Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Metode Penelitian Sistematika Penyajian Pengertian Etika

penyalahgunaan profesi terjadi karena desakan pihak klien yang menginginkan perkaranya cepat selesai dan tentunya ingin menang. Klien biasanya tidak segan-segan menawarkan bayaran yang menggiurkan baik kepada penasehat hukum ataupun hakim yang memeriksa perkara. 1 Mafia peradilan, itulah istilah yang kini cukup populer dibicarakan di masyarakat. Banyak profesi hukum yang memberikan teladan atau perilaku yang kurang baik terhadap masyarakat. Dalam menangani kakus di peradilan tidak jarang aparat penegak hukum dalam hal ini hakim, jaksa dan penasehat hukum “main mata”. Hukum pun dipermainkan untuk kepentingan mereka sendiri. Masyarakat yang tidak tahu tentang aturan hukum pun mudah untuk dipermainkan. Masyarakat pun mulai menilai bahwa profesi hukum tidak lagi menjadi teladan hukum yang baik, dan membuat masyarakat tidak percaya kepada aparat penegak hukum. Dengan ini untuk menjaga profesi hukum yang diteladani perlu adanya etika dan tanggung jawab profesi hukum.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat diambil rumusan masalah, diantaranya: a. Apa pengertian etika? b. Bagaimana tanggung jawab profesi hukum? c. Apa pengertian profesi hukum? d. Bagaimana hubungan etika dan profesi hukum?

1.3 Tujuan Penelitian

1 Supriadi, SH. Etika dan Tanggung Jawab Profesi Hukum di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika, 2010. Hlm 22 2 Tujuan dari penelitian ini yaitu agar kita dapat mengetahui apa itu etika profesi dan tanggung jawab profesi hukum, mengetahui etika profesi dan tanggyng jawab profesi hukum, dan bisa mempelajari kasus pelanggaran kode etik seorang profesi.

1.4 Metode Penelitian

Dalam penyusunan makalah ini penulis menggunakan tinjauan pustaka sebagai metode analisis. Mengambil referensi dari beberapa buku untuk memperoleh informasi yang terkait serta konsep dan teori yang mendukung. Semua yang ditulis dari makalah ini berasal dari buku dan sumber yang terpercaya.

1.5 Sistematika Penyajian

Untuk mempermudah pemahaman, tulisan ini dibagi atas empat bab dan tiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Bab pertama berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penyajian. Bab kedua berisi tentang pengertian etika, pengertian tanggung jawab, pengertian apa itu profesi dan apa itu profsi hukum, nilai moral profesi, etika profesi huku, hubungan etika dengan profesi, dan contoh kasus pelanggaran kode etik. Bab ketiga adalah bab terakhir dalam tulisan ini. Bab ini berisi kesimpulan yang telah penulis paparkan dalam bab analisa kontrastif. 3 BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika

Etika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral akhlak. 2 Secara etimologis etika berasal dari bahawa Yunani kuno “Ethos” yang berarti kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap. 3 Menurut Suhrawardi K. Lubis menyatakan bahwa dalam bahasa agama islam, istilah etika ini merupakan bagian dari akhlak. Dikatakan merupakan bagian dari akhlak, karena akhlak bukanlah sekedar menyangkut perilaku manusia yang bersifat perbuatan yang lahiriyah saja, akan tetapi mencakup hal-hal yang lebih luas, yitu meliputi bidang akidah, ibadah dan syari’ah. 4 Etika adalah sebuah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya. 5 Etika menurut Magnis Suseno adalah sebuah ilmu dan buku sebuah ajaran. Etika adalah perwujudan dan 2 Supriadi, SH. Etika dan Tanggung Jawab Profesi Hukum di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika, 2010. Hlm 7 3 ibid 4 Ibid, hlm 7-8 5 Burhanudin Salam. Etika Sosial Asas Moral dalam Kehidupan Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002. Hlm, 1 4 pengejawantahan secara kritis dan rasional ajaran moral yang siap pakai itu. 6 Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa etika adalah akhlak atau kebiasaan yang menurut manusianya itu sendiri masih dalam koridor atau jalan yang benar. Atau etika adalah yang muncul secara alamiah yang timbul dari diri sendiri bukan dibuat- buat sebagai nilai dari manusia tersebut yang menentukan karakter seperti apa yang ia miliki.

2.2 Tanggung Jawab Profesi Hukum