merupakan kejadian tak biasa dan berpotensi tidak dapat diukur dalam penelitian.
Selanjutnya, untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, ada empat strategi umum yang dapat digunakan untuk memperbaiki validitas
eksternal, antara lain: a. Menggunakan pilihan acak randomly untuk memilih orang, setting,
atau waktu yang digunakan dari populasi yangada agar generalisasi menjadi lebih baik.
b. Membuat agar grup individu, manusia ataupun settingnya dibuat heterogen. Langkah ini ditempuh jika pendekatan random tidak dapat
digunakan. c. Individu, setting, dan waktu dikonsentrasikan agar memperoleh satu
grup modal populasi. d. Menggunakan terget populasi yang spesifik individu, seting, waktu
untuk memenuhi target yang ingin dicapai. Dalam setiap penelitian eksperimen perlu diketahui persoalan-persoalan tentang internal
maupun eksternal validitas agar subjektifitas dalam penelitian dapat dihindari.
H. Analisis Data
1. Analisis Ketuntasan Belajar
Uji ketuntasan belajar bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat
mencapai ketuntasan belajar atau tidak. Ketuntasan belajar individu dapat dilihat dari data hasil belajar siswa dan dikatakan tuntas belajar
jika hasil belajarnya mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 73 atau lebih.
Menurut Mulyasa 2007: 254 keberhasilan kelas dapat dilihat dari sekurang-kurangnya 85 dari jumlah siswa yang ada di kelas
tersebut telah mencapai ketuntasan individu, yang dalam hal ini telah
mencapai KKM 73. Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan klasikal:
= x
n ×100 Keterangan :
n = jumlah seluruh siswa x = jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar
2. Analisis Perbedaan Dua Rata-rata Kelompok Experimen dan
Kelompok Kontrol
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai perbedaan rata-rata data hasil belajar atau
tidak. Perbedaan dua rata-rata ini diuji dengan menggunakan uji t. Pengajuan hipotesis:
Jika � = � digunakan rumus t
t= x
1
̅ − x
2
̅ √ 1
n
1
S
+ 1 n
2
dengan S
2
= n
1
− 1 S
1 2
+ n
2
-1 S
2 2
n
1
+n
2
-2 Keterangan:
1
x
: nilai rata-rata kelompok 1
2
x
: nilai rata-rata kelompok 2
2 1
s
: varians data pada kelompok 1
2 2
s
: varians data pada kelompok 2
2
s
: varians gabungan
1
n
: banyaknya subjek pada kelompok 1
2
n
: banyaknya subjek pada kelompok 2
Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
1 Ho diterima jika t
hitung
t
tabel
. Hal ini berarti rata-rata hasil belajar kimia kelompok eksperimen kurang dari atau sama
dengan nilai rata-rata hasil belajar kimia kelompok kontrol. 2 Ha ditolak
jika thitung ≥ t
tabel
. Hal ini berarti rata-rata hasil belajar kimia kelompok eksperimen lebih baik dari pada rata-
rata hasil belajar kimia kelompok kontrol. Jika
1 2
2 2
digunakan rumus t’
t hitung=
X
1
̅̅̅̅ − X
2
̅̅̅̅ √ S
1 2
n
1
+ S
2 2
n
2
Sudjana, 2002: 241 Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
1 Ho diterima jika t
w
1
t
1
+w
2
t
2
w
1
+w
2
. Hal ini berarti rata-rata hasil belajar kimia kelompok eksperimen tidak lebih baik atau sama
dengan nilai rata-rata hasil belajar kimia kelompok kontrol. 2 Ha ditolak jika
t≥
w
1
t
1
+w
2
t
2
w
1
+w
2
. Hal ini berarti rata-rata hasil belajar kimia kelompok eksperimen lebih baik dari pada rata-rata hasil
belajar kimia kelompok kontrol. dengan :
w
1
=
S
1 2
n
1
dan w
2
=
S
2 2
n
2
t
1
= t
1-12n1-1
dan t
2
= t
1-12n2-1
Keterangan : X
1
= Rata-rata postest kelompok eksperimen. X
2
= Rata-rata postest kelompok kontrol. n
1
= Jumlah siswa kelompok eksperimen. n
2
= Jumlah siswa kelompok kontrol. S
1
= Simpangan baku kelompok eksperimen. S
2
= Simpangan baku kelompok kontrol. S = Simpangan baku gabungan.
Sudjana, 2002: 243
3. Analisis Deskriptif Untuk Data Aspek Afektif Dan Psikomotorik