Ringkasan dari Permisivisme Remaja terhadap Kehamilan Pranikah

Gambar 4.4 Diagram Aspek Konatif

4.5.3 Ringkasan dari Permisivisme Remaja terhadap Kehamilan Pranikah

Tabel 4.8 Frekuensi Ringkasan Permisivisme Remaja Aspek Kategorisasi Tinggi Sedang Rendah Kognitif 46,25 52,5 1,25 Afektif 70,6 29,4 - Konatif 36,6 63,1 0,6 Tabel di atas menunjukkan bahwa subjek penelitian tergolong sedang dalam kognitifnya dengan persentase sebesar 52,5, jumlah subjek penelitian tergolong rendah dengan persentase sebesar 46,25 dan jumlah subjek penelitian tergolong tinggi dengan persentase sebesar 1,25. Hal ini karena individu yaitu remaja, mempunyai kepercayaan mengenai apa yang terjadi dilingkungannya itu benar adanya. Kepercayaan remaja akan menjadi dasar pengetahuan remaja terhadap suatu objek tertentu Azwar, 1995 : 24 . Subjek penelitian tergolong 0.60 63 36.30 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 Gambaran Konatif Rendah Sedang Tinggi tinggi dalam afektifnya dengan persentase sebesar 70,6, jumlah subjek penelitian tergolong sedang dengan persentase sebesar 29,4. Afektif menyangkut pada masalah emosional subjektif seseorang terhadap apa yang remaja lihat, afektif disamakan dengan perasaan individu dalam melihat suatu hal. Apa yang dirasakan remaja banyak dipengaruhi oleh kepercayaan atau apa yang dipercayai sebagai benar adanya Azwar, 1995 : 26 . Pada kolom ketiga menunjukkan bahwa setengah lebih subjek penelitian tergolong sedang dalam konatifnya dengan persentase sebesar 63,1 , jumlah subjek penelitian tergolong tinggi dengan persentase sebesar 36,3 dan jumlah subjek penelitian tergolong rendah dengan persentase sebesar 0,6 . Konatif menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan hal yang dilihat dilingkungan sekitar. Hasil yang diperoleh peneliti dilapangan menunjukkan bahwa subjek, yaitu remaja meskipun mempunyai kepercayaan mengenai kehamilan pranikah itu benar ada dilingkungannya yang membuat perasaan remaja banyak di pengaruhi oleh kepercayaan yang remaja lihat di lingkungan sekitarnya. Berkaitan dengan kepercayaan dan perasaan yang kemudian akan menimbulkan suatu perilaku. Secara teori sering diungkapkan bahwa sikap merupakan predisposisi yang memunculkan adanya suatu perilaku yang sesuai dengan sikapnya. Sikap yang tumbuh diawali dari pengetahuaan yang dipersepsikan sebagai sesuatu hal yang baik maupun tidak baik, kemudian diinternalisasikan ke dalam dirinya, yang diketahui itu akan berpengaruh pada perilakunya. Kalau apa yang dipersepsikan tersebut bersifat positif, maka seseorang cenderung berperilaku sesuai dengan persepsinya. Sebab ia merasa setuju dengan apa yang ia ketahui. Namun sebaliknya kalau ia mempersepsikan secara negatif, maka ia pun cenderung menghindari atau tidak melakukan hal itu dalam perilakunya. Berdasarkan penjelasan dari masing-masing aspek Permisivisme Remaja terhadap Kehamilan Pranikah di atas, secara lebih jelas dapat dilihat dalam diagram sebagai berikut: Gambar 4.5 Diagram Ringkasan Aspek Permisivisme Remaja terhadap Kehamilan Pranikah

4.6 Pembahasan