KERANGKA BERPIKIR Hipotesis tindakan

Menunjukkan Keterampilan menulis deskripsi meningkat sebanyak 11,04. Peningkatan ini terlihat dari nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 68,26 menjadi 79,30 pada siklus II. Selain itu,perubahan perilaku siswa lebih antusias dan semangat dalam menulis deskripsi karena siswa dapat menuangkan ide dan kreativitasnya ke dalam sebuah karangan. Berdasarkan penelitian-penelitian di atas, terbukti bahwa model induktif kata bergambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam meningkatkan keterampilan menulis. Selanjutnya kajian empiris di atas menjadi pendukung penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi Melalui Model Induktif Kata Bergambar Pada Siswa Kelas II SDN Karanganyar 02 Kota Semarang ” .

2.3 KERANGKA BERPIKIR

Pembelajaran menulis deskripsi di kelas II SDN Karanganyar 02 Kota Semarang masih belum optimal. Dalam pembelajaran menulis deskripsi, guru kurang mengadakan variasi metode, model dan media dalam pembelajaran. Guru lebih sering menggunakan metode ceramah dan kurang menekankan pada aktivitas siswa. Sehingga sebagian besar siswa bosan dalam mengikuti pembelajaran yang mengakibatkan hasil belajar siswa di bawah KKM. Berdasarkan berbagai masalah di atas, maka peneliti berusaha mencari pemecahan masalahnya dengan menerapkan model induktif kata bergambar untuk meningkatkan keterampilan menulis deskripsi. Sehingga melalui penerapan model induktif kata bergambar diharapkan dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dalam menulis deskripsi. Kerangka berpikir dapat dilihat pada bagan berikut: Bagan 2.1 Kerangka Berpikir

2.4 Hipotesis tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut; pembelajaran menulis deskripsi melalui model induktif kata bergambardapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa berupa keterampilan menulis deskripsi di kelas II SDN Karanganyar 02 Kota Semarang. Kondisi awal Faktor guru : guru kurang mengadakan variasi model pembelajaran dan belum menggunakan media yang dapat menarik perhatian siswa. Faktor siswa : siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran, keterampilan siswa dalam pembelajaran menulis deskripsi masih rendah. Pelaksanaan tindakan : Penerapan model induktif kata bergambar dalam pembelajaran menulis deskripsi. Kondisi Akhir Keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis deskripsi meningkat. 49

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 SUBJEK PENELITIAN

Subjek penelitian ini adalah guru kelas II dan siswa kelas II SDN Karanganyar 02 Kota Semarang sebanyak 33 siswa yang terdiri atas 12 siswa perempuan, 21 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN Karanganyar 02 Kota Semarang.

3.2 VARIABEL PENELITIAN

1. Keterampilan guru kelas II SDN Karanganyar 02 Kota Semarang dalam pembelajaran menulis deskripsi dengan menggunakan model induktif kata bergambar. 2. Aktivitas siswa kelas II SDN Karanganyar 02 Kota Semarang dalam pelaksanaan pembelajaran menulis deskripsi dengan menggunakan model induktif kata bergambar. 3. Hasil belajar siswa kelas II SDN Karanganyar 02 Kota Semarang dengan menggunakan model induktif kata bergambar.