Struktur Sikap Perubahan Sikap

mengherankan kalau pada gilirannya kemudian konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap individu terhadap suatu hal. 6. Pengaruh faktor emosional. Suatu bentuk pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap yang sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang, akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang persisten dan bertahan lama.

2.4.3 Struktur Sikap

Menurut Baron dan Byrne dalam Walgito, 2003:127 menyebutkan bahwa pada hakekatnya sikap mengandung tiga komponen, yaitu : 1. Komponen kognitif komponen perseprtual , yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap objek sikap. 2. Komponen afektif komponen emosional, yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap. Rasa senang merupakan hal yang positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang negatif. Komponen ini menunjukkan arah sikap, yaitu positif dan negatif. 3. Komponen konatif komponen perilaku, atau action component, yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap objek sikap.

2.4.4 Perubahan Sikap

Menurut Ahmadi 2007:157 perubahan sikap disebabkan oleh 2 faktor, yaitu: 1. Faktor Intern Faktor yang terdapat dalam pribadi manusia itu sendiri. Faktor ini berupa selectivity atau daya pilih seseorang untuk menerima dan mengolah pengaruh- pengaruh yang datang dari luar. Pengaruh dari luar itu biasanya disesuaikan dengan motif dan sikap di dalam diri individu, terutama yang menjadi minat dan perhatiannya. 2. Faktor Ekstern Faktor yang terdapat diluar pribadi manusia. Faktor ini berupa interaksi sosial diluar kelompok. Menurut Walgito 1999:135 sikap terbentuk dalam perkembangan individu, karenanya faktor pengalaman individu mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka pembentukan sikap individu yang bersangkutan. Secara garis besar pembentukan atau perubahan sikap ditentukan oleh dua faktor, yaitu : 1. Faktor individu itu sendiri atau factor dari dalam Bahwa apa yang datang dari luar tidak semuanya begitu saja diterima, tetapi individu mengadakan seleksi mana yang akan diterima, dan mana yang akan ditolak. Hal ini berkaitan erat dengan apa yang telah ada dalam diri individu dalam menanggapi pengaruh dari luar. Ini akan menentukan apakah sesuatu dari luar itu dapat diterima atau tidak, karena itu faktor individu justru merupakan faktor penentu. 2. Faktor luar atau faktor intern Yang dimaksud faktor dari luar adalah hal-hal atau keadaan yang ada di luar diri individu yang merupakan stimulus untuk membentuk atau mengubah sikap. Dalam hal ini dapat terjadi dengan langsung, dalam arti adanya hubungan secara langsung antara individu dengan individu lain, antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok. Dapat secara tidak langsung, yaitu dengan perantara alat-alat komunikasi, misal media massa baik elektronik maupun non-elektronik. Dua tokoh diatas memaparkan hal yang sama, perubahan sikap terbentuk dari dua faktor, yaitu faktor dari luar dan faktor dari dalam.

2.5 Sikap Permisif Remaja terhadap Kehamilan Pranikah