berbeda, maka asuransi unit link bukan tergolong sebagai jenis asuransi jiwa murni maupun asuransi umum kerugian murni melainkankan tergolong dalam asuransi varia. Jadi, unit link adalah perkembangan dari jenis asuransi jiwa dipadu dengan investasi yang dalam praktik dikenal di dunia lembaga keuangan. Artinya, dalam unit link dapat dikatakan sebagai asuransi jiwa yang diinvestasikan, karena asuransi tersebut dikaitkan langsung dengan pengelolaan dana investasi. Bentuk perjanjian asuransi unit link pun berbeda karena terdapat tambahan syarat terkait pengelolaan dana investasi, seperti adanya surat kuasa, surat pernyataan dan lain-lain. Unit link memberikan manfaat ganda bagi pemegang polisnya, baik manfaat proteksi dan manfaat investasi. Posisi pemegang polis asuransi unit link juga memiliki peran ganda, yaitu sebagai tertanggung atas asuransi jiwa yang ditutup dan investor atas investasi yang ditanamkannya. 16 Ketut Sendra, 2011, Konsep dan Penerapan Asuransi Jiwa Unit Link Proteksi Sekaligus Berinvestasi, Jakarta: Mandar Maju, hal. 42. 17 Ibid. JURNAL ILMU HUKUM UNIVERSITAS JEMBER 2017, I 1:1-14

2. Kekuatan Mengikat Perjanjian Asuransi secara Telemarketing