pemberian Pengayoman hukum, mereka harus saling isi-mengisi demi tegaknya hukum, keadilan dan kebenaran yang sesuai
dengan jiwa Negara kita yang bersifat integralistik dan kekeluargaan.
15
Biasanya asosiasi yang bersifat profesional adalah merupakan organisasi yang bukan bertujuan untuk mendapak mendapatkan
untung yang bersifat materi laba akan tetapi berdasarkan kepada prinsip kerjasama dan kesukarelaan. Dari uraian di atas
dapatlah dikemukaan bahwa yang dimaksut dengan profesi hukum tersebut adalah segala pekerjaan yang dikaitkan dengan
masalah hukum.
2.4 Nilai Moral Profesi Hukum
Profesi hukum merupakan satu profesi yang menuntut pemenuhan nilai moral dan pengembangannya. Nilai moral itu
merupakan keuatan yang mengarah dan mendasari perbuatan luhur.setiap profesional dituntut supaya memiliki nilai moral yang
kua. Franz Magnis Susen mengeukanan lima kriteria nilai moral yang mendasari keperibadian profesional hukum, diantaranya
adalah:
16
1 Kejujuran
Kejujuran adalah dasar utama. Tanpa kejujuran maka profesional hukum mengingkari misi profesinya, sehingga dia
menjadi mnafik, licik, penuh tipu diri. Sikap yang terdapat dalam kejujuran yaitu:
17
15
Purwoto S. Gandasubrata, Renungan Hukum, Ikatan Hakim Indonesia IKAHI
Cabang Mahkamah Agung RI, 1998, hlm. 33
16
Supriadi, SH. Op. Cit.., Hlm 19-20
17
Ibid, hlm. 19
8
aSikap terbuka, berekenaan dengan pelayanan klien, kerelaan atau keikhlasan melayani atau secara Cuma-
Cuma. bSikap wajar, ini berkenaan dengan perbuatan yang tidak
berlebihan tidak otoriter, tidak sok kuasa, tidak kasar, tidak menindas, tidak memeras.
2Autentik
Autentik artinya menghayati dan menunjukan diri sesuai dengan keasliannya, kepribadian yang sebenarnya. Autentik
pribadi profesional hukum diantaranya:
18
aTidak menyalahgunakan wewenang. bTidak melakukan perbuatan yang merendahkan martabat.
c Mendahulukan kepentingan klien dBerani berinisiatif dan berbuat sendiri dengan bijaksana,
tidak semata-mata menunggu atasan eTidak mengisolasi diri dari pergaulan sosial.
3 Bertanggung Jawab
Dalam menjalankan tugasnya, profesional hukum wajib bertanggung jawab artinya:
19
a kesediaan melakukan dengan sebaik mungkin tugas apa
saja yang termasuk lingkup profesinya ; b
bertindak secara proporsional, tanpa membedakan perkara bayaran dan perkara cuma-cuma prodeo
c kesediaan memberikan laporan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan kewajibannya.
4 Kemandirian Moral
Kemandirian moral artinya tidak mudah terpengaruh atau tidak mudah mengikuti pandangan moral yang terjadi di
sekitarnya, melainkan memebetuk penilaian dan mempunyai
18 Ibid, hlm 19-20 19 Ibid, hlm 20
9
pendirian sendiri. mandiri secara moral berarti tidak dapat dibeli oleh pendapat mayoritas, tidak terpengaruhi oleh pertimbangan
untung rugi pamrih, penyesuaian diri dengan nilai kesusilaan dan agama.
20
5 Keberanian Moral
Keberanian moral adalah kesetiaan terhadap suara hati nurani yang menyatakan kesediaan untuk menanggung resiko
konflik. Keberanian tersebut antara lain :
21
a menolak segala bentuk korupsi, kolusi suap, pungli
b
menolak segala bentuk cara penyelesaian melalui jalan belakang yang tidak sah.
2.5 Etika Profesi Hukum