dewasa terbang mencari makan. Dalam keadaan istirahat, nyamuk Aedes hinggap dalam keadaan sejajar dengan permukaan.
2.1.1.2.5 . Daur Hidup
Nyamuk termasuk dalam kelompok serangga yang mengalami metamorphosis sempurna dengan bentuk siklus hidup berupa telur,
larva beberapa instar, pupa, dan dewasa Sembel, 2009. Stadium telur, jentik, dan kepompong hidup di dalam air. Pada umumnya telur
akan menetas menjadi jentik dalam waktu ± 2 hari setelah telur terendam air. Stadium jentik biasanya berlangsung 6-8 hari, dan
stadium kepompong berlangsung antara 2-4 hari. Pertumbuhan dari telur menjadi nyamuk dewasa selama 9-10 hari. Umur nyamuk betina
bisa mencapai 2-3 bulan Depkes RI, 2010. Pupa jantan menetas lebih dahulu daripada pupa betina. Nyamuk
jantan ini biasanya tidak pergi jauh dari tempat perindukan, menunggu nyamuk betina berkopulasi. Nyamuk betina kemudian menghisap darah
yang diperlukannya untuk pembentukan telur.
2.1.1.3 . Bionomik Nyamuk Aedes aegypti
2.1.1.3.1 . Kesenangan Memilih Tempat Perindukan Breeding Habit
Tempat perindukan utama nyamuk Aedes aegypti adalah tempat- tempat berisi air jernih yang berdekatan letaknya dengan rumah
penduduk, biasanya tidak melebihi jarak 500 meter dari rumah. Nyamuk ini tidak dapat berkembangbiak di air yang langsung
berhubungan dengan
tanah, dan
temperatur optimal
untuk
perkembangan larva ini adalah 25 C-35
C. Nyamuk Aedes yang aktif pada waktu siang hari seperti Aedes aegypti dan Aedes albopictus
biasanya meletakkan telur dan berbiak pada tempat-tempat penampungan air bersih atau air hujan seperti bak mandi, tangki
penampungan air, vas bunga, kaleng-kaleng atau kantung plastik bekas, talang rumah, bambu pagar, ban-ban bekas, dan semua bentuk
kontainer yang dapat menampung air bersih Sembel, 2009.
2.1.1.3.2 . Kesenangan Menggigit Feeding Habit
Nyamuk Aedes aegypti dewasa betina menghisap darah manusia pada siang hari yang dilakukan baik di dalam rumah ataupun di luar
rumah. Berbeda dengan nyamuk betina, nyamuk jantan tidak memerlukan darah, tetapi menghisap sari bunga nektar. Jadi nyamuk
betinalah yang berbahaya menyebarkan penyakit dan mengganggu manusia. Nyamuk betina sangat sensitif terhadap gangguan, sehingga
memiliki kebiasaan menggigit berulang-ulang multiple bites, dalam satu siklus gonotropik, untuk memenuhi lambungnya dengan darah.
Dengan demikian nyamuk ini sangat efektif sebagai penular penyakit. Kebiasaan ini sangat memungkinkan penyebaran virus demam
berdarah ke beberapa orang secara sekaligus Kardinan, 2003 dan Depkes RI, 2010.
2.1.1.3.3 . Kesenangan Tempat Hinggap Istirahat Resting Habit
Setelah menghisap darah, nyamuk ini hinggap beristirahat di dalam atau kadang-kadang di luar rumah berdekatan dengan tempat
perkembangbiakannya. Biasanya di tempat yang agak gelap dan lembab. Di tempat-tempat ini nyamuk menunggu proses pematangan
telurnya Depkes RI, 2010.
2.1.1.3.4 . Perilaku Terbang Nyamuk Aedes aegypti