11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 . Landasan Teori
2.1.1 . Tinjauan Tentang Nyamuk Aedes aegypti
Demam berdarah dengue DBD merupakan salah satu penyakit menular di masyarakat yang jumlah penderitanya cenderung meningkat
dan penyebarannya semakin luas terutama menyerang pada anak-anak
Widoyono, 2011. 2.1.1.1
. Klasifikasi
Klasifikasi nyamuk Aedes aegypti yaitu Gandahusada, 2006: Divisio
: Arthropoda Kelas
: Insecta Ordo
: Diptera Famili
: Culicidae Tribus
: Culicini Genus
: Aedes Spesies
: Aedes aegypti
2.1.1.2 . Morfologi Nyamuk Aedes aegypti
2.1.1.2.1 . Telur
Telur biasanya diletakkan di atas permukaan air satu per satu atau dalam kelompok. Nyamuk Aedes betina biasanya meletakkan
telurnya di atas permukaan air satu per satu. Telur dapat bertahan
hidup dalam waktu yang cukup lama dalam bentuk dorman. Namun, jika air cukup tersedia, telur
– telur biasanya menetas dalam waktu 2-3 hari sesudah diletakkan Sembel, 2009.
2.1.1.2.2 . Larva
Telur menetas menjadi larva atau sering disebut jentik. Larva nyamuk memiliki kepala yang cukup besar serta toraks dan abdomen
yang cukup jelas. Jentik Aedes biasanya menggantungkan tubuhnya agak tegak lurus pada permukaan air untuk mendapatkan oksigen dari
udara. Kebanyakan larva nyamuk menyaring mikroorganisme dan partikel-partikel lainnya dalam air. Larva biasanya melakukan
pergantian kulit empat kali dan berpupasi sesudah sekitar 7 hari Sembel, 2009.
2.1.1.2.3 . Pupa
Setelah pergantian kulit keempat, maka akan terjadi pupasi. Pupa berbentuk agak pendek, tidak makan, tetapi tetap aktif bergerak dalam
air terutama bila diganggu. Pupa berenang naik turun dalam bagian dasar ke permukaan air. Bila perkembangan pupa sudah sempurna,
yaitu sesudah dua atau tiga hari, kulit pupa akan pecah dan nyamuk dewasa akan keluar serta terbang Sembel, 2009.
2.1.1.2.4 . Dewasa
Nyamuk dewasa yang baru keluar dari pupa akan berhenti sejenak di atas permukaan air untuk mengeringkan tubuhnya, terutama sayap-
sayapnya dan sesudah mampu mengembangkan sayapnya, nyamuk
dewasa terbang mencari makan. Dalam keadaan istirahat, nyamuk Aedes hinggap dalam keadaan sejajar dengan permukaan.
2.1.1.2.5 . Daur Hidup
Nyamuk termasuk dalam kelompok serangga yang mengalami metamorphosis sempurna dengan bentuk siklus hidup berupa telur,
larva beberapa instar, pupa, dan dewasa Sembel, 2009. Stadium telur, jentik, dan kepompong hidup di dalam air. Pada umumnya telur
akan menetas menjadi jentik dalam waktu ± 2 hari setelah telur terendam air. Stadium jentik biasanya berlangsung 6-8 hari, dan
stadium kepompong berlangsung antara 2-4 hari. Pertumbuhan dari telur menjadi nyamuk dewasa selama 9-10 hari. Umur nyamuk betina
bisa mencapai 2-3 bulan Depkes RI, 2010. Pupa jantan menetas lebih dahulu daripada pupa betina. Nyamuk
jantan ini biasanya tidak pergi jauh dari tempat perindukan, menunggu nyamuk betina berkopulasi. Nyamuk betina kemudian menghisap darah
yang diperlukannya untuk pembentukan telur.
2.1.1.3 . Bionomik Nyamuk Aedes aegypti