h. Masa Remaja sebagai Ambang Masa Depan Dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja
menjadi gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa.
Pada masa remaja labilnya emosi erat kaitannya dengan perubahan hormon dalam tubuh. Ketidakstabilan emosi menyebabkan mereka
mempunyai rasa ingin tahu dan dorongan untuk mencari tahu. Pertumbuhan kemampuan intelektual mereka cenderung membuat mereka berpikir kritis,
tersalur melalui perbuatan yang bersifat eksperimen dan eksploratif. Tindakan dan sikap remaja ini dapat berakibat konstruktif dan berguna, tetapi sering
kali ada faktor dari luar diri remaja yang mempengaruhi potensi yang ada pada remaja tersebut dimanfaatkan kearah perbuatan yang negatif. Determinan
dalam proses perkembangan remaja dapat dibedakan atas dua faktor yaitu mempengaruhi kehidupan remaja secara langsung seperti faktor dari keluarga,
sekolah dan tetangga. Sementara faktor secara tidak langsung berupa struktur sosial, ekonomi, politik dan budaya lingkungan.
2.2.5 Perkembangan Psikoseksual Pada Remaja
Masa remaja
ditandai dengan
percepaatan pertumbuhan
fisik. Pertumbuhan perkembangan fisik pada masa remaja menunjukkan terbentuknya
remaja laki-laki sebagai bentuk khas laki-laki dan remaja perempuan menjadi bentuk khas remaja perempuan. Perkembangan fisik yang pesat pada diri remaja
selalu diiringi dengan perkembangan psikoseksual, yang meliputi, tanda-tanda pemasakan seksual primer dan sekunder, perbedaan pemasakan seksual pada
remaja laki-laki dan perempuan; perbedaan permulaan, pemasakan seksual pada remaja laki-laki dan perempuan, perbedaan urutan gejala pemasakan seksual dan
pada remaja laki-laki dan perkembangan percintaan pada remaja Handayani dan Purnami, 2008:143.
Seks merupakan topik yang sangat menarik bagi remaja. Hal tersebut dikarenakan remaja mengalami perubahan-perubahan, baik secara fisik yang
akhirnya mempengaruhi kondisi psikologis. Pada remaja, individu mengalami perubahan-perubahan hormon seksual di dalam diri mereka, sehingga hal tersebut
akhirnya mempengaruhi kondisi psikologis remaja serta meningkatkan ketertarikan mereka terhadap makna dari seks.
Menurut Mu’tadin, 2002 dalam Viscarina 2005: 6 ketertarikan terhadap seks mengakibatkan remaja mengumpulkan berbagai macam informasi mengenai
hal tersebut. sumber-sumber informasi tersebut pada umumnya berasal dari teman-teman, buku porno, buku tentang seks, media massa, internet. Dalam hal
ini banyak remaja yang menerima sumber informasi tersebut tanpa sepengtahuan orang tua. Tidak adanya kontrol, pengawasan dan informasi mengenai seks
mengakibatkan remaja melakukan hal negatif, yaitu perilaku seksual pranikah. Psikoseksual membahas mengenai seksualitas dalam arti luar yang
menyinggung aspek mental maupun somatik, selain itu psikoseksual yaitu perilaku yang mencirikan proses mental yang berasal dari perkembangan seksual
Chaplin.P.J, 2008: 407. Selain itu psikoseksual merupakan perkembangan seksual pada remaja, secara garis besar seksualitas remaja merupakan suatu proses
pematangan biologis saat pubertas dan pematangan psikoseksual Soetjiningsih, 2004: 134.
Kematangan seksual remaja laki-laki di tandai dengan keluarnya air mani pertama pada malam hari. Proses keluarnya air mani ini di sebut spermarche.
Sedangkan pada remaja wanita mengalami menstruasi pertama yaitu di sebut menarche. Spermarche terjadi pada usia sekitar 13 tahun sedangkan menarche
terjadi pada usia 11 tahun Dariyo, 2004: 20-21. Timbulnya spermache dan menarche menimbulkan reaksi yang bebeda-beda dari setiap individu. Tanggapan
atau reaksi itu sangat beragam, reaksi negatif yang ditunjukan pada remaja wanita saat menstruasi pertama yaitu adanya keluhan-keluhan fisiologis berupa sakit
kepala, sakit pinggang, mual-mual dan muntah. Selain itu juga menimbulkan kondisi psikologis yang tidak stabil seperti bingung, stress, cemas, mudah
tersinggung, marah dan emosional. Sedangkan reaksi positif remaja wanita ialah individu mampu memahami, menghargai, dan menerima adanya menstruasi
pertama sebagai tanda kedewasaan. Pada remaja laki-laki menggangap positif spermache kerena hal tersebut sangat menyenangkan dan ingin mengulangi hal
tersebut lagi. Sedangkan remaja yang terkejut atau shock biasanya di latarbelakangi oleh kehidupan yang memegang teguh nilai-nilai agama dan kaku
akan pendidikan seks. Freud Kaplan dan Sadock,1997: 79-80 masa remaja sebagai periode
dimana libido atau energi seksual berkembangan secara cepat. Pada masa remaja pertengahan, perilaku dan eksperimentasi seksual dengan berbagai peranan
seksual sering ditemukan. Soetjiningsih, 2004: 135-136 menjelaskan
perkembangan prilaku seksual dipengaruhi oleh berbagai faktor proses belajar dan sosio kultural. Beberapa aktivitas seksual yang sering dijumpai pada remaja yaitu
sentuhan seksual, membangkitkan gairah seksual, seks oral, seks anal, masturbasi, dan hubungan heteroseksual. Hubungan seksual yang pertama dialami oleh remaja
dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu waktu mengalami pubertas, kontrol sosial yang kurang tepat seperti kontrol terlalu ketat maupun longgar, frekuensi
pertemuan dengan pacarnya, hubungan antar mereka semakin romantik, kondisi keluarga yang tidak memungkinkan mendidik anak-anak memasuki masa remaja
dengan baik.
2.2.6 Perilaku Seksual pada Remaja